Eleven❤

177 14 5
                                    

"Mata ku di gunakan untuk menikmati indahnya wajah mu, hati ku di gunakan untuk menikmati tulus cinta mu."

-Bara September

***

Author

Hari ini bertepatan dengan tanggal 11 Desember yang berarti hari Annive hubungan Rayyen dan Michika, tak terasa dua bulan sudah mereka lalui berdua bersama-sama tanpa adanya masalah sampai detik ini tepat tiga bulan.

Michika sedang bersiap-siap untuk berangkat kesekolah, gadis itu keluar dari kamarnya dan menuruni beberapa anak tangga di rumahnya lalu menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarganya.

Saat hendak duduk di bangku untuk memulai sarapan, bel rumah Michika berbunyi siapa pagi-pagi begini bertamu.

Meila Ibu Michika hendak berdiri untuk membukakan pintu, namun tindakannya di hentikan oleh Michika dan gadis itu mulai berjalan mendekati pintu rumahnya dan membuka pintunya betapa terkejutnya ketika melihat siapa yang datang.

"Tumben kamu, mau ngajak bareng? Ko ga bilang dulu Rayy?"

Rayyen hanya melontarkan senyuman manis pada Michika senyuman semanis 2 loli Milkita setara dengan 1 gelas susu.

"Coklat manis untuk gadis manis," Rayyen memberikan sebuah coklat kepada Michika.

"Semua manis ya Rayy, hati-hati diabet." Michika ikut tersenyum.

Rayyen menjulurkan sebelah tangannya ke arah Michika dengan telapak tangan di atas seperti meminta. Michika yang tidak paham dengan maksud Rayyen hanya menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Mana ongkir pengiriman Coklatnya?"

"Mau di bayar pake cinta atau uang mas?" Tanya Michika dengan wajah serius.

"Pake cinta dong mba, karna Cinta ku klepek klepek sama kamu sayang ku klepek klepek sama kamu," Rayyen menyanyikan salah satu lagu dangdut dengan sengaja mengganti lirik lagu itu, Rayyen menyanyikannya dengan wajah yang superduper ngeselin dan dengan kedua tangan dinaikkan keatas dan jari yang mengepal hanya ibu jari yang keluar.

"Salah aku apa ya tuhan punya pacar begini model nya," Michika mengusap wajahnya dengan satu tangannya.

"Nyanyi dong Chik, apa salah dan dosaku sayang cint--" saat Rayyen hendak ingin konser dangdut lagu ke dua langsung saja Michika mengusap tangannya ke wajah Rayyen sambil membacakan surat-surat pendek Al-Qur'an.

"Somplak! Lu kata gua kesurupan," Michika tertawa puas melihat wajah Rayyen yang berubah seperti orang sok ngambek padanya.

Siapa tamunya Chik?" Teriak Mama Michika dari dalam.

"Rayyen mah,"

"Yaudah suruh masuk sini sarapan bareng," Michika menarik tangan Rayyen untuk masuk ke dalam rumahnya dan sarapan bersama ia dan keluarganya.

"Chik ga usah aku udah makan tadi," Tolak Rayyen.

Michika memonyongkan bibirnya.

"Eh monyong-monyong mulutnya, mau di sosor? Yaampun Chik masih pagi gini udah minta di sosor,"

"Ga usah mesum!" Michika menoyol pelan kepala Rayyen dengan telunjuknya, Rayyen hanya terkekeh geli.

"Udah sono sarapan aku tunggu di sini aja," Michika tersenyum dan mengacungkan kedua ibu jarinya lalu pergi meninggalkan Rayyen yang sedang terduduk di sofa ruang tamu rumah Michika.

Bara SeptemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang