#7 [Whole New World]

235 16 0
                                    

"Tidak, tidak!!!" ucap Axelle sambil berlari.

.
.
.

"Tidak, dia bukan ibuku! Bukan!"

.
.
.

"Ibu! Ayah! Aku sedih sekali!"

.
.
.

"Aku harap aku tidak dilahirkan!"

Mendadak, cahaya putih mengelilingi Axelle, ia berteriak minta tolong tapi tempat itu sepi. Jadi apa boleh buat, Axelle pasrah dan menyesal dengan perkataannya sendiri.

***

"Di mana ... di mana aku?" tanya Axelle pada dirinya sendiri.

Matanya menangkap gerbang megah yang sisinya dilapisi intan, permata, dan mutiara. Gerbang ini berkilau karena perhiasan di sisi-sisinya.

"Indahnya ... apa ini ... surga?"

"Kemarilah, anakku."

"Siapa di sana?!" ucap Axelle.

"Janganlah takut. Masuki gerbang itu dan kau akan selamat."

"Bagaimana ini?" gumamnya ragu.

"Jangan ragu, jangan bimbang. Kau akan ditemani bintang. Jangan buat mereka pergi ataupun menghilang."

"Huh? Teka-teki macam apa ini?!"

"Ini bukan teka-teki. Sekali lagi, anakku. Masuki gerbangnya maka kau akan selamat."

"Bagaimana aku bisa percaya padamu?!" tanya Axelle.

"Masuklah saja, Axelle."

"Hah?! Bagaimana kau tahu namaku?!" tanya Axelle lagi.

"Masuklah! Cepat masuklah! Jika tidak, kau akan mati!"

"Baiklah!" ujar Axelle sigap, secara harfiah ia tak ingin mati.

Axelle melangkahkan kaki ke gerbang di hadapannya. Ia tak tahu kenapa ia menuruti suara itu. Tapi, mungkin karena ia tak ingin mati, pikirnya.

Setelah ia memasuki gerbang megah tersebut, Axelle kemudian disadarkan dengan massa udara yang bertambah berat. Lalu, tanahnya terbuat dari pasir, tapi tidak panas. Artinya, bukan gurun. Langit pun terlihat berwarna biru jauh lebih tua. Jelas sekali bukan gurun.

Gelembung menghiasi sekeliling. Axelle meliriknya dengan perlahan. Ia mengamati tempat itu cukup lama. Lalu, saat ia melompat, rasanya seperti tak bisa turun. Ia lihat kakinya, rupanya ekor ikan.

"Tunggu, ekor ikan?! Apa?!" tanya Axelle panik.

"Selamat datang di Negeri Kriptone, Putri," ucap seorang rakyat di kerajaan terdekat.

"Putri? Negeri Kriptone? Maksudmu, aku bukan di Bumi?" tanya Axelle.

"Iya, Putri. Kau berada di Negeri Kriptone, tepatnya Hutan Grimoire. Lebih baik Putri pergi ke Kerajaan Pradohartz secepatnya, karena Yang Mulia Raja telah menunggu."

Mata Axelle menangkap gaun pendek yang ia kenakan. Sebelumnya, ia memakai jaket dan sepatu. Ke mana benda-benda itu sekarang?

"Apa aku seorang Duyung?" tanya Axelle.

"Ya. Kriptone adalah negeri para Duyung, mereka belajar seni bela diri Tridential di Titanix. Maka keahlian mereka adalah melawan musuh dengan trisula sakti."

"Bisa kau ceritakan lagi nanti? Oh ya, tolong antarkan aku ke Kerajaan Pradohartz, aku lupa letaknya," kata Axelle.

"Baiklah, Putri."

"Erm, siapa namamu?"

"Kyle Eowyn."

"Kalau begitu, panggil aku Axelle karena namaku Axelle Feourgra."

"Baik, Putri."

"Ehem. A-X-E-L-L-E."

"Ba-baik, Axelle."

"E-eh, kenapa aku bilang kalau namaku adalah Axelle Feourgra? Aku pernah dengar nama 'Feourgra', tapi di mana ya?" batin Axelle.

"Axelle? Ada apa?" tanya Kyle.

"Oh, tak ada apa-apa," kata Axelle dengan senyum palsunya.

"Umm, ke arah sini, Axelle." Kyle menunjuk ke sebuah jalan di tengah hutan.

Burung-burung berterbangan selagi Axelle dan Kyle berjalan mengikuti arah ke Kerajaan Pradohartz. Memang, Axelle adalah Duyung dan artinya dia ada di dalam air. Tapi entah kenapa tetap ada burung di sana. Axelle belum pernah ke sana, tapi ia merasa bernostalgia di sana.

"Putri---maksudku Axelle, di sinilah Kerajaan Pradohartz berada." Kyle menunjuk sebuah bangunan dikelilingi gerbang batu.

"Oh, terima kasih Kyle. Ayo masuklah, jangan takut."
"Eh, ini bukan tempatku, kenapa aku berlagak seperti tuan rumah?" batinnya.

Kyle hanya bingung melihat Axelle. "Aneh," batinnya.

"Eh, Kyle, ayo kita masuk bersama."

"Eh?! Saya hanya rakyat biasa, Putri. Rakyat biasa hanya mengotor---"

Axelle menarik tangan Kyle dengan kencang. "Ayo! Temani aku!"

"Putri, etikamu---maaf---rendah," batin Kyle.

"PERMISI!!!" ucap Axelle di depan gerbang yang ditanggapi dengan datangnya dua prajurit Kerajaan Pradohartz.

"Ada apa?" tanya salah satu prajurit.

***

Queen of MermaidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang