Ada bagian yang tak pernah orang-orang tahu, perihal seberapa besar aku dengan sungguh menyabarimu, dibalik senyum yang melekat di wajahku. Bagian dari diriku yang terus belajar memahamimu. Aku yang terus berusaha menerima segala kelemahan yang ada pada dirimu.
Bagaimanapun aku menguatkan hati untuk semua itu, tak akan ada yang benar-benar tahu, selain aku yang menjalani semua kisah ini bersama denganmu. Tanpa pernah tahu, kesakitan semacam apa yang tersimpan dalam dadaku.
Memang segalanya telah berlalu, namun pilu, tak akan pulih tanpa waktu. Sakit yang kini ada bersamaku, biarlah aku saja yang tahu. Cukup aku yang menenangkan segala pilu. Tak akan ada yang benar-benar mengerti aku.
Biarlah aku tumbuh bersama luka itu. Biarlah Tuhan menjadi sandaranku. Semoga kelak, segala sedih yang datang kepadaku, berganti bahagia di akhir waktu.
07.02.18
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Dari Segalanya
RandomMenulis bukan semata-mata untuk menunjukkan sebuah kehebatan yang ingin dibangga-banggakan. Beberapa tulisan adalah bagian dari ungkapan yang tidak mampu diucapkan. Keresahan-keresahan yang barangkali perlu di sampaikan. Menulis bukan ajang untuk di...