3. Nah loh, kecyduk kan...!!!

845 55 4
                                    

"Assalamualaikum." ucap Guru yang baru saja datang.

"Waalaikumsalam." ucap seluruh murid.

"Oke, jadi sebelumnya saya akan memperkenalkan diri dulu. Nama ibu Hj. Cicih Sukaesih S.Pd. Saya wali kelas 8E ini." ucap Bu Cicih.

"Sebelumnya, karena saya belum kenal sama seluruh murid dikelas ini. Jadi, ibu mohon kalian memperkenalkan diri kalian. Mulai dari sebelah sana." ucap Bu Cicih sambil menunjuk seseorang yang duduk didekat pintu.

***

Setelah seluruh murid memperkenalkan diri mereka masing-masing dan telah terpilih anggota organisasi kelas. Bu Cicih pun menyuruh kami semua untuk membersihkan kelas agar rapi. Baru setelah itu pulang.

"Woy, yang piket hari ini yang mau aja ya. Gue mau pulang." ucap seseorang yang tadi kalau tidak salah namanya Deva.

"Heh, teu bisa kitu atuh. Bantuin sedikit ke." ucap Reina protes.

"Siapa anda, nyuruh saya." ucap Deva dengan songong.

"Udah udah, yang mau aja. Geus peh maneh teh." ucap Mifta mendinginkan suasana.

"Ya geus, urang ge balik ah." ucap beberapa siswa.

"Heh, bantuin dikit doanz setidaknya. Kan ini juga buat kelas kita dan kita juga yang ngerasain." ucap Hanna karena sudah kesal.

"Ya geus atuh, urang bantuan maneh. Tapi urang ngankatan bangku doang ya. Geus kitu balik, hayang moyoy dede." ucap seseorang yang kalau tidak salah juga namanya Yusan.

"Yusri, buru bantuan aing." ucap Yusan memanggil temannya.

"Heh? Bukannya dia namanya Dian Darma Yuda kan?" tanya Hanna kepada Yusan.

"Hahahhahaaa."

"Degong emang si Yusan. Eta ngaran indung aing." ucap Dian kesal.

"Geus atuh, kalo mau bantu cepatan. Loba teuing omong." ucap Syali kesal.

Setelah kelas sudah beres dan bersih, hanya tinggal satu yaitu membuang sampah kelas.

"Yusan, tolong buangin sampahnya atuh." pinta Hanna kepada Yusan.

"Embung, kan tadi urang ngomong dek bantuan angkatan bangku doang." ucap Yusan simple.

"Si anying, bantuan goblok." ucap Eca yang tiba-tiba ada disamping Hanna.

"Biasa weh padahal mah," ucap Yusan.

"Buru ihh, bantuin. Sampahnya cuma sedikit ini." ucap Eca.

"Bung, kecuali kalo ditemenin sama si Hanna.

"E?" tanya Hanna reflek.

"Geus buru na, anteran tah anak ayam eta. Gandeng tatadi. Bibirnya meuni geus monyong kitu." ucap Syali.

"Hahahhahaaaa." tawa Reina, Eca, Hanna, Syali, Mifta dan Dian dengan terbahak-bahak.

"Eh, jangan salah ini tuh aset negara. Kalian ngeledek kena pasal loh." ucap Yusan angkuh.

"Geus lah, geura san. Urang ge hayang balik lah." ucap Dian.

"Iya, ayuh atuh anter yan." ucap Yusan.

"Ya geus atuh, nah tah ya urang piket. Catet siah." ucap Yusan.

"Bawel, ke ge lila-lila ku urang digunting da biwirna." ucap Reina.

Dan mereka pun turun untuk membuang sampah.

"Eh, geus wehlah balik. Tinggalkeun weh si Yusan jeung Dian." ucap Syali.

Kau Best Friend The SomvlakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang