bagian 56

86 9 0
                                    

Jae Geum diam di kamarnya seorang diri, dia masih belum percaya dengan apa yang baru saja terjadi, tidak mungkin bukan keluarganya telah dihabisi, bukankah keluarganya tidak bersalah? Dia pasti bermimpi, namun noda darah di baju putihnya membuktikan padannya bahwa itu bukan hanya mimpi di siang bolong ini terlalu nyata untuk di sebut sebagai mimpi.

“Eomma… apa aku benar-benar akan baik-baik saja? “ tanyanya pada ruang kosong di depannya.
“Agasshi, anda harus mengganti baju anda. “ suara dayang Song yang baru saja datang dengan busana baru membuat Jae Geum menoleh.

“Dayang Song, katakan padaku! Aku… aku.. Aku sedang bermimpi bukan? Iya ini mimpi buruk dan aku harus bangun. “

Air mata dayang Song yang sudah dia coba tahan nyatanya luruh juga, dia menangis, merasa prihatin pada gadis di depannya, mengapa nasibnya dan keluarganya begitu buruk, mengapa dia harus menjadi korban dari orang-orang yang ingin mempertahankan sirinya sendiri.
“Agasshi… “ ucap nanar dayang Song yang melihat Jae Geum seakan ada pada dunianya sendiri.

Jae Geum menatap dayang Song dengan mata berkaca, dia menangis dan tertawa di saat yang bersamaan, “Aku bermimpi… ya ini mimpi. “ lalu wanita itu meraung-raung.

“Agasshi, “ segeralah dayang Song mendekat dan memeluk wanita itu, mereka menangis bersamaan, yang bisa dayang itu lakukan hanya memberinya pelukan hangat berharap luka yang baru saja menganga itu lekas sembuh dan tertutup, namun dia juga tidak yakin luka itu akan tertutup dengan sendirinya.

Jae Geum hanya bisa menangis di pelukan dayang Song, dia bahkan tidak mampu melindungi keluarganya yang sudah menderita. Segala macam pikiran buruk sudah memenuhi pikirannya.

“Harusnya aku tidak lahir di dunia ini, aku yang menyebabkan Abeojhi mati dan sekarang seluruh keluargaku, kenapa mereka tidak membuangku atau membunuhku, kenapa mereka harus melindungiku? “ semua itu terus dan terus di ulang oleh Jae Geum tanpa henti dan berlinang air mata.

-oOo-

Setelah beberapa jam Jae Geum menangis akhirnya wanita itu lebih tenang, tapi sekarang dia malah seperti patung arca yang bahkan tak bergerak, tidak ekspresi di wajahnha hanya menatap kosong kearah depan.

Dayang Song sudah mengganti busana Jae Geum dengan baju yang lebih bersih, meskipun baju itu tetaplah berwarna putih karena status tersangka belum juga di cabut.

“Yang mulia tiba… “ suara Kasim Ma menggema di sekitar kediaman Jae Geum.

Jo Hyun masuk ke kamar itu, Dan dayang Song memberi hormat.
“Salam Jeonha. “
“Bagaimana keadaannya? “
Dayang Song tidak menjawab, dia melihat ke arah Jae Geum yang hanya diam, seolah tidak ada siapapun di depannya.

Jo Hyun mengerti apa yang di maksud dayang Song, “Tinggalkan kami berdua!”

Dayang Song akhirnya mundur teratur dan menutup pintu, membiarkan Jo Hyun dan Jae Geum menyelesaikan masalah mereka yang cukup rumit.

“Jae Geum-ah… “ panggil Jo Hyun berusaha menyadarkan Jae Geum dari acara melamunnya dan berhasil, wanita itu berdiri dengan susah paya dan memberi hormat tanpa mengatakan apapun. Dia berjalan ke arah lain, sehingga Jo Hyun bisa duduk di tempatnya tadi.

“Kau tidak akan menghadiri acara penghormatan terakhir keluargamu?” tanya Jo Hyun mengawali percakapan yang terasa canggung itu.

“Tidak ada yang memberikan acara penghormatan terakhir untuk pemberontak.” nada bicara Jae Geum terlalu dingin, dia bahkan tidak memandang lurus pada Jo Hyun yang memandangnya dengan sayu.

“Kalian bukan pemberontak atau penjahat, aku membebaskan kalian dari tuduhan itu. “
“Apa anda berpikir dengan kekuasaan dan kekuatan anda dapat membuat apa yang tidak mungkin saya wujudkan bisa anda wujudkan?”
“Kau pasti membenciku. “
“Jangan pernah bertanya soal itu. Jika satu kepercayaan yang anda pernah janjikan benar-benar terwujud sekarang saya sedang memeluk keluarga saya, “
“Maafkan aku, “
“Jangan meminta maaf jika itu hanya akan lebih menyakiti saya yang mulia. “
“Aku berjanji akan mengembalikan nama keluargamu.”
“Jangan pernah lagi berjanji jika anda yang akan menghianatinya sendiri, karena tidak akan ada lagi yang percaya itu. “
“Arraseumnida. “

Life Of The Past ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang