"Jangan baper dulu kalo kalian tuh chatan sama laki-laki yang kalian suka terus dia balasnya cepet ataupun dia ngegombalin kamu. Bisa jadi dia nggak ada kerjaan, kasian sama lu, atupun dia cuma jail ke lu. Kalau kalian masih baper juga tarserah. Gua cuma ngingetin, kalo mereka tuh ngetik pesannya make Jari bukan make Hati."
~Hanna Sazidah ~
Hanna's POV
Hari ini aku bahagia sekali. Pasalnya, aku baru nyadar kalau aku suka sama, Yusan,-
Jujur, aku juga nggak tau alasannya kenapa aku suka sama dia. Dia itu ngeselin, tapi ngangenin._.
Dia itu bimoli (Bibir monyong lima centi) bibirnya doer, males, sukanya bikin orang ngebatin. Pokoknya semua sifat orang paling menyebalkan (kriteria makhluk lacnut) ada di 'dia' semua.
"Na.."
Aku sontak kaget, masih pagi udah dikagetin. Dan tebak, siapa yang ngagetin. Makhluk lacnut itu, Yusan,-
Aku menatapnya sinis, padahal mah hatiku sekarang lagi melaksanakan konser dadakan yang suara drumnya menggelegar membelah angkasa.
Ah, you knowlah bagaimana rasanya saat kita berada didekat orang yang kita suka. Kek ada, manis-manisnya gitu~
Disisi lain malu, kesel kalau dikagetin kek gua, tapi bahagia setengah mati juga.
Ah, paan coba ini cinta. Kenapa harus gini coba yang namanya 'cinta' itu. Shit.
"Lu kenapa anjay, lirak lirik gua kek yang kesambet setan kamar mandi cewek." ledeknya.
Aku masih melamun.
"Oi na, gua tau gua ganteng. Tapi ngeliatnya jangan kek gitu. Ngeri tau nggak, kek yang kesambet. Bisa-bisa rasa cinta gua ke lu ilang lagi gara-gara kek gini doanz." cerocos Yusan yang aku tidak mendengarnya sama sekali.
"Ca, ini si Hanna napa. Tadi pagi kira-kira kejedod pintu apa kesambet setan gitu?" tanya Yusan kepada Eca.
"Entahlah," jawab Eca cuek bebek.
"Bantuin sadarin doanz." pintanya.
"Ogah amat." ujar Eca.
"Cium aja san, biar sadar." celetuk Syali padahal dia lagi asik nulis.
Kalian pasti tau dia lagi nulis apa, right dia lagi nulis pr. Melalui cara apa? Alright, dia itu menyontek. Kebiasaan nenek moyang kita yang kalau ditinggalkan akan rugi untuk keperluan dunia dan dijalankan akan mendapatkan dosa dan itu berbahaya untuk kehidupan kita di akhirat.
"Aku tau cara nyadarinnya." imbuh Mifta.
"Aku juga tau." ucap Reina tidak mau kalah.
"Paan." jawab Yusan datar.
"Jangan bilang idenya aneh." imbuh setelahnya.
"No," jawab mereka kompak.
"Aku duluan ya Mifta." pinta Reina ipeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Best Friend The Somvlak
ComédieRank #354 on 12-03-2018 Rank #367 on 27-12-2017 Cover by : put-put_putri01 JANGAN TERTIPU DENGAN RUPA. MEREKA MEMANG CANTIK, TAPI MEREKA ITU GILA DAN SOMVLAK. Untuk lebih lengkapnya baca ceritaku ini yaa? **** Jadi gini, gua punya temen nah temen gu...