#5 [Bi-bingung!!!]

279 23 1
                                    

"Sebentar lagi kita sampai di rumah. Jangan lupa mandi, oke?" kata Frederick membuka pembicaraan.

"Oke, yang pasti kita harus mandi," ucap Clara sembari tertawa kecil.

"Axelle suka rekreasi dengan ayah dan ibu, kapan-kapan kita begini lagi, ya," kata Axelle.

Frederick dan Clara terdiam. Mereka sepertinya tak membolehkan hal tersebut terjadi. Suasana dingin mulai menyelimuti suasana, tapi seperti biasa; Frederick kembali menghangatkannya.

"Um, ya. Ayah dan ibu akan usahakan sekeras mungkin." senyuman terukir di wajah Frederick.

"Yeeey!! Kita akan ke tempat yang ini lagi, 'kan?" tanya Axelle.

Clara tertawa kecil. "Kalau kita ke tempat ini terus, kapan kita akan ke tempat lain? Dunia itu luas, kita bisa menjelajah ke mana-mana. Jangan hanya berpatok pada satu tempat yang kamu sukai saja."

Axelle dan Frederick menatap Clara dalam.

"Itu benar, Axelle. Kau harusnya jangan me---" ucap Frederick terpotong.

"Fred!!! Ada mobil di depan!" kata Clara panik.

"Astaga!" ucap Fred sambil membanting setir.

Clara menghela napas. "Makanya jangan ngobrol terus, ke luar jalur jadinya."

"Iya, iya," kata Fred malu.

"Hampir saja!" Axelle ikut-ikutan bicara.

***

"Oke, kita sudah sampai!" kata Fred dengan senyuman khasnya.

"Jangan lupa, mandi dulu!" kata Clara.

"Siapa yang duluan mandi?" kata Frederick.

"Axelle mau!!" ucap Axelle.

Frederick tersenyum. "Oke, mandinya yang bersih, ya. Axelle masih 8 tahun, pelan-pelan saja."

***

Axelle berada di kamar mandi. Ia membasuh tubuhnya dan membersihkannya. Sambil menunggu, Frederick dan Clara menonton televisi bersama. Axelle yang mandi sambil bernyanyi membuat Frederick dan Clara sesekali terkekeh.

Setelah selesai mandi, Axelle memakai handuk, menutupi anggota tubuhnya kemudian naik tangga menuju kamar. Setelah sampai kamar, Axelle mengeringkan tubuh dan berpakaian. Tak lupa, ia bercermin.

"Huft, aku lelah. Aku belum makan malam." katanya sembari menyisir rambutnya.

Axelle perlahan mulai sadar.

"E-eh, kenapa pakai 'aku'? Harusnya pakai 'Axelle'!" katanya.

Axelle menatap cermin, tapi cermin itu terlalu rendah.

"Eh? Rendah? Kenapa rendah?"

Ia pergi ke satu pilar di mana ia mengukur tingginya tiap bulan Mei.

"Ini, kenapa jauh lebih pendek? Ughh .... Ah! Pakaianku terlalu kecil!"

Axelle pun pergi ke luar kamar dan mendapati tak seorang pun berada di ruang TV. Ia mulai kebingungan. Kenapa ini terjadi? Axelle pun pergi ke seluruh ruangan di rumahnya. Tak terkecuali kamar Fred dan Clara.

"Tak ada yang aneh. Kenapa hanya aku yang aneh?"

"Axelle!"

Hm?

"Selamat ulang tahun yang ke-13!!!" kata Clara.

"E-eh?!" batinnya.

"Lho, kenapa kamu pakai baju 5 tahun lalu?" tanya Frederick.

"Li-lima tahun lalu?!" ujar Axelle tak percaya.

Clara mengangguk. "Iya, ibu ingat sekali. Itu baju kesukaanmu, 'kan?"

Axelle mengkerut. "13 tahun? Baju kesukaan?" batinnya.

"Ayah jadi ingat waktu kita ke Gunung Hijau." Frederick tertawa.

"Ah! Aku jadi ingat saat kita hampir tertabrak!" Clara mendadak pucat.

"E-eh?! Itu kan baru saja tadi," gumamnya.

"Baru saja?" tanya Clara yang membuat Axelle terkejut.

"Sudahlah, jangan mengkhayal. Ayo tiup lilinnya!" kata Frederick sembari tersenyum.

Axelle yang tidak mengerti apa-apa hanya menuruti Frederick. Setelah itu mereka memotong kue dan makan bersama. Axelle tetap memikirkan apa yang ia alami barusan. Ia bingung dengan semuanya.

"Axelle, kenapa murung?" tanya Frederick.

"Hm? Oh. Tidak ada apa-apa kok, Yah."

***

Di sisi lain ...

"Paduka!" panggil seseorang.

"Ada apa, Rexwell?" tanya Paduka.

"Chronos rusak! Ratu Ernest mungkin takkan kembali!"

"A-apa?!"

"Iya, tapi kabar baiknya adalah, putrimu akan lebih awal datang kemari!"

"Kalau begitu, kuucapkan terima kasih atas informasinya. Sekarang kau bisa pergi."

"Baik, Paduka!"

***

Queen of MermaidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang