8. Menangis, lagi.

628 36 0
                                    

Zulva berdecak kesal. Bagaimana tidak baru saja Pak Adi menelponnya untuk memberi tahu bahwa ia tidak dapat menjemput Zulva karena mobil yang dikendarainya mendadak mogok di tengah jalan dan kedua sahabatnya tidak bisa pulang bersamanya karena ada urusan.

Alhasil, sekarang Zulva sedang berada di halte dekat sekolah dan ia sendiri.

"Duhh, kemana sih semua bus," gerutu Zulva. Ia ingin memesan grab atau ojek online tapi sayangnya uangnya hanya cukup untuk membayar angkutan umum. Karena, tadi pagi Zulva tidak membawa dompet. Sebenarnya Zulva bisa saja memesan grab atau ojek online lalu membayarnya ketika telah sampai dirumah, tapi takutnya Bik Ina tidak ada di rumah. Jika begitu bisa panjang urusannya.

Sangkin sibuknya Zulva bergelut dengan pikirannya, ia tidak sadar bahwa seseorang telah berada didepannya dan sedang memperhatikannya.

"Lo belum pulang?" tanya orang itu. Sontak Zulva kaget ketika melihat Ryn telah berada di depannya.

"Lo? Ngapain lo disini?" ketus Zulva pada orang tersebut

"Gue mau pulang lah, tapi tadi gue lihat lo disini jadi mampir," jelas Ryn sambil melihatkan sederet gigi putihnya.

"Gak usah sok akrab deh lo, gak tertarik gue," jawab Zulva kemudian. Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Galak amat sih, Mbak. Mau bareng nggk?" tanya Ryn.

"Nggak perlu!" jawab Zulva ketus.

"Yaudah deh, gue deluan ya," jawab Ryn kemuadian melajukan motornya.

Zulva melihat kepergian Ryn sambil berdecak kesal. Pria itu benar-benar membuatnya semakin geram.

***

Zulva membanting tubuhnya di tempat tidur. Setelah menunggu bus hampir setengah jam dan ia harus bergantung karena tidak ada tempat duduk yang tersisa. Sekarang Zulva merasa sangat lelah menurutnya hari ini adalah hari tersialnya.

Handphone Zulva berdering menandakan adanya pesan yang masuk. Zulva langsung mengambil handphonenya lalu ia membuka aplikasi line.

SRT1311: add back!

Zulva mengerinyit bingung, siapa yang baru saja mengirim pesan padanya? Ia bahkan tidak menyimpan id line orang tersebut.

Ulva2002: siapa lo?

SRT1311: Cogan!

Zulva hanya me-read pesan tersebut. Ia sangat tidak suka jika ada orang lain yang mengetahui kontaknya apalagi orang tersebut seorang pria.

"Siapa, sih ni orang. Gak jelas banget," gerutu Zulva.

Ia tidak mau berfikir panjang. Karena ia sudah sangat lelah dan ingin tidur.

Zulva merebahkan tubuhnyadi tempat tidur, matanya menatap langit-langit kamar sambil menunggu hingga ia tertidur. Namun, tiba-tiba Zulva mengingat sesuatu kemudian ia langsung mengubah posisinya.

Entah kenapa tiba-tiba ia curiga pada Ryn, apa Ryn yang mengirimnya pesan tadi? Zulva mengambil kembali handphonenya lalu membuka aplikasi linenya lagi.

Belum sampai Zulva membukanya, sebuah pesan baru masuk lagi di linenya.

SRT1311 : Apa susahnya sih tinggal add back!

ULVA2002 : Gue gak bakal add back kalau lo gak kasih tahu lo siapa!

Belum sampai sepuluh detik Zulva mengirim pesan tersebut namun, sudah dapat balasan dari orang itu.

SRT1311 : Lo pasti tahu

ULVA2002 : Jangan bilang lo anak baru itu?

SQT1311: Yupss! Aanda benar, cie lagi mikiri gue.

Zulva berdacak kesal. Bagaimana mungkin cowok itu bisa mendapat id linenya? Padahal Zulva bukan tipycal cewek yang suka mengumbar-ngumbar akun media sosialnya bahkan hanya orang-orang tertentu yang bisa mendapatkan akun media sosialnya.

Zulva begini bukan karena sombong ia hanya berusaha untuk menjaga diri dari dampak negatif dari media sosial.

Zulva tidak mau berfikir panjang. Tanpa memikirkan risikonya, Zulva langsung memblockir akun Ryn.

Setelah menyelasaikan tugas sepelenya itu, Zulva kembali menatap langit-langit kamarnya. Entah apa yang ia pikirkan hingga tanpa sadar ia meneteskan air matanya sambil sesekali mengeluarkan suara isakan. Ia merasa sangat lelah dengan hidupnya sekarang, Ayahnya tidak pernah mempedulikannya.

"Yah, Zulva takut. Zulva gak tahu dia siapa tapi kenapa dia berusaha untuk dekat dengan Zulva. Zulva butuh ayah sekarang, Zulva pengen dijaga lagi sama Ayah. Setelah kepergian ibu kenapa ayah jadi berubah. Zulva kangen ayah," gumam Zulva dalam tangisnya hingga tanpa sadar ia mulai terlelap dalam tidurnya.

[]

Jangan lupa tinggalkan jejak

Hadiah Terindah Dari Ayah (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang