:: 13 ::

509 32 0
                                    

karna kejadian semalam lord dan christian tak jadi pindah ke asrama. pagi harinya lord bahkan tak sarapan semua orang cemas akan keadaan lord yang lesu. tak ada yang membentak nya seperti Alex tak ada yang berani menyuruhnya selain alfred dan tak ada yang berani mengikuti nya selain Christian. mereka hanya melihat lord gelisah.

"hei Titania? ada apa dengan mu?"tanya Mia manusia yang sebangku dengan Irina
lord Titania hanya tersenyum bahkan Irina dan ross yang baru sampai pun murung melihat lord seperti ini.

~di kelas~

"hhufftt..hei ross,aku benar benar cemas dengan lor-maksudku Titania"

"kau benar,dia tak bersangat karna cerita samuel tadi malam"kata ross

"yaa, siapapun juga akan cemas bila bertarung dengan kakak sendiri kan? apa lagi jika salah satu mati"kata Irina

"berani sekali kau Irina?!!"

!!!

Irina dan ross kaget dengan suara itu dia jian dan Joan yang marah karna perkataan Irina tadi Irina yang yang menjadi sasaran amukan hanya menunduk dan minta maaf dia melirik lord tapi tak ada respon hingga dia makin merasa bersalah

"Irina, jika aku mendengar kau berkata kata seperti itu lagi. kau tak kan ku beri ampun!!"

kata jian marah lalu pergi dari sana Joan hanya menatap Irina datar dan melirik lord dengan pandangan sakit lalu keluar mengikuti jian.

"ha ha ha.. seorang Irina dimarahi oleh joan?..ck ck ck..ironis sekali! dan kau ross apa yang kau lakukan disini? ini bukan kelasmu kan?!"kata Teresa congkak

"kau mengusirku huh?"tanya ross

"memangnya kenapa?! ini kelasku aku berkuasa disini!!"katanya

"kau lupa ya..AKU JUGA BAGIAN DARI KELAS INI BODOH?!!"teriak Irina jengkel

"kalian berisik sekali"kata seseorang dan itu Sean ross yang ketakutan karna aura nya lansung pergi dari sana dan Irina tersentak kaget memilih meminta maaf dan Teresa dia menyeringai

"ahh Sean kau tau merek-"

"diamlah bodoh!" semua orang yang ada didalam kaget melihat sean yang begitu marah entah karna apa.

sean berjalan kemejanya dan melihat Titania yang sangat lesu hari ini dan itu membuatnya kesal

apa yang terjadi pada nya? siapa yang berani melukainya?!! akan ku hajar dia!!-batin sean

ya,murung nya titanialah yang membuatnya marah. dia tak suka melihat gadis itu murung apa lagi menangis dia sangat benci.

"ada apa dengan mu"kata sean masih menatap keliar jendela yang ditanya kaget dan menerjap kan matanya berkali kali

"a-ah tidak sean, aku hanya tidak mood saja."katanya

"ingin keluar? aku tau tempat yang sangat cocok untuk menghilangkan badmood"katanya tersenyum

Blushhhh

Titania merona melihat senyum sean yang sangat jarang terjadi itu baginya itu seperti keajaiban dunia yang sangat langka.

"baiklah"katanya

mereka tak mengikuti pelajaran itu mereka membolos. sean mengajaknya ke tempat yang sangat indah disana ada air terjun yang bertingkat tidak tinggi tapi sangat indah dengan kolam yang tak terlalu dalam dibawah

"kau suka?"

"ya,ini sangat indah sean"kata Titania sean yang melihat Titania tersenyum juga ikut tersenyum

Byuuurr

"ahh!! Sean!! awas kau!"kata Titania

sean melempar batu didekat titania hingga cipratan air mengenai nya. sean tertawa karna Titania marah padanya menurutnya itu sangat lucu

"sean kau menyebalkan!"

"oh ya? bagaimana dengan ini?!"

