7

3.7K 106 0
                                    

Bel pulang udah berbunyi, semua murid segera berhamburan dari kelas seperti tawon lagi bebal, Zahra, Rizki dan Vino pulang bersama menuju mobil putih yang sangat bagus, dan terkesan mewah.
Tak berapa lama diperjalanan, mobil tersebut sampai di sebuah rumah minimalis yang sederhana namun sangat mewah, ya itu rumah Zahra.

"Udah sampai" ucap Vino ketus. " turun lo pada dari mobil gue"

"Eh tuyul gue juga nggak maksa lo buat bareng tadi" jawab Zahra tak terima.

Mereka segera menuruni mobil.

"Ha...udah sampai alhamdulillah, narku kamu nggak mampir" ujar Zahra ke Rizki.

"Apa...narku apaan tuh" balas Rizki.

"Hmmm naruto ku" lanjut Zahra.

"Kenapa naruto"

"Karena dia adalah laki-laki terhebat di dunia ini setelah ayah dan kak Rendi. Hihi.."

"Heh dasar, kamu bisa aja" balas Rizki menoel hidung Zahra.

" hehe......"

"Hemmm gue selalu jadi kambing congek deh" timpal Vino. Tapi tak ada yang menghiraukannya.

"Udah ah, aku pamit dulu, besok-besok aku mampir ya princess ice" ujar Rizki.

"Hmmm hati-hati ya narku"
Balas Zahra.

"Yaelah perasaan gue kagak beli obat nyamuk deh tadi" sewot Vino. Namun tak lagi lagi dihiraukan.

"Bye princess ice, assamualaikum" lanjut Rizki dan mengangkat tangan kanannya, Zahra yang tahu akan maksud Rizki langsung mencium tangan nya.

"Iya waalaikumsalam" jawabnya.

"Cielah belum jadi suami istri udah cium tangan, lebai banget," timpal Vino.

Rizki dan Zahra masih saja tak menghiraukan keberadaannya, Rizki segera pergi menggunakan motor ninja merah hitamnya, dan Zahra segera masuk kedalam  rumahnya.

"Yah.....gue dikacangin, kacang mahal cuy" dia segera masuk kedalam mobil  dan melajukannya dengan kecepatan rata rata.

Zahra masuk kedalam rumah, dan melihat bundanya lagi ada di dapur,

"Assalamualaikum bunda"

"Waalaikumsalam dek, kamu udah pulang, cepetan tukar baju, terus shalat dan makan ya"

"Iya, bunda bawel," jawab Zahra,

Ia naik kelantai dua menuju kamar kesayangannya, dia membuka pintu dan segera menghempaskan badannya ke kasur empuk miliknya,entah kenapa sepertinya kasurnya memiliki gaya tarik menarik deh, karena kasur selalu bisa menarik dirinya untuk tidur lagi dan lagi.

Setelah beberapa saat, Zahra turun ke lantai 1 rumahnya, dia segera menuju ruang makan, disana dia melihat kakak dan bundanya.

"Hai kak, lo apa kabar" ujar Zahra saat duduk

"Lo kangen gue ya, padahal tadi pagi deh kita ketemu" balas Rendi.

"Kagak gue berharap kabar lo itu selalu buruk aja ya" lanjut Zabra diselingi dengan senyum

"Lo mah adek durhaka ya, gue makin yakin kalo Rizki salah pilih cewek deh, kasian gue sama murid kesayangan gue itu" ujar Rendi.

"Jahat lo kak, justru dia itu beruntung bisa dapat gue, cantik, baik, ramah, tidak sombong, rajin menabung dan..." belum jadi melanjutkan Rendi sudah berhasil menyela

"Anak bunda"

"Lo sirik amat deh ke gue kak, mentang mentang lo kagak punya doi" balas Zahra ketus." Apa apa jangan jangan lo suka ya sama pacar gue ihhh"

"Hello gue geli sama lo, lo pikir gue maho, gini gini gue normal, gue cuma kasian sama murid gue yang unyu lucu kece badai kayak Rizki pacaran sama lo, yang nggak ada apa apanya"

"Enak aja lo ngomong,kalo bukan kakak gue, gue buang lo ke antartika" gumam Zahra.

