Rasa sakit lansung menghujam kepala Mia ketika kaca depan mobilnya mulai berhamburan, hanya warna merah yang memenuhi visinya sebelum gelap menelannya ke dalam ketiadaan. Sekilas bayangan terakhir dari sosok Rayhan yang tengah bergumul dengan sahabatnya Kyla tadi siang memenuhi pikirannya. Kenapa harus ingatan sial itu yang harus terngiang dalam otaknya?
Satu jam sebelumnya.
Mia menarik koper sedangnya sekuat tenaga, memang tak banyak yang ia bawa tapi tetap akibat tubuh Mia yang lemah karena belum makan apapun, apalagi dia sedang hamil membuatnya begitu harus susah payah memasukan koper miliknya ke dalam mobil.
Dalam koper berwarna pink itu hanya ada beberapa pakaian dan perhiasan di dalamnya, tentu itu bukan dari Rayhan. Mana sudi Mia membawa barang yang akan mengingatkannya pada sosok pria yang telah mengkhianatinya, menghancurkan hati serta hidupnya. Sebenarnya sebelum menikah dengan Rayhan pun, Mia telah memiliki segalanya. Bahkan modal awal perusahaan yang dipimpin Rayhan sekarang adalah darinya.
"Memang dasar pria tak tahu diri! Wanita jalang! Kenapa aku harus begitu mempercayai mereka dulu?!"
Mia kembali menangis, air mata kembali membasuh pipinya yang kian memerah. Berusaha menarik nafas lalu menggembuskannya, Mia menghapus air mata di pipinya dan menunduk. Saat ia kembali mengangkat kepalanya, anehnya tak ada sorot kesedihan lagi di matanya. Mata hitam bulat itu berubah mati, seakan energi keceriaan dan kebahagiaannya telah padam. Hanya ada amarah dan dendam yang kini terpecik dalam mata indah itu.
Menyalakan mesin mobilnya, Mia berniat untuk pulang ke rumah orang tuanya yang berbeda kota dengannya. "Sudah dua tahun ya, aku belum pulang menemui Papa dan Mama. Rasanya sangat rindu."
Sejak pernikahannya dengan Rayhan yang ditentang kedua orang tuanya dulu, Mia memang belum pernah datang mengunjungi atau menghubungi kedua orang tuanya sekalipun, padahal jarak kota tempat ia tinggal dengan kedua orang tuanya hanya berjarak dua jam perjalanan. Begitulah...
Dulu ia terlalu keras kepala dan dibutakan oleh cintanya pada Rayhan, sehingga lihat kini apa yang ia dapatkan dari pria brengsek itu?
Sebuah pengkhianatan!
Dari menentang perintah kedua orangtuanya, bahkan menyakiti hati mereka... Mia berpikir mungkin ini adalah karma untuknya. Salah siapa dia dulu malah menjadi anak durhaka.
"Maafin Mia, Pa, Ma! Mia harap Papa dan Mama masih mau menerima dan memaafkan Mia nanti." Dengan tekad itu, Mia mulai melajukan mobilnya keluar gerbang rumah besar tersebut. Meninggalkan semuanya dan melupakan segalanya. Itu adalah niatnya, tapi sayang seribu sayang belum sampai Mia tiba di rumah orang tuanya, di tengah guyuran hujan deras yang mengguyur kota malam itu sebuah kecelakaan tiba-tiba menimpa dirinya. Akibat seorang pengemudi truk mabuk lalu menabrak mobilnya, Mia akhirnya harus rela mengubur keinginan hatinya untuk meminta maaf pada kedua orang tuanya dalam-dalam.
Sebelum gelap menelan dia seutuhnya pun Mia masih berusaha berucap maaf.
"Ma-maafin Mia, Pa...Ma...."
Update ulang sampai pertengahan novel, untuk baca selengkapnya silahkan pesan versi E-book maupun cetak ke nomor wa: 081586080825
Dapatkan buku lanjutan keduanya yang berjudul Time Travel ; Redemtion Of Sin dengan cara yang sama :D
Koleksi buku lengkapnya ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Past, Future And Revenge ✓ (Time Travel Book I) (Complete)
ChickLitMia Mentari melihat Suaminya Rayhan berhubungan seks dengan sahabat baiknya sendiri Kyla. Dengan kondisi hamil besar di hari naas itu Mia memilih untuk pergi dari rumah, namun di tengah jalan terjadi sebuah kecelakaan dan dia pun meninggal. Tapi tak...