Awal Terjalin

65 17 3
                                    

Ku rebahkan badan ditempat tidur, jam menunjukkan pukul 5 sore. Tepat sesuai permintaan ku Alfa mengantarkan ku ke rumah

Tadi setelah makan kerak telor aku dan Alfa menaiki perahu angsa yang disewakan disekitar danau, lalu diajak nya aku berkeliling. Selama jalan-jalan tadi banyak hal yang kami bicarakan.

Kami seolah tidak kehilangan topik pembicaraan, semua yang terucap dari mulut kami mengalir begitu saja tanpa dipikirkan terlebih dahulu.

Setelah dipikir-pikir aku masih saja heran dengan kejadian hari ini. Asal kalian tau saja aku dan Alfa tidak begitu sering saling mengobrol disekolah, paling hanya beberapa kali, itu juga karena Alfa yang senang mengganggu ku

Setelah insiden kenalan itu Alfa jadi sering mengganggu ku. Ada saja tingkah nya yang berhasil mengalihkan perhatian ku pada nya.

Sejauh yang ku rasakan sekarang, setelah jalan-jalan tadi, aku rasa Alfa adalah tipe teman yang baik.

Dan, besok pagi...

Aku akan dijemput oleh nya

***

'Tokk...tokk'

"Ara..." Panggil Ayah dari balik pintu

"Iya, sebentar"

Ku buka kenop pintu

"Ada apa Yah?"

"Boleh ayah masuk?"

Aku mengangguk kan kepala dan mempersilahkan ayah untuk masuk.

Ku tutup pintu dan berjalan menghampiri ayah di tempat tidur dan duduk disebelah nya

"Ayah tumben ke kamar Ara"

"Enggak boleh nih?"

"Ih..enggak gitu maksud Ara. Cuman tumben aja"

"Besok Ara pulang sekolah jam berapa?"

"Jam 3, masa ayah lupa sih. Kan biasanya juga dijemput jam segitu"

"Ayah banyak kerjaan sayang, maklumi lah kalau ayah lupa"

"Iya-iya"

"Besok kalau Ara izin pulang cepet gak apa-apa kan?"

"Mau ngapain emang Yah?"

"Besok juga Ara tau, maka nya besok izin pulang cepet aja ya. Jam 11 ayah jemput Ara di sekolah sekalian izinin Ara ke guru BK"

"Ya udah, besok jam 11 nih yah? Gak lebih pagian lagi? Jam 9 gitu"

"Itu mah mau nya kamu"

Aku cengar-cengir merespon nya

"Ya udah ayah cuman mau nyampai kan itu doang. Kamu gak mau cerita sesuatu ke ayah?"

"Cerita apa?"

"Itu.. cowok yang tadi antar kamu pulang"

"Ayah liat?!"

"Liat lah orang naik mobil gitu, gimana gak keliatan"

"Dia teman Ara Yah"

"Teman apa teman"

"Teman Ayah. Teman"

"Iya deh iya, Ayah percaya"

"Besok dia mau nganter Ara sekolah yah" ucap ku pelan

Ayah tertawa mendengar nya. Muka ku menjadi merah sekarang

"Teman tapi sampai jemput-jemput segala ya"

"Ih.. Ayah... Jangan godain Ara gitu dong...."

Ayah mengacak-acak rambut ku, "Ayah enggak ngelarang Ara buat dekat sama cowok, tapi jangan lupa jaga diri ya. Walau bagaimanapun dia cowok normal. Ara harus bisa jaga sikap oke?"

Aku berdiri tegak sambil memasang posisi hormat, "Siap Ayah"

Setelah itu ayah keluar dari kamar ku, ku kunci pintu dan kembali merebahkan badan di kasur.

Drttt

Bunyi pesan masuk terdengar dari Handphone ku

From: Alfa

"Udah tidur?"

"Belom"

"Udah malem, tidur sana. Gue gak mau ya nanti pas jemput, Lo nya masih tidur"

"Lo juga tidur, gue gak mau
nunggu lama besok pagi"

"Siap tuan putri. Good night"

"Too"

Aku pun menaruh handphone di meja sebelah tempat tidur dan mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur. Dan tak lama

Terlelap...

SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang