Hari ini adalah hari pertama ku masuk sekolah. Lama-lama aku lelah juga harus berpindah-pindah sekolah terus. Aku harus memulai semua dari awal, beradaptasi dengan lingkungan baru itu susah-susah gampang. Aku takut kalau di Jakarta ini cara bergaul nya berbeda dengan di Malang. Kalau yang aku baca dari novel-novel sih gak terlalu jauh. Semoga saja benar seperti itu.
"Kak, ayo berangkat!" Teriak ayah dari luar.
"Iya sebentar"
Ku ikat tali sepatu. Lalu berlari menghampiri mobil ayah.
"Ayo yah berangkat"
"Ara, bekal nya ketinggalan!" Teriak bunda membuatku tidak jadi masuk ke dalam mobil.
Bunda menghampiri ku dan memberikan bekal yang dibuatnya untuk ku "Makasih Bunda" ku cium pipinya.
"Ara jalan dulu ya Bun" bunda mengangguk. Setelah menyalami bunda aku pun masuk ke mobil dan siap berangkat kesekolah.
***
"Belajar yang bener ya Ra, banyak-banyakin doa seperti biasa biar masuk pelajaran nya" Pesan ayah sebelum aku keluar dari mobil, yang aku jawab hanya dengan anggukan kepala.
Di depan ku sekarang adalah gerbang sekolah yang selama 2 tahun ke depan akan menjadi ladang ilmu ku. Dengan menghela nafas sebentar dan mengucap bismillah aku masuk kedalam sekolah. Masih belum terlalu ramai ternyata padahal sudah jam 6.10 pagi. Aku langsung menuju ruang kepala sekolah yang sudah aku tau tempatnya dimana.
Ku ketuk pintu pelan.
"Masuk"
"Assalamualaikum pak" salam ku.
"Waalaikumsalam. Yara, kan? Silahkan duduk, nak"
"Terima kasih pak"
Dia mengganggukkan kepala "Sebentar ya, bapak panggilkan wali kelas kamu dulu"
Pak kepala sekolah yang ku tau namanya dari name tag nya bernama Kartono menelpon wali kelas ku dengan handphone nya. Terdengar suaranya yang tegas, sangat menggambarkan kalau dia adalah kepala sekolah.
"Pak Yasid bisa ke ruangan saya sebentar? Murid baru bapak sudah datang"
"......"
"Saya tunggu"
Pak Kartono menutup telpon nya. "Tunggu sebentar ya, Yara. Pak Yasid nya lagi otw"
Aku mengangguk sambil berkata, "Baik pak"
Tak lama pintu di ketuk pun terdengar. "Masuk!" Seru pak kepala sekolah.
"Selamat pagi, pak" sapa lelaki paruh baya yang baru masuk.
"Pagi, silahkan duduk. Yara perkenalkan ini wali kelas kamu, pak Yasid dan pak Yasid ini Yara murid baru bapak," kami bersalaman sebentar "Mohon bimbingan nya ya pak" ucap ku. Pak Yasid menganggukkan kepala nya, "Mohon kerjasama nya juga ya, Yara untuk satu tahun ke depan"
"Baik kalau begitu karena Yara dan pak Yasid sudah saling kenal, saya minta tolong ya pak buat antar Yara ke kelas dan di perkenalkan ke teman-teman sekelasnya"
"Baik pak"
Kami pun keluar dari ruang pak kepala sekolah.
"Kamu tunggu di ruang guru dulu ya, 10 menit lagi baru bel masuk soalnya kebetulan hari ini pelajaran pertama dikelas kamu pelajaran bapak jadi bapak bisa perkenalkan kamu dikelas tanpa mengganggu pelajaran guru lain"
"Baik pak"
Kami pun berjalan menuju ruang guru. Ternyata ruang guru disekolah ini cukup luas tidak seperti yang ku bayangkan, fasilitas ruang guru nya juga lengkap. Loker guru ada, kamar mandi khusus guru ada, dapur ada termasuk kulkas ada disini. Alat musik pun juga ada seperti keyboard dan gitar. Sepertinya guru-guru disini menyenangkan.
"Kamu tunggu di pojokan situ ya" Suruh pak Yasid sambil menunjuk tempat duduk yang dia maksud.
Aku baru sadar ada kursi tunggu diruangan ini. Untung saja aku membawa buku bacaan jadi tidak akan bosan menunggu selama 10 menit.
Tak lama bunyi bel masuk terdengar.
"Yara, mari kita masuk ke kelas" ajak pak Yasid
"Mari pak"
Kami pun berjalan menuju kelas, sepanjang jalan banyak sekali anak-anak yang memperhatikan ku dengan tatapan yang membuatku tidak nyaman. Tatapan mereka seolah sedang menilai ku. Dan aku benci di tatap seperti itu.
Kami pun sampai di depan kelas.
"Kamu tunggu diluar dulu sebentar ya, sampai bapak panggil, baru kamu masuk ya""Oke pak"
Pak Yasid pun masuk ke kelas. Aku yang disuruh nya menunggu kembali hanya bisa menurut. Cukup hari ini saja aku harus menunggu terus-terusan, lain kali aku tidak mau.
Tak lama pak Yasid pun memanggil ku, "Nak Yara, silahkan masuk"
Aku pun masuk ke kelas dengan percaya diri. Senyuman tak lupa ku pasang diwajah ku, memberikan raut wajah ramah dan bersahabat adalah kunci awal agar bisa diterima dilingkungan baru.
Aku berdiri disebelah pak Yasid, "Perkenalkan anak-anak ini Ayyara, teman baru kalian. Yara silahkan kamu perkenalkan diri"
"Halo teman-teman, perkenalkan nama saya Ayyara Yuan Nisaka. Kalian bisa panggil Yara, Ara atau apapun yang kalian suka"
"Segitu saja Yara perkenalan nya?"
Aku mengangguk kan kepala. Pak Yasid tersenyum, "Baiklah kalau begitu, silahkan kamu duduk di meja kosong sebelah Cahaya disana"
Meja kosong yang dimaksud pak Yasid berada dipojokan kelas, kebetulan sekali itu merupakan spot yang paling ku suka. Aku pun berjalan menuju tempat duduk yang disambut oleh senyuman ramah dari teman sebangku ku.
Kami belum sempat berkenalan karena pak Yasid langsung memulai pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets
Novela Juvenil"Setiap manusia punya rahasia, baik kecil atau besar ukurannya. Jika dikatakan ke semua orang bukan rahasia lagi namanya."