"Apa kata lo"

"Kagak ada apa apa"

"Lo bohong sama gue ya,gue aduin lo ke Rizki"

"Lo nyebelin banget sih kak"

"Biarin wlee" balas Rendi menjulurkan lidah.

"Awas ya lo" Zahra Geram dengan kakak nya.

"Eh ini tom dan jerri berantem aja" ucap bundanya.

"Bun, bunda tau nggak kalo anak bunda ini udah punya pacar" Rendi mengadukan adik nya.

"Ha beneran, kenapa nggak bilang bunda sayang, kita bisa bikin syukuran 7 hari 7 malam" lanjut bundanya.

"Emang nikahan bun," jawab Zahra sewot.

"Yakan kalo bisa cepet kenapa enggak" ledek bundanya.

"Bener tuh bun,pacarnya itu juga murid aku bun" timpal Rendi.

"Ihh bunda sama kakak kompakan, nggak seru coba kalo ada ayah" lanjutnya" oh iya bun, ayah mana"

"Kamu ya dek kudet banget, ayah kamu lagi pergi sama orang tua Vino ke luar kota, mereka mau buka cabang perusahaan disana" jawab bundanya.

"Ohhhh...." Zahra ber oh ria.

"Kak dek besok bunda mau pergi jalan jalan, bunda dapat endors, jadi bunda mau ke singapore, ya"ujar bunda.

"Wah kok dadakan sih bun" ujar Rendi " jadi kita tinggal berdua aja"

"Kalo lo mau, lo segera aja nikah" jawab Zahra.

"Apaan sih lo"

"Oh iya gue lupa, jangankan nikah, gebetan aja lo nggak punya"

"Ih dasar ya lo, mentang mentang udah punya doi"

"Yaiyalah" jawab Zahra bangga.

"Udah udah dasar kids jaman now, berantem mulu," bundanya mencoba menengahi anaknya" kak maaf bunda baru bisa bilang sekarang,tapi emang bunda dapat endorsenya baru tadi pagi jadi mendadak, lagian sayang kan ditolak bunda udah lama nggak jalan jalan"

"Bunda mah emang begitu, baru minggu lalu pergi ke malaysia sekarang mau ke singapore, emang berapa sih followers bunda" tanya Rendi.

"Ya.....baru sekitar 1,6k kak" jawab bundanya enteng.

"Waw, keren bun banyak banget" puji Zahra.

"Yaiyalah" jawab bundanya sombong.

"Bun terus kita gimana" tanya Rendi.

"Eh kak, sekarang mana sih yang anak bunda lo apa gue" ucap Zahra.

"Lo diem dulu cabe rawit, bun......kita gimana..." rengek Rendi.

"Kamu tenang aja, ntar bunda kasih uang jajan tambahan, supaya kalian bisa makan keluar" ucap bundanya.

"Dasar emak jaman now, dimana mana orang tua takut anak nya makan diluar nah bunda malah semangat nyuruh kita makan diluar" keluh Rendi.

"Hehe....jadi gimana" tanya bundanya.

"Kalo aku mah baik baik aja, asal bunda bahagia........" jawab Zaha sambil menyanyikanya seperti lirik lagu armada.

"Kamu emang yang paling ngerti bunda" puji bundanya" kamu gimana kak"

"Ya udah aku ngalah, lagian percuma ngelarang bunda toh bunda akan tetap pergi" ucap Rendi.

"Hehe" tawa bundanya.

Mereka melanjutkan makan malam mereka, setelah membantu bundanya membersihkan meja makan Zahra segera masuk ke kamarnya, dan segera keluar membawa guling , menuju kamar kakaknya.

Tak perlu mengetuk pintu dia segera masuk menyelonong ke kamar kakaknya.

Remaja SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang