bagian 20

98 9 0
                                    

Jae Geum dan Yang menunggu di luar, sedari pria itu dibawa ke dalam bilik Jae Geum maupun Yang dilarang keras masuk, rasa penasaran sudah melingkupi Jae Geum, dia sangat ingin menerobos masuk dan melihat mengapa nyonya Jang, Gu Im dan tabib Song begitu lama berada di dalam.

“Eonni… apa pria itu akan baik-baik saja. “ tanya Jae Geum pada Yang yang sedari tadi hanya diam.
“Sudahlah, dia akan baik-baik saja, kau… “ Yang menunjuk kesal pada Jae Geum yang berjongkok di sampingnya, “Kau harus menjelaskan padaku, kenapa kau membawa pisau dan bagaimana kau bisa melempar pisau itu tepat sasaran, hoh?? “ selidik Yang sambil memicingkan mata menatap gadis di depan matanya penasaran.

Jae Geum tak jua menjawab, dia sendiri bingung bagaimana cara memulai menjawab pertanyaan itu, ia menggigit sisi bibir bawahnya. Tatapan Yang semakin menajam karena tak mendapat jawaban dan hal yang bisa dipikirkan Jae Geum hanya lari dari situasi ini, dia menuju ke arah pintu tertutup yang memisahkannya dengan 4 orang di dalam.

Telinganya sudah menempel pada dinding kayu berharap dapat mendengar sesuatu, siapa tahu dia mendapat petunjuk tentang siapa pria itu. Yang hanya memperhatikan perilaku Jae Geum yang sudah seperti penjahat kelas teri itu, dia hanya menggelengkan kepala.

“Saya rasa ini bukan di lakukan oleh orang sembarangan, saya yakin ini direncanakan. “ itu suara Gu Im yang cukup berat, ada nada menelisik dalam kata-katanya. Jae Geum sekarang bingung, mengapa ada orang yang merencanakan pembunuhan seperti itu, apa pria itu telah berbuat salah, mungkin belum membayar hutang lalu tuan pemberi hutang menyewa pendekar pedang untuk membunuh, itu bisa saja bukan.

Jae Geum kembali menempelkan telinganya di kayu tak bercat itu, “Maksudmu??” suara nyonya Jang nampak bingung.

“Dia mengirim pesan padaku, dia ingin berkunjung. “ sekarang Jae Geum semakin bingung, siapa pria itu sebenarnya, kenapa dia akan menemui tabib Song apa mereka saling mengenal.

“Apa ada sesuatu yang memcurigakan dalam suratnya? “ introgasi Gu Im.
“Tidak… aku yakin dia ingin mengatakan sesuatu, dia sangat jarang menemuiku kalau tak ada sesuatu yang mendesak. “

“Jadi menurut anda, ada pihak yang merencanakan ini. “ selidik nyonya Jang.
“Ye.. Ma-nim. “

Percakapan itu seperti tak berlanjut, 3 orang dalam ruangan itu sama-sama diam,  entah apa yang sedang mereka lakukan sekarang.
“Aigoo… kenapa kau menempel seperti kadal disana, eoh ?? “ suara manis Yang tiba-tiba muncul, memang tak cukup keras untuk membuat orang di dalam bilik keluar, tapi tetap saja suara itu dapat merusak rencana mengupingnya.

“Aist… eonni, diam dulu, aku sedang mencari informasi. “ ucap Jae Geum gemas pada Yang yang sedang memasang wajah bodohnya.
“Informasi apa yang kau dapat, heoh?? “ ucap Yang sambil mengambil tempat di depan Jae Geum merangkak dan menempelkan telinganya ke tembok kayu.

“Cari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pria ini di kerajaan dan para pasukan berbaju hitam itu, ingat jangan sampai Seo agasshi terlibat. “ Jae Geum tersentak setelah mendengar perintah nyonya Jang yang jelas tertuju pada Gu Im, mengapa namanya ikut disebut, kepapa juga ia tak boleh tahu tentang penyelidikan Gu Im yang satu ini akan dilakukan, memang apa yang akan terjadi jika dia terlibat, apa itu tugas berbahaya.

“Aku merasa ini akan berhubungan dengan Seo Agasshi. “ bukan hanya Jae Geum, Yang malah sudah melotot, dia langsung menatap Jae Geum yang juga menatapnya sendu, dia tahu bagaimana perasaan nona muda ini, namun dia juga bingung mengapa kejadian pembunuhan yang melibatkan orang tak mereka kenal itu bisa berhubungan dengan Jae Geum, apa sebenarnya yang tersembunyi dari nona ini.

Aku yakin ini semua akan berhubungan, ramalan.. Ramalan itu… “ Ramalan, nyonya Jang kembali berbicara tentang ramalan yang sangat ia ingin tahu, ramalan apa yang membuatnya harus terlibat dalam kasus pembunuhan itu, “Kita harus mengawasi Seo Agasshi lebih ketat sekarang. “ suara nyonya Jang kembali mengalun, membuat Yang dan Jae Geum saling berpandangan.

Life Of The Past ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang