Diam mu menimbulkan tanya. Apakah aku masihlah seseorang yang kamu cinta? Atau hanya serpihan masa lalumu saja?
Aku tahu, kamu kecewa dengan sikap burukku terhadapmu. Hal yang membuatmu ragu menyungguhi aku. Kamu tak lagi yakin dengan kesungguhan yang pernah aku lakukan kepadamu.
Tidak ada yang salah dengan sikapmu yang memilih demikian. Kamu berhak mempertahankan apa yang kamu inginkan. Atau meninggalkan apa yang ingin kamu lepaskan.
Namun, jangan membuatku sedih kemudian. Katakanlah apa yang kamu rasakan. Sampaikan apa yang kamu inginkan.
Jika setelah diam ini membuatmu merasa ingin pergi, aku tak akan mampu memaksa apa yang kamu ingini. Namun, jika setelah diam ini kamu merasa ada hal yang harus kita perbaiki, mari kita mulai semua kisah ini dari awal kembali.
Aku tak akan pernah memaksamu. Semua keputusan akan hidupmu, ada ditanganmu. Lakukanlah apa yang membuatmu kuat menjalani waktu.
Bahagialah selalu.
29/01/18
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Dari Segalanya
RandomMenulis bukan semata-mata untuk menunjukkan sebuah kehebatan yang ingin dibangga-banggakan. Beberapa tulisan adalah bagian dari ungkapan yang tidak mampu diucapkan. Keresahan-keresahan yang barangkali perlu di sampaikan. Menulis bukan ajang untuk di...