bagian 37 (come to me)

65 5 0
                                    


Ji Soo dan Han Ji tengah mengikuti orang-orang yang di anggap akan melakukan transaksi. Mereka sudah melakukan penyelidikan tentang siapa saja yang mungkin terlibat dalam kegiatan itu. Sebuah informasi mereka dapatkan dari seseorang yang sengaja mereka bayar untuk mengatakan yang sebenarnya dan nyatanya  kekuatan uang memang mengalahkan kesetiaan.

Transaksi dilaksanakan di dekat hutan Daemosun, tempat yang rasanya sangat tepat karena sepi dan jarang dimasuki para penduduk. Ada 3 pria yang mereka ketahui sebagai pelaksana transaksi,
Bong Hyuk, seorang sarjana yang sekarang di tempatkan di Daemosun sebagai kepala ketertiban daerah. Han Ji dan Bong Hyuk pernah berada dalam satu pendidikan. Bong Hyuk merupakan lulusan tingkat 5.

Ra Hwang Pil seorang wakil kepolisian daerah yang pernah ditugaskan di istana namun dikeluarkan karena sebuah masalah yang sampai sekarang masih dirahasiakan.

Dan terakhir seorang pengawal pribadi Bong Hyuk.
Sebenarnya Ji Soo mencurigai satu orang Kim Sang Won, seorang wakil mentri keuangan daerah yang ditugaskan di Daemosun. Namun ternyata dia tidak ikut bergerak.

Setelah memastikan ketiga pria itu berada dalam jarak yang bisa mereka jangkau, Ji Soo dan Han Ji bersembunyi di balik semak dimana mereka bisa mendengar apa yang sedang 3 orang dan beberapa orang China disana bicarakan.

“Apa kalian sudah siapkan semuanya?” salah seorang pria china dengan sebuah tahi lalat di pipi bertanya pada Bong Hyuk yang berperan sebagai ketua.
“Ye… silahkan di cek tuan, semua barang kami sangat bagus jika dibanding daerah lain. “ Ra Hwang Pil membuka sebuah peti kayu tempat biji poppy itu disimpan.

Para pria yang Ji Soo juga sebagai para pengawal dari orang china itu melihat-lihat lalu mengangkat beberapa biji kering lalu para ketua China itu mengangguk-anggukkan kepala mereka. Mereka tersenyum senang dan bertanya pada salah seorang yang mereka anggap ketua mereka.

“Bagus! Bawa semuanya! “ ucap sang ketua yang langsung di kerjakan para anak buahnya.
“Bagaiman senjata yang kami kirim? Apa itu terlihat bagus? “ ketua itu berucap kembali.
“Sangat bagus, tuan Kim sangat menyukainya, sayang sekali gadis yang mengantarnya begitu angkuh, bahkan dia menolak jamuan tuan Kim. “

Pria China itu tersenyum, dia mengerti maksud dari Bong Hyuk, Ra Hong memang bukan tipe gadis gampangan yang akan mudah diajak duduk bersila sambil menikmati  arak beras. Gadis itu adalah tipe gadis yang akan menolak jika dia memang tidak suka, gadis keras kepala yang selalu bertindak tegas dan cepat namun begitu bersih.

Pria China itu memberikan sebuah peti kayu kecil dan didalamnya berisi koin emas yang menjadi sumber kelancaran pemerintahan partai barat.

“Baiklah, sepertinya kami harus pergi. “ ucap Bong Hyuk setelah dia memeriksa kepingan emas yang ada di dalam peti.
“Ye… Senang berbisnis dengan anda. “

Merekapun bersalaman seraya tersenyum satu sama lain, lalu 3 orang Daemosun itu pergi dengan kuda mereka meninggalkan para orang China yang masih sibuk menata peti-peti ke atas kereta mereka.

“Kita lakukan sekarang? “ Han Ji bertanya pada pria di sebelahnya.
Ji Soo hanya mengangguk mantap dan mereka dengan sigap menghadang para orang China itu.

“Siapa kalian?” salah seorang pengawal bertanya dan mengacungkan pedang.
Ji Soo tersenyum, “Kami orang-orang yang diperintahkan untuk menangkap para pedagang ilegal. “ ucapnya dengan tenang bahkan dia melihat dengan pandangan remeh pada para pengawal yang nampak gagah dengan tubuh mereka yang besar dan tinggi.

“Apa maksud kalian? “ pengawal itu bertanya lagi, sebenarnya mereka tidak takut, bagaimanapun mereka menang dalam hal jumlah, namun melihat raut tenang dari dua orang di depan mereka membuat nyali yang sudah mendarah daging itu menciut.

Life Of The Past ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang