Siapa dia?

104 22 8
                                    

"Selamat pagi semua!" Seru ku semangat ketika sampai dimeja makan.

"Pagi juga sayang" jawab bunda dan ayah.

"Kakak gak mau jawab sapaan Ara nih?"

Pagi ini kakak ku ikut sarapan, tidak seperti biasanya yang selalu pergi pagi-pagi buta.

"Pagi" jawab nya singkat

Aku tersenyum senang mendengar suaranya, sudah lama sekali rasanya tidak bertemu, padahal kami satu rumah.

"Hari ini kakak yang antar Ara ke sekolah ya"

"Ogah. Gue mau tidur. Capek."

"Kakak kok gitu sih? Kan udah lama gak ketemu, Ara kangen tau" Rajuk ku

Kakak sama sekali tidak menjawab ucapan ku. Untung aku udah kebal dengan sikapnya jadi gak bakal sakit hati kalau di cuekin.

"Makan aja dulu Ara, nanti soal antar mengantar gampang" ucap Ayah

"Iya ayah"

Suasana pun menjadi hening, semua nya sibuk dengan makanan masing-masing.

***

"Keluar!" Perintah kakak setelah kami sampai di depan gerbang sekolah ku.

"Kakak kenapa galak banget sih sama Ara? Lagi datang bulan ya?"

"Kakak lagi gak mood becanda. Keluar cepetan!"

Aku menghela nafas, "Iya-iya"

Setelah aku keluar dari mobil, kakak langsung pergi. Aku menatap mobil nya dengan sedih, sikap kakak sungguh keterlaluan. Padahal udah lama gak ketemu.

Ku langkahkan kaki ku masuk ke dalam sekolah walau dengan mood yang buruk.

"Yara!"

Mendengar nama ku dipanggil dari arah belakang, aku menoleh kan kepala ku ke arah sumber suara tersebut.

"Kamu lemes banget sih. Masih pagi juga, semangat dong!" Ucap Cahaya ketika sudah berada disebelah ku.

"Lagi gak mood" aku pun melanjutkan jalan ku menuju kelas.

Tiba-tiba seseorang merangkul bahu ku, "Kita jalan bareng, oke?" Ucap Cahaya sambil tersenyum.

Tanpa menjawab ucapan nya aku melepas rangkulan tangan Cahaya di bahuku dan memilih berjalan sendiri.

Aku mendengar Cahaya menghentakkan kaki nya kesal. Membuat ku tersenyum tipis.

"Selamat pagi Yara!" Sapa teman-teman kelas.

"Pagi juga semua"

Aku duduk ditempat kemarin, dipojokan kelas. Kembali duduk bersebelahan dengan cahaya yang sejak masuk kelas tadi mukanya terlihat kesal.

"Kamu kenapa? Muka nya kok kesel gitu?"

"Kamu itu emang pura-pura lupa atau emang lupa sih?"

SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang