Kamu hanya ingin dimengerti, tanpa ingin memahami. Kamu hanya ingin dituruti, tanpa ingin menuruti. Kamu hanya ingin dibuat peduli, tanpa ingin memahami hal yang terjadi.
Setangguh apa pun aku berdiri, sekuat apa pun aku menabahi, usahaku akan tiada arti, jika salahku saja yang kamu amati, tanpa pernah berpikir hal apa yang membuat semua itu bisa terjadi.
Inginmu yang sekehendak hati, namun sungguh kamu tak peduli, akibat sibukmu yang tiada henti. Hal yang membuatmu mengabaikanku berkali-kali tanpa hati. Aku yang belajar menerima semua ini.
Namun kini lemah menghampiri, aku lelah terus saja mengerti inginmu yang itu dan ini, sementara kamu tak pernah mengetahui, bahwa jantungku tertusuk duri. Dadaku yang kamu lukai.
30/01/2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Dari Segalanya
RandomMenulis bukan semata-mata untuk menunjukkan sebuah kehebatan yang ingin dibangga-banggakan. Beberapa tulisan adalah bagian dari ungkapan yang tidak mampu diucapkan. Keresahan-keresahan yang barangkali perlu di sampaikan. Menulis bukan ajang untuk di...