bagian 50 ( Lost Belief)

75 5 0
                                    

Setelah mengetahui tentang kehamilannya, Jae Geum terus saja tersenyum dalam keadaan apapun, wajahnya memang nampak berseri mungkin karena bayi yang sedang di kandungnya. Bahkan So Yoon sering sekali dibuat kualahan karena permintaan yang cukup nyeleneh dari Jae Geum.

Kadang wanita itu minta di buatkan makanan dengan rasa asin yang berlebihan atau yang lebih parah adalah dia meminta kaisar berdandan dengan hanboknya, ya meskipun hanya Jae Geum dan So Yoon yang tahu.

Namun tidak ada satupun orang yang curiga atau membuatnya tidak nyaman, karena perilaku Jae Geum pun sama seperti biasa ketika dia bersama orang lain.

Beberapa hari ini pun Jo Hyun sering membawa sang pangeran Wo Jin untuk berjalan-jalan, bukan dengan istrinya Hwang Rim, namun dia mengajak Jae Geum yang hanya seorang pelayan pribadinya dan membuat Hwang Rim sering uring-uringan.

Jo Hyun sepertinya mulai menyayangi Wo Jin Seja, tidak masalah untuk Jae Geum karena pantas saja jika Jo Hyun menyayangi anak itu, bagaimanapun anak itu adalah anak dari sahabatnya Gil Min Hyuk.

Seperti saat ini, Jo Hyun tengah menimang bayi kecil itu dengan wajah gembira, tidak ada semburat kecemasan atau keseriusan seperti saat dia dihadapkan pada gulungan laporan dari para mentri, wajahnya nampak tenang dan penuh kebahagiaan. Sedangkan Jae Geum, dia sedang mengaduk beras tim yang akan di suapkan pada anak itu.

“Ah… bukankah dia sangat tampan? “ celoteh Jo Hyun yang mendapat senyuman dari Jae Geum, pria ini bagaimana bisa seorang raja berperilaku seperti anak-anak yang di beri gula-gula.

“Ye… dia memang sangat tampan, seperti anda, “ ucap Jae Geum, namun ada rasa bersalah saat dia mengucapkan kata terakhirnya. Dia tahu segalanya namun tidak bisa mengungkap semuanya dengan begitu saja tanpa bukti apapun.

“Ani, dia tidak mirip sepertiku, “ seru Jo Hyun yang membuat kegiatan Jae Geum mengaduk makanan Wo Jin berhenti, “Aku hanya merasa dia mirip dengan sahabatku, “ celetuk Jo Hyun yang membuat Jae Geum memejamkan matanya.
“Jeongmal? Ah… sayangnya saya tidak tahu bagaimana wajah teman anda itu Jeonha, jadi saya kurang mengerti. “

“Kau benar, Wo Jin-ah… kau harus cepat besar eoh? Kau lihat Eomma sangat lelah meladenimu,” ya itulah panggilan yang seolah telah melekat pada Jae Geum, dia memang anak sang Pemainsuri, namun panggilan ibu selalu di ucapkan Jo Hyun saat menimang Wo Jin, seakan ingin mendekte anak itu bahwa Jae Geum lah ibunya.

“Dia anak pemainsuri yang mulia, bagaimana anda selalu mengajarinya untuk memanggil saya ibu… “

“Hah… kau adalah ibunya, hoh...  Kau yang selalu melayani kebutuhannya, “ ucap Jo Hyun sedikit menekan kata-katanya, “Aegi… cepatlah datang, kakakmu Wo Jin sangat menantikanmu.” ucapnya kemudian seraya mengelus perut Jae Geum. “Kenapa perutmu semakin membuncit, kau memang banyak makan akhir-akhir ini, “

Jae Geum menggigit bibirnya menahan kata-kata yang ingin sekali keluar dari mulutnya, namun malah ucapan tidak penting yang menutupi kegelisahan karena Jo Hyun sadar akan perubahannya, “Apa So Yoon yang mengatakannya? Gadis itu… aku akan menguruskan badanku kalau begitu, “

“Tidak perlu! aku  menyukaimu karena kau adalah kau, bukan orang lain, arasseo? “
“Ye Jeonha… “

Ya kira-kira seperti itulah kegiatan baru Jae Geum, sekarang dia bukan hanya mengurus Jo Hyun namun juga Wo Jin sang putra mahkota, tidak masalah untuknya, karena kedua pria itu adalah dua orang di dunia yang berhasil membuatnya melupakan beban yang sedang dia tanggung. Tawa Wo Jin seolah obat pelipur lara yang membuat hari-harinya yang hitam berubah menjadi putih, meskipun dia bukan ibu yang melahirkannya, tapi berkat Jo Hyun, bayi itu menjadi lebih dekat dengannya bukan dengan ibu kandungnya, sang Pemainsuri Shin Hwang Rim

Life Of The Past ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang