Rio dan Agni tengah berada di halaman rumah dengan satu motor terparkir di depan mereka. Dengan pakaian simple yang mereka kenakan namun tak meninggalkan kesan sopan. Mereka akan berangkat ke restoran teman Papa mereka.Setelah dirasa semua sudah siap, motor Rio pun melesat menuju restoran.
***
Setelah beberapa waktu kemudian, mereka pun tiba di restoran. Mereka langsung saja masuk lantas menuju salah seorang karyawan untuk menanyai mengenai pemilik restoran. Namun sebelum karyawan tersebut menjawab, seorang wanita paruh baya menghampiri keduanya. Beliau adalah Tante Hana. Salah satu orang yang menjadi tujuan mereka ke tempat ini.
"Hai Agni, Rio!" sapa beliau disertai senyum hangatnya.
"Eh, hai juga tante!" jawab keduanya bersamaan sembari mencium tangan tante Hana bergantian.
"Ayo kita duduk dulu!" ajak Tante Hana.
"Iya, Tante," jawab keduanya. Lantas mereka bertiga pun duduk di kursi yang tersedia di salah satu meja restoran.
"Maaf, Tante, kita dipanggil kemari, ada apa, ya, Tan?" tanya Agni sopan. Rio ikut antusian dalam pertanyaan itu. Tante Hana tersenyum simpul sebelum menjawab.
"Tante ganggu waktu kalian, ya?" tanya Tante Hana kemudian. Kompak keduanya menggelang bersamaan.
"Sama sekali nggak, Tante." ucap Agni. Kembali tante Hana tersenyum.
"Terima kasih kalian sudah mau meluangkan waktu kemari. Tante hanya ingin bersama kalian sebentar. Kalian ingat kan, tante waktu itu bilang, kalian membuat saya ingat dengan anak saya? Dengan ini, tante berharap bisa mengurangi rasa rindu tante kepada anak tante," jelas Tante Hana. Rio dan Agni bertukar tatap. Tante Hana yang melihatnya kembali berucap.
"Kalian bingung maksud tante bagaimana, ya?" keduanya terdiam.
"Kita bisa paham Tan, tapi,," jawab Rio mengantung. Ia menatap Agni sekejap.
"Tapi apa?" tanya Tante Hana.
"Tapi........ maaf Tante kalau kita boleh tanya mengenai anak Tante," ujar Rio meminta izin. Ia sadar jika ini ia lanjutkan, pasti akan melukai hati wanita di depannya ini.
"Oh, tentang anak Tante. Saya tau pasti kalian akan menanyakan itu. Dan pasti kalian bahkan orang tua kalian mengira bahwa putriku telah meninggal dunia. Tapi tidak. Lebih tepatnya tante tidak tau mengenai dia sudah tiada atau dia masih hidup. Dia.... " jelas Tante Hana kemudian namun tergantung. Agni kemudian mendekati Tante Hana dan merangkul beliau dari samping. Dia dan sang kakak sadar, itu karena mereka menanyakan hal itu. Dan pasti hati Tante Hana sedih kembali.
"Ehm, Maaf Tante, kalau tante tidak sanggup, tante tidak perlu cerita. Kami tidak ingin--" ucap Rio merasa bersalah, lalu dipotong oleh ucapan Tante Hana.
"Tidak Rio. Tante tidak apa-apa. Hanya sedikit sedih jika mengingat tentang putri tante itu. Tapi Tante memang ingin bercerita kepada kalian. Jadi kalian jangan merasa bersalah," ucap Tante Hana. Agni masih merangkulnya. Hana pun melanjutkan curahan beliau.
"Baik, Tante lanjutkan, ya! Putri tante menghilang 6 tahun yang lalu. Awalnya...................................
Flashback on
8 tahun yang lalu
"Ma, Ify mau main ke taman sama teman Ify, ya!" izin seorang gadis kecil dengan sebuah boneka teddy bear di pelukannya.
"Ify udah dapat teman baru disini?" ucap seorang wanita heran. Pasalnya keluarga mereka baru saja pindah ke rumah ini belum genap tiga hari yang lalu, dan sang anak sudah mendaptkan teman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Keindahan
Random---------- Menceritakan petualangan 4 orang remaja mencari tau sesuatu yang tersembunyi dibalik sebuah rumah yang terlihat megah. Diwarnai konflik seru para tokoh. ---------- "Aku di sini menyaksikan tawa kalian. Aku senang melihatnya. Jujur, aku i...