Kenangan memainkan perannya sendiri, Ia menggambar diri sendiri pada dinding perasaan yang tak bisa benar benar kita tebak letaknya.
Suatu saat kita merasa telah mampu menghapus gambar kenangan yang terlukis didalam hati. Tapi pada masa berikutnya, Kesendirian menariknya kembali dengan cara cara yang tak pernah kita sangka walau hanya sekilas.
Kita tidak tau kapan kenangan benar benar lenyap, atau sebenarnya tidak ada sepenuhnya tuntas dari apa yang berupaya kita tinggalkan. Barangkali sepenuhnya tetap tersimpan pada tempat tempat tersembunyi yang tak bisa sembarangan dicari. Lalu pada waktu Tuhan menghadirkannya kembali untuk menunjukkan pelajaran.
Kita selalu punya pilihan menghentikannya-membiarkanbya kenangan itu berlalu, membiarkan kenangan itu kembali ke persembunyiannya.
Kenangan terkadang memang begitu polos, ia datang dan pergi tanpa perlu tahu apa yang telah dibangkitkannya,
Ia membiarkan kita memilih sendiri, menjadikan beban atau terus belajar menjadikannya sebagai batu loncatan.30 Desember 2017
5:49 PM
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Dari Segalanya
RandomMenulis bukan semata-mata untuk menunjukkan sebuah kehebatan yang ingin dibangga-banggakan. Beberapa tulisan adalah bagian dari ungkapan yang tidak mampu diucapkan. Keresahan-keresahan yang barangkali perlu di sampaikan. Menulis bukan ajang untuk di...