Di dalam sebuah rumah, ada sepasang adik kakak. Mereka tengah menunaikan rutinitas pagi. Sarapan.
"Kak Rio, di sekolah kakak ada ekskul apa aja?" tanya sang adik. Agni tri nubuwati, Agni. Hari ini adalah hari pertama ia akan bersekolah bersama kakaknya. Karena sebelumnya Agni tinggal bersama orangtuanya di Yogya dan bersekolah disana. Kini ia ingin tinggal bersama kakaknya di Jakarta. Mario stevano aditya haling, Rio. Kakaknya ini telah lama tinggal sendiri di Jakarta, berpisah dengan keluarganya. Alasannya karena ia ingin belajar hidup mandiri.
"Emm, Banyak, Ag," jawab Rio, "Emang kenapa?" tanya Rio kembali.
"Nggak papa, pengen nanya aja," jawab Agni. Mereka pun melanjutkan aktivitas mereka. Tak lama...
"Enh, basket ada, kan?" tanya Agni lagi.
"Ada. Kakak juga ikut tuh ekskul. Lo mau ikutan?" jawab dan tanya Rio kemudian.
"Mungkin iya. Kakak kan tau gue suka banget yang namanya basket. Udah kaya cacing sama tanah, nggak bisa dipisahin," jawab Agni dengan bangganya.
"Iya deh, percaya gue. Seorang Agni yang ngga bisa dipisahin sama basket, sampai-sampai rela nangis dua hari-dua malem gara-gara nggak dibolehin main basket saat kakinya sedang trouble," sindir Rio, membuat Agni memanyunkan bibirnya. Rio pun terkekeh pelan karena sukses membuat adiknya kesal.
"Udah, sekarang lo abisin tuh sarapan. kita berangkat biar nggak telat. Masa hari pertama udah telat aja lo," suruh Rio.
Mereka pun segera menghabiskan sarapannya. Setelah selesai, mereka segera berangkat sekolah menggunakan motor milik Rio.
***
Sesampainya mereka di sekolah, Rio segera memarkirkan motornya. Kemudian mereka turun dari motor, dan segera menuju ke ruang kepsek.
***
Sesampainya di depan ruang kepsek, mereka berhenti.
"Udah, sampai sini kakak tinggal, ya, nanti istirahat kakak samperin di kelas," kata Rio sembari menghadapkan sang adik padanya.
"Iya, kak. Makasih ya," kata Agni disertai senyum manisnya. Rio pun tersenyum dan mengusap pelan puncak kepala Agni. Kemudian ia pun segera menuju ke kelasnya, karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Agni pun segera masuk ke ruang kepsek.
***
Kelas X-2
Ruang kelas yang tadinya ramai bak pasar malem, kini hening tanpa suara setelah melihat seorang guru memasuki ruang kelas. Terlebih beliau tidak sendiri, melainkan ada seorang gadis yang berjalan tepat dibelakangnya. Seluruh siswa X-2 menatapnya dengan tatapan heran, siapakah gadis itu? Ada juga yang menatapnya senang karena mereka akan mendapatkan teman baru.
"Baik anak-anak, hari ini kalian akan mendapatkan teman baru. Agni, silakan perkenalkan diri kamu!" kata Bu Winda menpersilakan Agni. Agni tersenyum.
"Hai, teman-teman. Perkenalkan nama saya Agni tri nubuwati, cukup panggil Agni aja. Saya pindahan dari Yogya. Mohon bantuannya," Agni memperkenalkan diri. Senyum terukir di bibirnya melihat respon teman-teman barunya, yang sepertinya menerima kehadirannya dengan baik.
"Hm, baik Agni. Silakan kamu duduk di samping Sivia," kata Bu Winda sambil menunjuk sisiwa yang beliau maksud.
"Baik, Bu. Terimakasih." ucap Agni dengan senyuman yamg tak lepas dari bibirnya. Bu Winda mengangguk. Agni kemudian berjalan menuju tempat duduk barunya. Pelajaran pun dilanjut.
***
Istirahat
"Kantin yuk, Ag!" ajak Sivia penuh semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Keindahan
Random---------- Menceritakan petualangan 4 orang remaja mencari tau sesuatu yang tersembunyi dibalik sebuah rumah yang terlihat megah. Diwarnai konflik seru para tokoh. ---------- "Aku di sini menyaksikan tawa kalian. Aku senang melihatnya. Jujur, aku i...