Perkenalan | 03

420 132 59
                                    

Happy shopping
SUN JAUH 😘

--


"Gimana, Lo yakin bisa buat Gilang jatuh cinta?"

Pertanyaan itu yang terlontar pertama kali ketika Laura bertemu dengan Ayu.

"Lagi proses," jawabnya singkat.

Laura berjalan melewati Ayu yang menghalangi jalannya. Ayu menatap sahabatnya itu. "Kalo Lo nggak sanggup, terima saja tawaran yang pertama. Cium Gilang nggak bakalan lama."

"Iya, nggak lama. Tapi malunya yang berabad-abad."

"Ya.. sudah Lo pilih yang kedua. Buat Gilang jatuh cinta. Dua bulan cukup kok."

"Tapi gue, nggak yakin Gilang tertarik sama cewek."

Ayu langsung menjitak kepala sahabatnya itu setelah ia berhasil mengejar Laura. "Gue nggak peduli."

Laura mendengus kesal, "tega banget Lo jadi teman."

"Siapa yang mulai?"

Laura menunjuk dirinya sendiri. "Gue."

"Nah, tuh Lo tau."

"Asem!" Laura tersinggung. "Iya, gue hilaf. Kesal aja sama kak Aldo karena nolak gue."

"Itu sih derita Lo. Sudah gue bilang kak Aldo Playboy masih aja Lo deketin."

"Iya gue minta maaf."

Laura menaruh tasnya di atas meja. Ia kemudian membaca doa dan membenarkan seragam putih abu-abu—nya. Cewek itu tampak sangat gugup, karena jantungnya sudah deg degan dari tadi.

Satu, dua, tiga...

Laura berjalan mendekati Gilang. Cowok itu sedang membaca novel. Laura tersenyum merekah saat menatap Gilang dari dekat.

Cewek itu mengambil kursi yang membuatnya langsung berhadapan dengan Gilang.

"Gue tahu nama Lo. Nama Lo Gilang kan, mau kenalan?"

Laura menunggu, tak ada reaksi dari Gilang. Pria itu sedang fokus dengan bukunya.

"Hei, nama lo Gilang kan?" Tanya Laura lagi.

Sekali lagi tidak ada respon dari Gilang, pria itu malah membalikan lembaran selanjutnya.

Laura mendecak sebal. Ia tau ini akan terlihat lancang dan gila!. Cewek itu  sudah tidak peduli lagi dengan resiko kedepannya.

Laura mengambil buku yang ada di tangan kanannya Gilang lalu melemparnya ke segala arah, hingga berhasil membuat Gilang terlonjak kaget.

"GILANG..... PERKENALKAN NAMA GUE LAURA WATI!!" Teriak Laura.

Gilang mendongak ke arah gadis di depannya dengan bingung.

"Nama gue, Laura Wati" katanya, ia kembali menjulurkan tangannya.

Gilang mengerjabkan kedua matanya beberapa kali, raut wajah datar dan sedikit bingung. Siapa gadis gila yang ada didepannya ini? Apa dia baru saja membuang bukunya? Apa dia kenal dengannya?

"Lo... kenal gue?"

"Perkenalkan.. nama gue Laura Wati. Biasa dipanggil Ra dan jangan panggil gue Lau atau Wati, gue enggak suka. Umur 16 tahun bulan Desember nanti gue ulang tahun. Jenis kelamin Perempuan seperti yang sekarang Lo lihat gue permpuan. Dan yang paling penting nanti lo bakalan jadi pacar gue."

"Hah?"

"Sekarang kita sudah kenalan," ucap Laura dengan girang. "Tangan lo mana?"

"Terus!"

"Loh, kok terus, pengang tangan gue. Harus mau pokoknya," rengek Laura pada Gilang.

"Yaudah, jabat tangan gue!" Pinta Laura dengan bibir ia kerucutkan.

"Buat apa?" Tanya Gilang dingin, ia sedikit merasa tidak suka dengan kehadiran gadis didepannya.

"Buat bukti kalo Lo ngebolehin gue ngedeketin Lo lah. Karena gue calon pacar lo." Ucap Laura terang-terangan.

Gilang terdiam, lalu melangkah pergi meninggalkan Laura dengan tangan yang masih menjulur.

Tentu saja Gilang merasa heran dengan pengakuan Laura yang secara tiba-tiba mau berkenalan dan menciumnya.

Baru pertama kali ada gadis yang berani mendekatinya biasanya cewek-cewek di sekolahnya selalu menjauh karena dia sangat dingin, sampai memiliki nama panggilan yaitu Gilang Pojok.

Gilang menggambil napas lalu melepasnya secara kasar. Lalu pergi setelah menggambil bukunya yang dibuang oleh Laura.

"Lo mau kemana? Lo belum jawab pertanyaan gue!" Tanya Laura cemas.

Gilang tak memperdulikan Laura yang sedang ngoceh sampai mulutnya berbusa. Ia mengambil earphone didalam sakunya dan mengaitkan kedua telinganya.

"Lo bakalan jatuh cinta ke gue."

Pantang menyerah.

----

Habis

Terimakasih banyak sudah mampir iya.

Kasih aku komen iya. Vote kalo suka kalo tidak suka vote juga enggak apa-apa.

Salam
.

.

.

KUDA LIAR
🐎

Hi, Gilaang (Update Setiap Hari)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang