bagian 9

200 20 0
                                    

“Kau mengenalnya? “ Yang bertanya saat Jae Geum ada di sampingnya.

“Emmmm,  tidak juga aku bahkan tidak tahu namanya, tapi dia yang menolongku dari kejaran anak buah Gu Im Arabeoni, bukankah di tampan eonni? Kau tahu dia seorang panglima kerajaan, bukankah itu hebat, dia pria yang sangat sempurna untuk calon suami, ini benar-benar seperti mimpi, aku bertemu pria yang di kirim langit untuk menjadi pasanganku. “ Cerocos Jae Geum panjang lebar dengan wajah menengadah ke atas seolah di langit tengah tergambar wajah rupawan pria yang tadi bertemu dengannya.

Lalu sebuah pukulan di kepala Jae Geum yang berasal dari tangan Yang mendarat manis dan membuat si pemilik mengeram kesakitan, “Hilangkan khayalan bodohmu itu. “

Jae Geum memanyunkan bibir, sudah berapa kali dia mendapat pukulan di kepala pagi ini, bisa-bisa dia akan hilang ingatan karena kepalanya sering cidera, lagipula kenapa semua orang suka sekali memukul kepalanya, apa kepalanya seperti batang kayu, sangat menyebalkan, tapi kalau di ingat dia juga sangat beruntung pagi ini, bertemu pemuda yang tampan dan seorang panglima, bukankah itu adalah keajaiban dunia.

Karena terus melamun, tanpa disadari keduanya sudah sampai di gerbang rumah obat, seseorang menyambutnya dengan pukulan dikepala yang datang dari tabib Song, “Anak nakal darimana saja kau, eoh? “ suara tabib itu terdengar marah.

“Dia bersamaku mengantar herbal ke istana. “ itu suara Yang sedang membelanya.
“Aist… siapa yang menyuruhmu mengantar obat, eoh? Kau harusnya tetap di dalam, sekarang sana siapkan obat-obatan.”
“Ne, Adjushi. “ bibir Jae Geum sudah manyun beberapa centi nampak imut sekaligus menyebalkan.
Wajah tabib Song masih kesal dan marah tapi Yang sudah tetawa, mereka adalah sebuah hiburan bagi penghuni puri.

Seorang tabib profesional yang pemarah dan seorang gadis manis dengan tingkah anehnya harus disatukan dalam satu tempat,  pasti akan membuat suasana lebih ceria, kedatangan Jae Geum memang membawa hawa positif di setiap tempat, kadang dia bisa sangat menggemaskan dan menyebalkan, tapi Jae Geum adalah gadis yang tak bisa menangis menurutnya.

Sejak pertama kali datang ke Puri Daemon dia sudah menunjukkan tanda ketertarikannya pada setiap pekerjaan, dan dia sangat manis karena itu nyonya Jang sang gisaeng sangat menyayanginya, Jae Geum yang berasal dari rakyat jelata bisa mendapat sesuatu hal seperti rakyat kelas menengah karena nyonya Jang, dan rasanya itu pantas karena Jae Geum selalu bekerja keras akan apa yang sedang di kerjakannya.

“Omo… Apa yang kau lakukan agasshi? “ sebuah pekikan suara terdengar nyaring sampai ke telinga Yang dan tabib Song.
Mereka segera berlari dan terlihat disana, diruang pemeriksaan Jae Geum sedang berlari dengan seorang anak pasien dan hampir menjatuhkan nampan herbal.

“Seo Jae Geum… “ teriakan itu datang dari tabib Song yang sudah sangat geram sekarang.
“Mianheyo, dia terus berlari song adjushi, jadi aku mengejarnya. “ ucap Jae Geum dengan nada menyesal, entah karena takut atau kasihan anak itu berhenti dan bersembunyi dibalik balik badan mungil Jae Geum.

“Kalau begitu, ajak dia keluar. “
“Arra… “ lalu seketika wajah Jae Geum menjadi ceria, menggandeng anak itu dengan senyum mengembang, mereka berlari kecil ke arah taman puri.

-oOo-

Di taman puri Jae Geum dan anak bernama Hae Rin itu bermain, kejar-kejaran berlari kesana kemari.
Di lain tempat seorang sedang memperhatikannya, seorang wanita berwig besar dengan hanbok full color yang berdiri di dekat pohon sakura.
“Nyonya… “ seorang pria mendekat dan berdiri di belakang Nyonya Jang.
“Kita harus melindunginya Gu Im. “
“Ye Ma-nim, apa anda yakin tentang dugaan anda? “
“Aku belum yakin, tapi rumah yang kau ceritakan padaku…. Kuharap dugaanku salah. “
“Nyonya, apa kita perlu mengirim Jae Geum agasshi ke suatu tempat? “

Life Of The Past ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang