Saat ini aku sedang duduk dipinggiran lapangan sekolah. Menunggu kedatangan kak Cika yang tadi memberitahu ku lewat teman kelas.
Aku sudah memikirkan jawaban yang tepat untuk ku jawab semalam, dengan penuh pertimbangan. Karena walau hanya ekskul, aku yakin akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan ku ke depan nya.
"Maaf, nunggu lama ya?" Tanya kak Cika yang baru datang.
"Enggak kok kak, tenang aja"
Kak Cika menganggukkan kepala lalu duduk di sebelah ku, "Jadi jawaban kamu apa?"
"Aku terima tawaran kakak, tapi... Dengan satu syarat. Kalau aku mau keluar kakak atau anggota yang lain gak boleh ngelarang aku"
"Gak masalah. Itu syarat yang sangat mudah, kalau begitu besok kamu mulai latihan ya. Kita latihan jam 3 sore setelah pulang sekolah."
"Oke kak"
"Kalau gitu, gue pulang dulu," kak Cika berdiri dan mulai melangkah pergi, "Bye" sambung nya sambil mengangkat tangan kanan nya ke atas tanpa melihat ku.
Setelah kak Cika pergi, aku segera menelpon ayah untuk minta jemput.
"Halo, Ara"
"Jemput dong Yah, Ara udah pulang nih"
"Oke, tunggu di depan gerbang ya"
"Siap pak bos"
***
Malam ini langit nya indah, udara nya juga lumayan sejuk. Walaupun aku tau pasti udara nya gak bersih.
Rumah yang sedang ku tempati sekarang berlantai dua. Dilantai dua lah kamar ku berada, kalau untuk kamar, rumah ini adalah yang terbaik dari rumah-rumah ku sebelumnya. Karena dikamar ini aku mempunyai balkon yang dapat di manfaatkan untuk menikmati indah nya malam seperti sekarang.
Ayah menambahkan kursi dan meja santai untukku, katanya biar aku nyaman kalau lagi di balkon. Ayah ku perhatian sekali kan?
Aku memang belum lama di kota ini, jadi belum begitu tau bagaimana harus bersikap untuk menghadapi orang-orang sini.
Karena setiap daerah punya aturan main nya sendiri kan? Dalam pergaulan juga pasti seperti itu, aku tidak bisa menyamakan gaya bergaul ku di Malang dengan di Jakarta karena orang-orang nya saja sudah berbeda. Dari wilayah nya pun juga sudah jauh berbeda, Jakarta yang merupakan ibu kota negara pasti cara berfikir orang-orang nya akan berbeda dengan orang-orang di Malang. Orang-orang di kota ini cenderung berfikir lebih maju dan modern.
Contoh nya kemarin, saat pertama kali aku masuk sekolah yang kebetulan ada pelajaran PPKN, aku disuguhkan dengan pemandangan diskusi yang sangat menegangkan. Menurutku sih mereka bukan sedang berdiskusi lagi tapi malah berdebat.
Apa yang teman-teman ku katakan banyak yang tidak ku mengerti, kata-kata yang mereka gunakan terlalu berat untuk otak ku cerna.
Tapi, seru juga melihatnya...
Kalau kata Cahaya, saat-saat seperti itulah yang membuatnya semangat ke sekolah. Aku terkekeh mendengarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets
Teen Fiction"Setiap manusia punya rahasia, baik kecil atau besar ukurannya. Jika dikatakan ke semua orang bukan rahasia lagi namanya."