Byurr
Byurr

"ha ha ha kau suka? hah? hahaha"kata sean

Titania mengejar sean dan menciprat kan air pada nya dan terciptalah aksi kejar kejaran antara mereka. Titania tersandung dan sean menangkapnya mereka tercebur kedalam air dalam keadaan berpelukan. saat tubuh mereka kembali kepermukaan mata mereka bertemu

DEG
DEG
DEG

"matamu sangat indah"kata sean

matanya indah,aku tau aku tak boleh seperti ini tapi dia menarik ku kembali padanya-batin sean

"terimakasih sean"kata Titania
setelah mengatakan itu dia tersadar kalau sean sangat dekat bahkan dia melihat kulitnya sudah kelihatan karna tercebur tadi dia lansung menutup dadanya dengan tangan karna dia lupa membawa jas nya sean yang mengerti lansung menanggalkan jasnya dan menutup badan Titania dengan itu lalu mengangkat Titania ala bridal-style Titania yang tak siap sontak mengalungkan lengannya pada leher Sean

wajahnya sangat tampan, hidungnya mancung,kulit putih rahang tegas mata yang tajam dan bibir merah yang penuh. sempurna!..tunggu?! apa yang kupikirkan?!!-batin Titania

"apa yang kau pikirkan?"tanya sean

"tidak"kata Titania dengan pipi merona

"jangan jangan kau sedang mengagumi ketampanan ku kan?"katanya

"ck PD sekali kau ini! aku hanya kaget melihat pria menyebalkan seperti mu!"kata Titania dan sean terkekeh mendengarnya

"terlihat sekali kau sedang berbohong kau tau!"Titania hanya memalingkan wajahnya yang memerah.sean mendudukkan Titania dan meniup niup tangan nya

"aku tak kedinginan sean"kata nya

"bagaimana mungkin kau tak kedinginan? kita baru saja tercebur ke air"kata sean datar Titania tertawa karna tingkah sean sangat lucu menurutnya

"kau ini vampire yang aneh ya, kau sendiri tau kalau vampire tak akan kedinginan"kata Titania dengan tawanya

DEG

Va-vampire? dia vampire? kenapa aku tak merasakannya ya? saking terlena karna kecantikan nya sampai aku tak tau kalau dia bagian dari makhluk menjijikan itu-batin sean marah

"jadi..kau vampire? heh, bagaimana mungkin aku tak tau?"katanya sangat datar pada dirinya sendiri

"ada apa sean? kenap-sean?!!"Titania kaget dengan perbuatan yang dilakukan sean jas yang ditaruh untuk menyelimuti tubuh Titania ditarik paksa olehnya

"aku yakin kau tak butuh ini!"kata sean datar lalu pergi

"ada apa dengan mu? apa karna aku vampire?! kau pikir aku tak terkejut dengan takdir seperti ini? hanya karna aku vampire bukan berarti aku sama seperti orang yan-"

"DIAMLAH JIKA TAK TAU APA APA!!"kata sean pada Titania dan dia tersentak karna melihat perubahan Titania yang makin gelap bahkan jujur sean sendiri takut dengan aura yang dia keluarkan

"t-titania, aku.. maaf sebaiknya kita tak terlalu dekat-"

"ya, kau benar. kenapa kau harus dekat dengan musuh kan?"kata Titania sean yang mendengarnya tersentak kaget Titania mengatakan kalau mereka musuh dan itu melukai perasaan nya tapi sean tak tau ada hati yang lebih terluka darinya. Titania pergi dari sana dengan sangat cepat.

maaf, tadinya aku ingin membuatmu tersenyum tapi malah membuatmu menangis..-batin sean.

ya, tadi saat Titania berlalu dihadapan sean, sean tak sengaja melihat air mata yang menetes di pipi nya walaupun Titania berjalan dengan kecepatan vampire

sean menatap hampa sekelilingnya.

"harusnya dari awal aku tak tenggelam ke dalam perasaan ini."kata sean pada dirinya sendiri




jejaknya ya...(≧∇≦)/

ORIGIN : The last pure-bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang