Keadaan semakin canggung setelah acara cekcok di taman rumah sakit,Clara pun duduk terkulai lemas di sofa ruang mamanya di rawat.
Meskipun Chellin memang tidak punya sopan santun dan sangat membuat hati ini meledak-ledak,namum perkataan yang di lontarkan Mamanya tadi tidaklah wajar.
Karna bagaimana pun Chellin juga dilahirkan dalam rahim yang sama,hanya saja berbeda sperma.Itu saja yang membedakan.Pikirannya berkelana tentang Chellin dan dimana anak itu sekarang,karna bagaimana pun di umur Chellin yang masih sangat belia sangatlah butuh orang tua agar tidak terombang-ambing oleh pergaulan bebas.
"Rara kamu kenapa sayang?" tanya Sintia sambil melihat Clasa intens
"Seharusnya mama gak bilang begitu sama Chellin.Seburuk apapun Chellin tetap saja itu juga anak mama" jelas Clara sambil mengayun ayunkan kedua kakinya.
"se usia Chellin sangatlah butuh suport orang tua,biarkan Chellin seperti itu terhadapku tapi jangan mama berkata kasar atau sampai mencoreng nama dari keluarga"
Sintia yang mendengar celotehan Clara pun diam,merenungi sikap-sikapnya tadi terhadap Chellin.
"Kenapa kamu masih kasihan sama Chellin padahal dia yang sudah buat kamu menderita" tanya Sintia
Clara pun tersenyum sembari mendengar pertanyaan Sintia, "Clara memang dendam dan sakit hati sama Chellin tapi seburuk apapun dia,Dia tetap adikku.Dan karna dia juga aku bisa merasakan hidup mandiri dan karna dia juga aku bisa bertemu daddy" jelas Clara
"Maafkan mama...Maaf karna sudah menutup akses antara kamu dan Ody,Mama terlalu egois" sesal Sintia
"Clara sudah maafkan,lagipula mama juga pasti melakukan itu karna sebab bukan semena-mena"
"Clara pergi cari Chellin dulu ma" pamitnya dan direspon anggukan oleh Sintia.
Clara pun melangkah keluar dari ruangan mamanya dan hendak menemui Budi.
Clara pun mengerutkan dahinya melihat Roy juga masih bertengger dikursi tamu.
"Roy?lo gak pulang?"
"Kalau Budi gak pulang,gue pun juga nggak" jawab Roy mantap.
Clara pun menggeleng-gelengkan kepalanya heran.
"nikah aja sekalian sono biar tiap detik menit jam bisa barengan terus!" ucap Clara spontan.Budi dan Roy pun saling berpandangan satu sama lain,menatap dari atas hingga bawah dengan tatapan jijik.
"OGAH!" teriak mereka berdua,Clara pun tertawa terbahak-bahak.
"Elo kali yang demen sama gue Bud"
"Ngimpi lo jangan ketinggian! Elo kali yang demen bukan gue hiii" jawab Budi tak mau kalah
"Elo"
"Elo Roy"
"Elo Bud"
"Gamau tau pokoknya elo!"
"Enak aja,elo aja!"
"elo"
Clara pun pusing melihat Budi dan Roy yang cekcok gak jelas.
"Gue mau cari Chellin" kata Clara
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind You
Teen FictionCOMPLETE✅✅ Dia melihatnya,dia dekat dengan raganya,tapi jauh degan hatinya.Seperti Bumi dan bintang,sangat jauh dan sulit digapai.Allroy menantinya,selalu menantinya meskipun tak tahu kapan akan mendapatkan hatinya,karna raga saja tak cukup bukan? C...