Rank #354 on 12-03-2018
Rank #367 on 27-12-2017
Cover by : put-put_putri01
JANGAN TERTIPU DENGAN RUPA. MEREKA MEMANG CANTIK, TAPI MEREKA ITU GILA DAN SOMVLAK.
Untuk lebih lengkapnya baca ceritaku ini yaa?
****
Jadi gini, gua punya temen nah temen gu...
Hai readrs😉 KBFTS! Update! Don'tforgetvoteand coment😗😘 Thankyou😍
Author'sPOV
Saat ini aku sedang berjalan menuju kantin. Tetapi mataku ditengah jalan, tertuju pada satu gelombolan anak-anak cantik dan berprestasi disekolahku.
Setauku nama mereka itu Hanna, Eca, Syali, Reina, Mifta, dan Khurul. Tetapi, situasi yang aku lihat saat ini berbeda. Ada satu orang yang tidak aku lihat. Dia adalah Reina.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anggota yang paling tinggi diantara mereka. Dia atlet basket dan juga anak marawis. Suaranya merdu banget kalau udah nyanyi lagi Islamic. Ya kekurangannya itu, karena dia Atlet Basket dia jadi harus melepas jilbabnya. Mukanya itu bulet kalau nggak make jilbab. Tapi buletan Hanna sih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ya, kalian bisa lihat sendiri. Pipinya cabby banget. Dia itu pernah ikutan OSN IPS dan anggota OSIS. Dia patuh banget sama peraturan dan kalo dia dikasih amanat nggak tangung-tangung jalaninnya.
Aku sedikit mendengar pembicaraan mereka. Jadi ya, you knowlah. Aku nguping.
"Na, kamu sih kenapa si Ipeh nggak dibantuin." protes Syali.
"Iya, kasian tau. Dia dihukum." sahut Mifta.
"Oh," jawab Hanna malah ber'oh' ria.
"Ah, si Hanna mah susah. Kalo itu terlalu profesional." sanggah Eca datar.
"Ya mau gimana lagi. Orang itu tugas aku." jawab Hanna biasa saja. Padahal teman-temannya sedang kasian melihat Ipeh (Reina) dihukum dilapangan dan dilihat banyak orang.
"Sa mah," protes Khurul lalu memukul Hanna dengan keras.
"Nyeri anjay." protes Hanna sinis. Sepertinya dia marah banget.
"Lagian si Ipeh tuh kan udah biasa panas-panasan. Jadi bukan masalah yang gede kan." ucap Hanna datar.