Perkenalan (Revisi)

258 42 19
                                    

Nama ku Ayyara Yuan Nisaka, yang artinya seorang anak perempuan cantik yang memiliki tutur kata baik dengan sikap apa adanya. Nama yang indah, bukan?

Kalian bisa memanggil ku Yara. Saat masih Sekolah Dasar nama panggilan ku Yuan, akan tetapi saat masuk SMP aku ubah karena kebanyakan orang mengira aku laki-laki awalnya. Umur ku 16 tahun tepat bulan April kemarin. Kota kelahiran ku di Yogyakarta.

Aku sempat heran dengan kota kelahiran ku, karena apa? Aku bukan berasal dari kota Yogyakarta, ayah dan bunda juga tidak berasal dari sana. Ayah ku berasal dari pulau Sumatera sedangkan Bunda berasal dari daerah Bandung. Kalau kata Ayah, aku bisa lahir di kota istimewa itu karena saat itu keluarga besar sedang mengadakan kumpul kangen di rumah saudara ku. Menurut perkiraan dokter aku lahir masih sekitar 3 minggu-an tapi ternyata meleset aku lahir lebih awal. Dua hari setelah sampai di Yogyakarta aku pun lahir ke dunia, jadi bisa disimpulkan bahwa kelahiran ku tidak di duga-duga.

Saat tau kejadian nya seperti itu aku tertawa mendengarnya. Lucu saja rasanya mengetahui bahwa kelahiran ku tidak diduga-duga, membuat Ayah heran melihatnya.

Aku tinggal di daerah Jakarta, aku baru pindah ke kota ini. Tadinya aku tinggal di Malang, kota terbaik dari semua kota yang pernah aku tinggali. Maklum saja pekerjaan ayah ku menuntut nya untuk tinggal pindah-pindah jadi jangan heran. Mau tidak mau aku juga harus pindah-pindah sekolah. Dan kota Jakarta ini adalah kota yang paling berbeda dari kota-kota yang pernah aku tempati sebelumnya. Kota ini terlalu padat, hampir setiap tempat yang aku datangi ramai dan macet. Seolah tidak ada celah hanya untuk bernafas sebentar saja. Orang-orang di kota ini pun kebanyakan hanya mementingkan dirinya saja.

Aku paham bahwa Jakarta adalah ibukota Indonesia yang sudah pasti padat dan sibuk tapi apakah karena fakta itu orang-orang disini boleh mementingkan dirinya nya saja?Orang-orang disini juga terlalu mementingkan harta dan rupa daripada kebaikan yang tulus. Darimana aku tau? Aku tau saat pertama kali datang ke rumah baru yang akan ku tempati. Rumah kami memang tidak terlalu mewah hanya rumah sederhana untuk menampung empat orang.

Ketika sudah selesai membersihkan rumah dan lain-lain bunda pun membuat kue untuk tetangga untuk menjalin silaturahmi katanya. Aku yang mengantarkan nya. Ketika mengantarkan nya ke tetangga sebelah rumah ku, dia hanya menerima nya tanpa mengatakan sepatah kata pun dengan hanya mengangguk saja lalu pintu rumah ditutup olehnya. Seketika itu aku tercengang dengan sikapnya karena di Malang aku tidak pernah diperlakukan seperti itu. Aku tidak menceritakan nya ke Bunda biarlah hanya aku yang tau. Tapi aneh nya saat mobil kami yang dari malang sampai, tetangga sebelah rumah ku pun berubah drastis menjadi sangat ramah kepada ku juga bunda. Dari situlah aku tau bahwa disini harta adalah segalanya.

Aku jadi rindu Malang.

SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang