BAB 8 : Bersinggungan

23.7K 2K 211
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak gaes!
——————————————————
***

Butuh waktu lebih dari setengah jam untuk Dyra sampai di rumah sakit karena Viola mengendarai motornya dengan sangat pelan dan hati-hati. Maklum saja anak itu baru pertama kali mengendarai motor sejauh ini, biasanya dia hanya mengendarai motor tidak jauh dari perumahan.

Setelah sampai di parkiran Viola dan Dyra kembali bertemu dengan Daffa dan teman-temannya yang tengah duduk di atas motor sembari mengobrol entah membahas apa, padahal mereka telah sampai lebih dulu.

“Ngapain masih di sini?” tanya Viola dengan ketus menatap mereka satu persatu yang seketika langsung berdiri dari posisi duduknya ketika melihat kedatangannya.

“Nunggu keong.” Dino menyahut dengan pandangan ke arah Viola seolah menyindir gadis itu.

Seketika Viola menatapnya dengan nyalang dan hendak melakukan protes.

“Udah, ayo kita barengan masuknya.” Julian menyela sebelum Viola membuka suaranya.

Viola terdengar mendecih.

“Dih, ogah banget,” ketusnya lalu menarik Dyra untuk segera beranjak pergi meninggalkan teman-teman kakaknya yang saat ini sudah memasang raut wajah melongo.

Kalau ujung-ujungnya akan seperti ini lantas untuk apa mereka menunggu Viola dan Dyra? Mungkin itu yang mereka pikirkan.

Namun meskipun begitu pada akhirnya mereka tetap dapat menyusul juga. Tanpa permisi Viola langsung saja membuka pintu ruangan yang Alvin tempati.

Ceklek!

Pintu terbuka dengan lebar mengejutkan dua sosok yang berada di dalamnya. Tidak hanya keduanya, baik Viola, Dyra dan teman-teman Alvin juga cukup terkejut.

Di dalam sana terdapat gadis cantik yang jika dilihat mungkin seumuran dengan Dyra hanya saja sedikit lebih pendek. Dyra tentu saja tidak mengenali siapa gadis yang masih memakai seragam yang berbeda dengan sekolahnya itu.

Viola terdengar berdehem kemudian memasuki ruangan kakaknya dengan sangat percaya diri, dagunya dia angkat sangat tinggi dengan mata memicing menatap Alvin. Sedangkan Dyra mengekor dengan cukup canggung karena telah memergoki adegan romantis yang tengah Alvin dan gadis itu lakukan. Apalagi teman-teman Alvin malah menatapnya dengan perihatin.

“Ibu mana?” tanya Viola yang langsung berdiri di samping ranjang Alvin. Dia kira Alvin tengah bersama sang ibu tapi ternyata malah asik bermesraan dengan gadis lain.

“Gue gak tau siapa nama ceweknya.” terdengar Daffa berbisik di belakang Dyra.

Sedangkan gadis yang dimaksud telah mundur beberapa langkah dengan satu buah jeruk yang telah dia kupas belum sempat diberikan kepada Alvin setelah mengetahui bahwa ada yang berkunjung selain dirinya.

Dengan mulut penuh oleh buah-buahan Alvin tidak langsung menjawab. Matanya sempat bersinggungan dengan Dyra yang memilih berdiri dan sedikit mengintip di belakang tubuh besar Davin.

“Tapi tenang aja, Be. Gue tetep di kubu lo,” imbuh Daffa lagi yang terdengar sangat meyakinkan.

Meski keduanya jarang sekali akur, tapi tetap saja kalau disuruh memilih antara Dyra dan seluruh wanita yang pernah dekat dengan Alvin, dengan tegas Daffa akan memilih Dyra, gadis yang menurutnya tidak pernah neko-neko.

STUPID RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang