Kring..kring..
Bel istirahat pun berbunyi, Jeslyn teringat apa yang ia bayangkan di awal sekolahnya, salah satu rencana yang akan ia lakukan di hari pertamanya sekolah adalah mengelilingi lingkungan sekolah bersama teman-teman barunya, namun kenyataan tidak sesuai yang ia rencanakan karena Jeslyn belum menemukan teman barunya, tetapi Jeslyn tidak mengurungkan rencana tersebut.
Jeslyn pun langsung berdiri dari tempat duduknya dan mulai perlahan demi perlahan ia melangkahkan kakinya untuk mengelilingi lingkungan sekolah tersebut dengan sendirinya. Ia melangkahkan kakinya sampai ia melihat sebuah taman sekolah yang begitu indah dimana sisi pojoknya dihiasi kolam ikan koi, hal inilah yang membuat ia menghentikan langkah kakinya dan beranjak ke sudut taman dan menduduki sebuah bangku panjang dengan kolam ikan tersebut, Ia dengan duduk dengan nyaman dan santainya sambil menikmati keindahan taman namun kenyamanan itu berubah seketika saat ia merasa ada sesuatu ditangannya, yang tidak lain membuat ia merasa geli-geli dan merinding, dengan keragu-raguannya ia menolehkan kepalanya ke arah tangan yang membuat ia merasa geli-geli dan merinding itu, ia pun sangat terkejut ternyata yang menyentu kulitnya tersebut adalah hewan yang sangat ia takutkan sejak kecil, seketika ia langsung loncat dan berlari meninggalkan jauh tempat duduknya tersebut, ia terus berlari sekencang mungkin dan tanpa ia sadari tali sepatunya terlepas sehingga terinjak oleh dirinya sendiri yang akhirnya membuatnya terjatuh.
Brukkk...
"Aduhh.....," teriak Jeslyn yang sontak membuat pandangan semua orang di sekitar taman melihat ke arahnya, ia pun menjadi pusat perhatian dan tidak sedikit yang menjadikannya bahan tertawaan.
Ketika Jeslyn hendak berdiri, terdengar suara seorang cowok yang ingin menolongnya.
"Ayo berdiri." ucap cowok tersebut sambil mengulurkan tangannya menyambut Jeslyn agar berdiri.
munculnya kebiasaan Jeslyn yang membuatnya terdiam sejenak karena suka membayangkan sesuatu dengan optimis, ia selalu membayangkan suatu hal yang baik-baik dan indah-indahnya saja walaupun sudah seringkali dugaannya itu meleset.
"semoga saja yang menolong gue adalah cowok idola semua cewek di sekolah ini, dari suaranya saja terdengar sangatlah baik dan pasti cakep sekali, gue yakin kali ini apa yang gue bayangkan gak bakal meleset lagi" ucap Jeslyn dalam hati.
Dengan mata yang tertutup Jeslyn pun langsung mengapai uluran tangan tersebut, ia berharap apa yang ia bayangkan tadi akan menjadi kenyataan. Setelah berdiri ia membuka bola matanya dengan perlahan dari bawah ke atas.
"wahh.. kok perasaan ini gak enak ya?" tanya Jeslyn dalam hati.
ketika melihat cowok tersebut memakai sepatu boat, ia langsung menoleh ke wajah tersebut ternyata yang telah menolongnya adalah cowok yang sangat tidak ia duga-duga adalah pembersih sekolah hampir 10 tahun bekerja di sekolah Jeslyn.
Jeslyn sangat kesal lagi-lagi kenyataan tidak sesuai lagi dengan apa yang ia bayangkan, walaupun begitu Jeslyn tetap mengucapkan terima kasih kepada bapak yang cukup tua umurnya.
"Terima kasih ya pak, apakah bapak bekerja disini?" Ucap Jeslyn sambil tersenyum manis.
"Iya nak bapak udah hampir 20 tahun bekerja disini sebagai tukang kebun." Ucap bapak yang telah menolong Jeslyn
"oh... iya pak sekali lagi terima kasih ya pak atas bantuannya." Ucap jeslyn.
"Kamu anak baru ya nak?" tanya bapak tersebut.
"Iya pak ini hari pertama Jeslyn masuk sekolah ini." Jawab Jeslyn.
Kring..kring..
"Oh.. iya nak bel udah bunyi, buruan balik ke kelasmu." Ucap bapak tersebut setelah mendengar suara bel berbunyi.
♥♥♥
Jeslyn langsung kembali ke kelasnya, selama perjalanannya menuju kelas ia tidak sedikit pun merasa aneh dengan pandangan-pandangan orang yang memandanginya seketika ada seorang siswa yang menyadari dirinya bahwa tali sepatunya terlepas kembali.
"Tali sepatu lo lepas tu." Ucapnya yang berpapasan dengan Jeslyn.
Mendengar itu sontak membuat Jeslyn langsung membenarkan tali sepatunya yang belum sempat ia pasang dengan benar tadi akibat terburu-buru.
Belum sempat Jeslyn berterima kasih siswa tersebut telah berjalan jauh darinya, Jeslyn pun merasa sedikit tenang mungkin orang-orang memandanginya karena hanya tali sepatunya terlepas dan sedikit aneh karena terikat sebelah. Ia pun berjalan dengan Pdnya lagi, setiba di kelas dan duduk di bangkunya, terdengar suara sekelompok cewek di belakangnya, yang dari tadi menertawakan Jeslyn dari belakang.
"Heran deh! Kok ada ya orang yang percaya dirinya besar banget, sampe-sampe dengan PD nya keliling sekolah dengan rok yang robek, malah berjalan bagai seorang ratu." Ucap sekumpulan cewek tersebut menyinggung Jeslyn sambil tertawa-tawa melirik ke arah Jeslyn.
Jeslyn merasa sangat malu dan kesal dengan ucapan keras cewek tersebut yang membuat satu kelas lagi-lagi menertawakannya, namun Jeslyn hanya bersabar dan mengucapkan terima kasih kepada cewek tersebut.