So Eun segera bangkit dari pangkuan Donghae.
"Ini tidak seperti yang kau fikirkan, aku tidak sengaja melakukannya." ucap So Eun yang bergegas pergi mengganti pakaiannya, sebelum Donghae mengatakan sesuatu.
Melakukan pemotretan selama berjam-jam membuat So Eun kelelahan, berpose mesra dengan Donghae saja, sudah membuatnya tak nyaman apa lagi duduk di pangkuannya. Ia harus mempertahankan posisi itu selama hampir satu menit karena Yesung yang ingin mengambilnya dari berbagai arah. So Eun tak berhenti berbicara sendiri, mengutuk dirinya sendiri yang lalai hingga menyebabkan insiden tak terduga itu.
"Aaaahh...Kim So Eun.!!! Bodoh sekali kau.. Kenapa bisa terjadi.! Hah.. Bagaimana ini, apa yang harus ku katakan padanya, dia pasti berfikir yang bukan-bukan tentangku." kata So Eun
***
Seharipun, So Eun tak pernah melewatkan menempelkan surat yang terselip diantara bunga lili yang di dapatnya setiap pagi, meletakkan bunga itu di vasnya yang ia beli beberapa saat yang lalu.
-*
Langkah So Eun terhenti, saat mendapati Donghae berada di depan pintu Luxurius. Ini pertama kali mereka berjumpa kembali setelah insiden beberapa hari yang lalu.
Kopi yang semula masih mengeluarkan asap tipis dengan aroma yang nikmat hingga akhirnya dingin. Mereka masih belum bicara satu sama lain. Saat keduanya ingin bicara, mereka justru memulainya bersamaan.
"Maaf" ucap Donghae dan So Eun bersamaan
Mereka kembali terdiam sejenak
"Maaf untuk hari itu.." ucap mereka bersamaan
"Biarkan aku bicara lebih dulu." kata So Eun
"Tidak, Kau pasti merasa tidak nyaman pasca hari itu. Jangan khawatir aku tak berfikir apapun tentangmu. Aku tau kau tidak nyaman saat duduk di pangkuanku. Aku begitu gugup saat harus berpose denganmu." terang Donghae
"Aku takut sekali, kalau oppa akan berfikir sesuatu tentangku, aku tidak ada maksud untuk melakukannya, itu murni sebuah ketidak sengajaan, maaf... Aku benar-benar minta maaf, aku malu sekali" terang So Eun
"Berhentilah meminta maaf, jangan merasa canggung seperti itu." kata Donghae
Kini So Eun sudah bisa bernafas dengan lega setelah bicara dengan Donghae. Atmosfer yang begitu canggung kini sudah menjadi jauh lebih akrap.
***
Akhir-akhir ini, Donghae sering mengunjungi Taeyeon, seorang wanita yang sangat mencintai bunga. Ia juga bahkan membuka sebuah toko bunga kecil. Taeyeon merebut gunting yang Donghae gunakan untuk memotong tangkai bunga.
"Yakk.!! Oppa.!! Kau merusaknya" kata Taeyeon
"Aku tidak merusaknya, aku hanya mengikuti apa yang kau lakukan." jawab Donghae
"Kau tidak boleh memotongnya seperti itu, kau harus memotongnya seperti ini." ujar Taeyeon memperlihatkan bagaimana seharusnya Donghae memotong tangkainya.
Donghae memperhatikan setiap detail toko Taeyeon yang berpacu pada warna biru muda, putih dan pink.
"Wanita mana yang berhasil menarik perhatianmu." tanya Taeyeon
Donghae tersenyum kecil, dan meletakkan kembali setangkai bunga yang ia pungut dari lantai di meja.
"Aku tidak tau." jawab Donghae
"Bagaimana mungkin kau tidak tau."
"Maksudku, aku tidak tau apakah aku tertarik padanya atau tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
Fanfiction"Biarlah aku terlelap dalam mimpi tidurku, lelap yang tak mesti melupakan manisnya cinta yang pernah kita rajuk bersama." ~ Cho Kyuhyun "Aku rasa, aku sudah menjaga apa yang kumiliki dengan baik. Tapi, kenapa aku selalu kehilangan." ~Kim So Eun "...