30

2.2K 69 1
                                    

"Riz gue minta maaf" pinta Marko.

"Rizz" panggil Bunga.

"Maafin gue bang, gue nggak seharusnya nyalahin ini semua ke lo, lo lebih menderita dari gue, gue sadar kematian kak Ija yang seutuhnya bukan salah lo, seandainya gue nggak lemah waktu itu mungkin kak Ija nggak bakal kecelakaan, mama lo juga bakal hidup lebih lama, maafin gue bang, gue bener-bener minta maaf" pinta Rizki.

"Lo nggak salah Riz, mulai sekarang lo maukan serumah sama gue" ujar Marko.

"Boleh lah, kan rumah jadi rame"balas Rizki.

"Pah" panggil Rizki "maafin aku pa, seharusnya aku minta penjelasan dari dulu, maafin aku pa"

"Kamu emang jagoan papa yang hebat," puji Adi, dia segera mendekati ketiga anggota keluarganya dan merangkul Riz.

"Sekarang kita bersatu lagi" ujar Bunga berbinar.

"Pasti" sahut Adi, Rizki, dan Marko berbarengan.

"Yaudah sekarang masalah udah selesai, kita mulai dari awal lagi" ujar Adi.

"Kalo gitu mama masak makan malam dulu ya" sahut Bunga, dia segera beranjak ke dapur untuk memasak makanan.

"Eh bang, mending kita main ps bareng yuk, udah lama gue nggak main ps sama temen,biasa sendirian" ujar Rizki.

"Kalo jomblo emang sendirian" cibir Marko.

"Enak aja lo, gini gini gue udah punya pacar" balas Rizki.

"Iyadah, yuk cepetan, kita pergi dulu pa" sahut Marko, mereka segera menuju ruang ps yang ada di rumah Rizki.

Adi lebih memilih pergi ke dapur menemui Bunga memasak, karena sudah sangat lama baginya tak melihat istrinya memasak.

☆☆☆☆☆☆¤¤¤¤¤☆☆☆☆☆☆

Pagi ini, tepatnya hari pensi diadakan di sekolah Zahra, tepat pada hari ini pula seliruh sekolah di gemparkan dengan masuknya mobil BMW hitam, sebenarnya bukan mobilnya yang mengejutkan, melainkan orang yang berada dalam mobil tersebut yaitu Rizki dan Marko, .

Dua makhluk tampan itu berjalan berdampingan seperti pangeran menuju istana,

"Lucu banget dah wajah mereka" ucap Marko.

"Biasa mereka tuh liat gue the most wanted sekolah" balas Rizki.

"Minta kresek buat muntah boleh" sahut Marko.

"Hehe lo sensi banget sih bang, kan emang gue ganteng titisan papa"

"Berarti gue juga ganteng dong"

"Iya sih, tapi gantengnya lebih banyak ke gue"

"Ya kali lo lebih ganteng" cibir Marko.

"Panceeeeee" teriak seseorang dari samping kanan.

"Toa sapa dah tuh, rusak gendang telinga gue" sungut Marko, sedang Rizki langsung tersenyum melihat Zahra.

"Pance, ayo latihan dulu sebelum tampil" ajak Zahra, disaat dirinya dan Vino, Budi, Maira, Sivia, Vera sudah berada di dekat Rizki san Marko.

"Eh adek angkat" sapa Marko.

"Sapa ya mas, saya bukan adek mas," gurau Zahra.

"Kampret lo Zahra" sungut Marko

"Oi bang" sapa Vino

"Oi mending gue sapa lo dari tadi Vin, daripada nyapa makhluk astral kayak Zahra" ujar Marko.

"Emang bang Zahra tuh makhluk kagak jelas" sahut Budi.

"Emang kita terpaksa sahabatan sama dia bang," timpal Sivia.

Remaja SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang