"hello baby," sapa pak namjoon, guru bahasa inggris.
"ih jyjyq pakkk!" seru siyeon dan somi barengan.
"slow ae. okay hari ini kita akan membuat empat kelompok beranggotakan delapan orang untuk bab drama."
"anjirrr, pak. dulu kan udah pernah!" seru daehwi.
"kan ada lagi. kali ini temanya bebas. anggota kelompoknya diundi ya. ambil sesuai absen," ujar pak namjoon.
para murid pun mulai mengambil undiannya.
"jangan dibuka dulu ya, baby," kata pak namjoon.
"anjir, gue kelompok dua," seru siyeon yg sengaja membuka kertas undiannya.
"wehee, pak udah kebuka. gimana nih?" tambah siyeon lagi.
"ya udah gapapa," jawab pak namjoon dengan wajah datar.
setelah mengambil nomer undiannya, murid-murid pun menuliskan namanya di papan tulis sesuai kelompoknya.
"what!?" pekik siyeon.
haduu gue kok sekelompok sama jeno emang jodoh ga kemana-mana. tapi kok ada nancy juga, batin siyeon senang sekaligus kesal.
"napa yeon?" tanya somi.
"lihat tuh, kelompok gue."
🍙
"woi kelompok dua di sini!" teriak guanlin. siyeon pun menuju ke arah suara tersebut.
mantul juga kelompoknya, batin siyeon. karena anggota kelompoknya berisi tigapuluh besar rangking umum sekolah.
"anjayyy, kelompok kita ceweknya cuma tiga!?" seru eunbin.
"gapapa cayank ku," jawab jaemin alay.
"dihh, siapa lu panggil-panggil cayank-cayank."
"canda bin. aelah," kata jaemin.
"hnggg."
siyeon yang ngelihat hal itu ngakak sendiri. sampai-sampai jeno pun melihat hal itu dengan pandangan yang gak bisa diartikan.
tak lama kemudian, mereka membahas tema untuk drama. sedangkan siyeon tak fokus, karena sedang ngelirikin jeno.
"hayooo, siyeon lirik lirik. napa gue ganteng? apa samping gue yang ganteng?" seru jaemin.
"sori. lu tuh gantengnya level bawah."
"yeee, dasar cewek bau pisang!"
"daripada lu bau terasi."
walaupun siyeon udah ketahuan sama jaemin, ia masih tetap mencuri-curi pandang dengan jeno. terkadang ia juga melihat apa yang sedang dilakukan oleh nancy, yang sekarang sedang mendapatkan eye contact dengan jeno.
njing. gak usah eye contact segala di depan gue kali, batin siyeon kesal.
🍙
"gimana kalau idenya cinta-cinta?" usul guanlin.
"jangan! anggota kelompok kita bukan anak cinta tapi budak cinta ehe," kata jaemin.
"yeu."
"gimana kalo temanya fantasi?" usul renjun.
"jangan juga!"
"gimana kalo ada dua temen. nah mereka saling mencari. tapi akhirnya mati gegara suatu hal. pokoknya itu tentang pertemanan yang super duper erat," usul eunbin tiba-tiba.
"bagus tuh, nanti biar si jeno sama si jaemin yang meranin. kan akhirnya sama-sama mati, sama-sama tersiksa. wkwk," saran haechan.
"iya, sama kayak hati gue yang sedang tersiksa," ujar siyeon lirih.
tbc