"Ya. Dia seorang pembohong. Dia bukan ibuku," ucap Axelle tak sadar bahwa kata-katanya cukup menyakitkan.
"Wah, benarkah dia bilang bahwa dia ibumu? Padahal, ia memang ibumu."
Axelle membelalakkan matanya. "I-ibu?"
"Ya, benar. Kau dititipkan pada Frederick Wijaya dan Clara Grasedinn. Kukira mereka berdua berasal dari dunia lain---dari namanya---tapi rupanya tidak.
Kelihatannya, ibumu---Ernestine Feourgra---sedang sekarat di Bumi."
Axelle gemetaran tanpa kemampuan untuk menatap Vertozoa Feourgra Yang Mulia Raja. "Sekarat?! Apa maksud Yang Mulia Raja?!"
"Seorang penyihir hitam membuat mantra di Gunung Hijau. Sepertinya Gunung Hijau dan sekitarnya---tak luput dari kota yang Axelle tinggali---akan terbakar musnah."
Axelle tak kuasa menahan tangisan yang menunggu di balik matanya. Ia pun menumpahkan air mata ke gaun pendek yang ia kenakan, lalu ia terduduk karena tak kuasa berdiri. Kakinya---maksudnya ekor---telah gemetaran setelah ia mengetahui bahwa Ernestine Feourgra adalah ibunya. Entah kenapa ia percaya dengan hal ini.
"Lalu ... lalu bagaimana ini?!" tanya Axelle sesegukan sembari menangis. Kyle menatapnya iba sembari menjauh, tak ingin menginterupsi Axelle dan ayahnya.
"Tak ada cara lain, kau hanya harus mengikhlaskannya," ucap Yang Mulia Raja menenangkan.
"Ikhlas? Saya telah mendurhakai ibu saya sendiri! Saya bahkan berpihak pada ibu angkat saya!" ucap Axelle.
"Axelle ...," panggil Kyle.
Axelle mengusap air matanya. "Ma-maaf, Yang Mulia Raja. Saya telah kelepasan menangis di hadapan Yang Mulia Raja. Saya mohon waktu dan tempat untuk sendiri sementara."
"Permohonan dikabulkan, silakan pergi. Kembalilah kapanpun waktumu yang diinginkan."
***
Taman Kerajaan Pradohartz.
"Apa dia benar-benar ibuku? Aku ... aku tak sanggup menghadapi ini! Tolonglah aku, siapapun. Aku tak mengerti satu butir pengertian pun. Ceritakan ini, Ayah, Kyle," gumam Axelle.
Axelle memandang langit biru sangat tua di malam itu. Lalu melemparkan lirikannya pada air mancur yang berhiaskan patung-patung. Ia terlalu cepat untuk mengerti hal ini. Ia baru delapan tahun jika Chronos tidak rusak.
"Aku ... harus kembali pada ayah!"
***
"Permisi, Yang Mulia Raja." Axelle membungkuk.
"Oh, putriku. Sudahkah kau tenang?" tanya Yang Mulia Raja.
"Ya. Saya merasa lebih tenang."
"Akan saya lanjutkan. Karena Ernestine Feourgra tak bisa datang lagi kemari, maka satu-satunya ahli waris Kerajaan Pradohartz harus dinobatkan. Lagipula, saya juga sudah terlalu tua untuk ini. Seharusnya, pensiun sudah menyelimutiku."
"Lalu, siapa yang akan dinobatkan, Yang Mulia Raja?" tanya Axelle.
Yang Mulia Raja tersenyum. "Kaulah 'Ratu para Duyung' dan 'Putri yang Hilang' itu."
Axelle membelalak. "Sa-saya?"
Yang Mulia Raja mengangguk. "Ya, benar."
"Oh, Kyle," panggil Axelle sembari menengok ke belakang.
"Um, dia ada urusan di kerajaannya. Ayo, kita pelajari lebih dalam lagi tentang dunia ini." Yang Mulia Raja tersenyum untuk yang kedua kalinya.
"Baiklah."
***
"Yang ini Ruang Kerja Ibu Kerajaan, lalu yang ini ...," kata Yang Mulia Raja sembari menunjuk-nunjuk ruangan yang berada di sampingnya.
Axelle mengikuti sebuah tur di kerajaan yang diselenggarakan oleh Yang Mulia Raja sendiri, bersama 4 kepala prajurit dan 2 pengawal. Mereka mengitari daerah Kerajaan Pradohartz dan sekitarnya.
"Lalu yang di sebelah sana adalah Hutan Grimoire, lalu di dalam ada Akademi Titanix ...," ucap Yang Mulia Raja yang dibalas senyuman manis Axelle.
"Kalau yang di sana?" tanya Axelle sambil menunjuk ke arah dua gunung yang bersebelahan.
"Oh, di sana adalah Kuil Kuno Roh Fa'Diel. Jaraknya sangat jauh dari kerajaan. Tetangga kerajaan kita di utara adalah Kerajaan Faddintoine, di selatan adalah Kerajaan Chastaela, di timur adalah Kerajaan Erwindarz, dan di barat adalah Kerajaan Regallea," jelas Yang Mulia Raja panjang lebar.
"Oh, lalu Eowyn---Kyle Eowyn---berada di kerajaan yang mana?" tanya Axelle.
"Ah, Eowyn ... Eowyn .... Oh! Dia berada di Kerajaan Erwindarz. Lagipula, ia adalah bangsawan di sana."
"Huh? Tapi katanya, ia adalah rakyat biasa."
***
![](https://img.wattpad.com/cover/128515328-288-k954310.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Mermaids
Fantasy[ON-HOLD] Book 1 of Queens Series Axelle kecil menghilang. Tubuh yang tak dapat mengemban jiwanya. Beberapa orang juga merasakan hal yang sama dengannya, lalu menyadari kejanggalan yang mereka alami di sekitar. Mereka tak tahu banyak hal, begitu pul...