#4 [Semalaman di luar rumah!]

311 21 5
                                    

Axelle dan Clara mengerutkan dahinya; panik. Sedangkan Frederick santai-santai saja melihat aksi mereka yang panik. Jika mereka tidak memiliki tempat tidur, mereka takkan bisa bermalam di tempat itu.

"Kenapa kalian panik?" tanya Frederick pura-pura polos.

"Kita tak punya tempat bermalam!" kata Clara.

"Bagaimana kita akan tidur, Yah?" tanya Axelle.

"Tenanglah, ayah telah menyiapkan tenda bagi kita bertiga. Tendanya besar sekali, bisa muat untuk kita bertiga." Frederick menunjukkan sebuah tenda yang dilipat rapi.

Clara menghela napas. "Untung saja, lain kali jangan buat kami panik!"

"Iya, Ayah." Axelle memajukan bibirnya. "Nanti dikira betulan, lalu kami akan kaget."

Frederick tertawa, melihat Axelle kecil berlagak sok menasehati. "Iya, iya. Lain kali ayah akan bilang apa adanya alias jujur."

***

Di sisi lain ...

"Paduka, kami belum menemukan putrimu. Namun, beberapa tahun yang akan datang, ia akan pulang kemari."

"Dari mana kau tahu?"

"Ramalan Ratu Ernest. Ia baru saja memberitahu putrimu di sana."

"Baiklah, sepertinya tak akan lama lagi. Aku hanya bisa bersabar."

***

Langit malam berhias bintang. Hewan malam mulai menampakkan diri. Bulan hanya bergeming di tempat. Ia tak berkata maupun bergerak. Mungkin ia marah. Awan-awan menari dalam kegelapan, diam-diam dan perlahan. Frederick, Clara, dan Axelle tidur nyenyak dalam tenda. Di puncak gunung yang dikelilingi hutan. Banyak pula tenda tersebar di tempat itu. Pengunjung yang datang tak hanya keluarga Frederick.

"Bulan bersinar," ucap seseorang yang misterius, "kuncup mengembang. Gerbang Mutiara akan terbuka."

"Bos, apa yang ka---"

"Shh! Bisa-bisa kita ketahuan." ucapnya menaruh telunjuk di bibir.

"Ba-baiklah."

"Lima tahun, lenyap dari sini. Tempat ini akan terbakar. Tak ada sisa, hanya Gerbang Mutiara yang terbuka untuk satu anak kecil." Orang itu mengayunkan tangannya.

***

"Hoahm .... Pagi Ayah, Ibu." Axelle mengusap matanya.

"Selamat pagi, Axelle. Kita sarapan dulu, yuk. Sekalian pulang," ajak Frederick.

"Oke, Yah." Axelle masih mengusap-usap matanya.

"Ayo, semuanya masuk mobil," titah Frederick.

Clara meneguk teh dari gelasnya. "Ayo kita berangkat."

***

Setelah itu mereka pun memasuki mobil dan mulai melakukan perjalanan mereka. Mereka tampaknya semangat setelah tidur di alam. Sensasi yang berbeda dialami oleh mereka. Tak lama, mereka menghampiri sebuah pemberhentian. Di sana, mereka sarapan.

"Axelle, mau pesan apa?" tanya Frederick.

"Axelle mau 'Nasi Kuning' dan 'Susu Coklat', Yah." Axelle menopang dagunya.

"Clara?" tanya Frederick.

"Aku mau 'Nasi Goreng Spesial' dan 'Teh Lemon' saja," ucap Clara.

"Baiklah." Frederick memanggil pelayan.

"Ada apa, Pak?" tanya pelayan.

"Saya mau pesan 'Nasi Kuning', 'Nasi Goreng Spesial', 'Nasi Uduk', 'Susu Coklat', 'Teh Lemon', 'Kopi Susu', dan 'Ayam Bakar Madu'," ucap Frederick sembari menunjukkan jarinya.

"Baiklah, mohon tunggu sebentar." Pelayan itu tersenyum.

"Baik," ucap Frederick pada pelayan. Tak lama setelah pelayan tersebut selesai mencatat nomor meja Frederick dan keluarganya, pelayan tersebut pun pergi.

"Di sini ramai, ya." Clara memandang sekitar.

Frederick mengangguk. "Ini restoran kecil yang lumayan tenar."

"Kita tunggu saja, ya." Clara menutup matanya dan menghela napas.

***

"Ini dia pesanan bapak, 'Nasi Kuning', 'Nasi Goreng Spesial', 'Nasi Uduk', 'Susu Coklat', 'Teh Lemon', 'Kopi Susu', dan 'Ayam Bakar Madu'. Semuanya jadi Rp. 69.000,-." Pelayan tersebut menyodorkan beberapa piring dan gelas berisi makanan dan minuman.

Frederick mengeluarkan dompetnya, lalu uang di dalamnya. "Ini." Frederick memberikan selembar Rp. 50.000,- dan selembar Rp. 20.000,-.

"Kembaliannya Rp. 1000,- ditunggu, ya," ucap pelayan tersebut.

"Baik."

"Bolehkah kita makan?" tanya Axelle.

"Mari makan!" kata Frederick.

Mereka bertiga pun mulai memasukkan makanan ke mulut masing-masing. Mereka mulai menikmati hidangan yang disajikan. Perlahan namun pasti, agar tidak tersedak. Sepuluh menit awal berlangsung sunyi, semuanya fokus pada hidangan mereka.

***

Hi readers

Maaf ya gak update dua minggu. Soalnya Elle sedang di kampung halaman, divsana tidak ada sinyal. Minggu lalu Elle ada persiapan Talent Show dan tidak bisa meng-update cerita. Maaf ya, pembaca-pembaca.

Tertanda,

Elletheblupaw

Queen of MermaidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang