Katamu, kita akan kembali bertemu. Kamu memintaku untuk menunggu. Di kota tempat kita pertama kali bertemu.
Katamu, kamu merindukanku, namun kabarmu tak kunjung aku tahu. Kamu memintaku untuk tak cemas dengan kondisimu. Saat kabarmu tak pernah aku tahu.
Katamu, suatu hari nanti kita akan bersatu. Tiada lagi jarak yang membuat rindu. Tiada lagi pilu yang tumbuh di hatiku dan hatimu. Namun, semua hanyalah sepenggal inginmu yang membuat perasaanku resah tak menentu.
Kini, aku tak lagi tahu, dimanakah keberadaanmu. Masihkah aku rindu itu. Masihkah aku yang menjadi inginmu.
14.03.18
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Dari Segalanya
RandomMenulis bukan semata-mata untuk menunjukkan sebuah kehebatan yang ingin dibangga-banggakan. Beberapa tulisan adalah bagian dari ungkapan yang tidak mampu diucapkan. Keresahan-keresahan yang barangkali perlu di sampaikan. Menulis bukan ajang untuk di...