16

2.8K 98 1
                                    

"Zah kita pulang dulu ya" pamit Sivia.

"Ok" sahut Zahra. Zahra merapikan buku dan peralatan lainnya masuk ke dalam tasnya. Bel pulang sekolah telah berbunyi 2 menit yang lalu.

"Yuk princess ice" ajak Rizki.

"Yuk" Zahra memakai tas ranselnya.

"Pegangan" Rizki memegang tangan Zahra menuju keluar kelas.

"Emang aku nenek-nenek yang mau nyebrang ha" ejek Zahra.

"Iya kali, nenek-nenek yang dibantu sama pangeran" balas Rizki.

"Pangeran drakula" ujar Zahra mencemooh.

"Aku gigit ntar baru tau rasa" sahut Rizki.

"Ihhh atut" Ujar Zahra dengan nada manja.

"Ihhh kok gemesin banget sih" ujar Rizki mengacak acak rambut Zahra.

"Berantakan nih" sewot Zahra.

Tak terasa mereka tlah sampai di parkiran, tapi Rizki masih berjalan menuju gerbang.

"Eh, kok terus jalan sih" tanya Zahra.

"Emang kenapa" tanya Rizki balik.

"Tadi pagi kan kamu pake mobil, bawa burung centil inur sama kak kresek, eh kak gesrek, eh kak-"

"Kak kresya" sahut Rizki.

"Iya...kak Kresya"

"Dasar nama orang seenak jidat aja, di tuker-tuker"

"Ya habis susah banget nyebut namanya"

"Yaudah cepetan, kita jalan kaki aja"ajak Rizki, Rizki berjalan keluar gerbang.

"Iya deh" Zahra pasrah dengan keadaan saat ini.

Mereka menyusuri jalan,yang begitu terlihat padat.

"Riz, kamu belum jawab pertanyaan aku tadi,"ujar Zahra.

"Itu mobilnya kak Kresya" jawab singkat Rizki.

"Eh, terus kok bisa kamu yang nyetir"

"Oh, tadi aku juga nggak tau, pagi-pagi kak Kresya udah jemput aku, ternyata dia pindah sekolah ke sekolah kita"

"Jadi dia anak baru, terus hubungannya sama Nuri apa"

"Dia kakak kandungnya Nuri"

"Jadi darimana dia kenal kamu"

"Dia sahabat terbaik almarhumah kakak aku"

"Almarhumah kakak kamu?" Zahra benar-benar tidak tau kalo Rizki mempunyai kakak.

"Kamu dikasih makan apa sih sama kak Rendi" kini giliran Rizki yang bertanya ke Zahra.

"Loh, emang kenapa" tanggapan Zahra.

"Kamu, punya Bank pertanyaan ya" ujar Rizki nyengir

"Ish, kenapa sih" sewot Zahra.

"Kamu banyak tanya, melebihi ratu kepo tau nggak"

"Biarin, yang penting ratu dari pada nggak"

"Ish, gemesin banget pacar aku" ujar Rizki mengacak-acak rambut Zahra, entah mengapa sikap Zahra yang terlalu kepo itu, sangat menggemaskan.

"Ish, kamu kok gitu sih, kalo nggak cubit pipi berantakin rambut aku nih" gerutu Zahra sambil merapikan rambut nya.

"Kamu bikin aku makin cinta tau nggak"

"Oh ya, masa, nggak percaya aku"

"Yaudah kalo nggak percaya, cukup aku dan tuhan yang tahu"

"Ish nyebelin " sewot Zahra.

Remaja SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang