I like you yellow dress today.
H.R
Sekuntum rose putih diletakkan Mary di depan meja si Thea.
Mary : Nah white rose as always.
Thea membuka dan membaca kad ucapan yang disertakan pada bunga itu. Simple dan misteri. Thea melayangkan pandangan pada wajah-wajah rakannya. Semuanya sibuk dengan tugas masing-masing.
Mary : So did you know then?
Thea : Endak, cannot guess yet. H.R... H.R.... Who you actually?
Mary menyandarkan punggungnya ke meja Thea sambil tangan kanannya menyentuh bahu Thea.
Mary : Maybe the mystery man is around us. Maybe Hogan the man with perut boroi itu.
Thea : He is married! No not him.
Mary : Or Hector the sepek man, okay what.
Thea : No! Budak nerd no way la.
Mary : Tidak pun Harry, Harry the Potter...
Thea : Seri palis sorry la, kedekut tu not him
Mary : Alright no more H.R in our company unless si Hanson the security man.
Dalam masa yang sama si Hanson senyum-senyum sambil berdiri dekat pintu menunjukkan giginya yang pelik.
Thea : Agak-agak la ba, wanna help me or just mengolo? Mengejek
Mary mengangkat bahu dan kembali ke meja kerjanya. Sempat mulutnya dimuncungkan kearah pintu. Dari sana muncul si Boss Miss Ericka dengan blaus merah dipadankan dengan skirt pencil berwarna hitam. Berlenggang di atas heel setinggi empat atau lebih. Cantik, semua mata staff lelaki mengarah kepadanya. Termasuk Mary.
Ericka : Thea, come to my office.
Miss Ericka menjeling White Rose di atas meja Thea.
Ericka : The secret admire again? But why white rose macam ada orang mati!
Katanya sambil menekankan beberapa perkataan terakhir lalu melenggang masuk ke biliknya. Mary terkikik dan Thea merentap buku catatan berserta tabnya sambil belari dibelakang Miss Ericka.
Ericka : Sit
Bukan selalu si Boss menyuruh Thea duduk. Si Boss berdiri di depan tingkap berpeluk tubuh. Tidak seperti selalu dia kelihatan agak stress.
Ericka : Thea how long have you been working with me?
Thea : Almost five year.
Ericka menganguk, berpusing dari tingkap menghadap Thea. Menghampiri kerusi, tangan kanan memegang bahagian atas kerusi dan tangan kiri mencekik pinggangnya. Dia menarik nafas panjang.
Ericka : Thea, I trust you. I put confidence in you more then anyone else.
Thea : Er... and ?
Thea mencium ada sesuatu dari pandangan bossnya yang sekarang duduk menghadapnya dari seberang meja sambil jari-jarinya berpaut antara satu sama lain. Apa lagi dengan pandangan terus ke matanya.
Ericka : Actually I really need your help.
Thea : What is it?
Ericka : Be my self, desguised as me.
Mata Thea membelalak, mulutnya membentuk "O" besar. Ericka melototkan mata sambil jarinya telunjuknya diletakkan atas bibir.
Seeeeettttt...
Dan Thea tidak jadi bersuara, dia menutup mulutnya dengan tangan kanan masih dengan mata yang membelalak.
Thea : What...! Why should I pretend to be as you? Adeh..
YOU ARE READING
Sleep With The Enemy
General FictionLima tahun yang lalu, di suatu pagi yang indah menjadi medan pertengkaran di antara Thea Conrad dan Angelo Damien JR setelah menyedari pasangan tidur semalam mereka bukanlah pasangan yang diinginkan. Saling berjanji untuk melupakan, mengakhiri dan s...