"Sayang, bangun.."
"Sebentar lagi ya, Shan. Aku masih ngantuk banget."
"Bangun dong, kasian loh Celine nanti gak mau makan kalau gak ada kamu di meja makan." bisik Shani di telinga Vino.
Jika sudah menyangkut anak semata wayangnya itu, Vino akan segera bangun dari tempat tidurnya.
Vino Junionatha atau yang lebih dikenal sebagai Bripka Vino di tempat kerjanya itu. Selain menjadi seorang Polisi bertanggung jawab dan di segani oleh anak buahnya, ia juga di kenal sebagai sosok lelaki yang sayang dan Cinta dengan keluarganya.
Jika di lihat dan di nilai oleh mata. Mereka adalah cerminan keluarga bahagia yang sempurna.
Shani Indira. Istri dari Bripka Vino itu, berwajah cantik, ramah, dan juga baik. Keluarga kecil mereka semakin terlihat sempurna dengan kehadiran seorang anak gadis berusia 6 tahun bernama Celine.
"Iya, iya. Baju aku udah?" Dengan masih setengah sadar, Vino terpaksa bangun dari tidurnya.
"Udah dong. Bangun ya. Tuh, baju kamu udah aku siapin." setelah mengecup pipi Vino. Shani keluar menuju kamar anaknya.
"Celine.." tempat tidurnya sudah kosong. Dan saat ia masuk lebih dalam lagi, Shani bisa mendengar suara air dari dalam kamar mandi.
"Oh, sudah mandi toh ternyata." Shani pun membereskan tempat tidur anaknya. Setelah selesai, ia menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.
"Pagi.." Sapa Shani saat melihat dua orang yang dicintainya sudah terlihat rapih.
Saat sampai di meja makan, Vino menurunkan Celine dari gendongannya. Putri kecilnya itu selalu manja padanya. Celine akan sulit untuk di suruh makan jika tidak di suapi oleh Vino. Seperti saat ini, setelah Shani mengambilkan makanan untuk anaknya. Vino akan langsung mengambil alih piringnya, untuk menyuapi anaknya.
"Aaa.. Ayo buka mulutnya" ucap Vino. Celine pun membuka mulutnya.
Shani tersenyum, ia beruntung mendapatkan suami seperti Vino yang penyabar dan sayang dengan keluarganya.
Selama mereka berpacaran hingga detik ini, Shani tidak pernah sekalipun mendengar Vino menggunakan nada tinggi padanya atau kepada anak mereka. Padahal di tempat kerjanya, banyak yang mengatakan jika suami nya itu terkenal sebagai Polisi yang galak."Papa, adek mau makan lima sendok aja." Selalu seperti itu. Celine meminta hanya di suap sebanyak lima sendok makan. Dan dengan sabarnya Vino mengajaknya bercerita, bermain atau apapun itu. Agar Celine lupa dengan permintaannya dan tidak menghitung berapa jumlah suapan yang sudah ia terima.
"Eh, Dek. Hari ini mau beli baju sekolah kan ya?" tanya Vino, sambil menyuapkan makanan ke mulut Celine.
"Iya, Pa. Nanti Papa temenin belanja gak?"
"Kalau itu, Papa gak bisa. Sama Mama aja dulu ya?"
"Yah, kok gitu."Celine memasang wajah cemberutnya.
"Nanti Papa kasih uang jajan lebih buat Adek, buat beli mainan baru." bujuk Vino. Dan hal itu tentu membuat Celine kembali tersenyum.
"Nanti Papa pulangnya malam lagi gak?"
"Gak tau sayang, liat nanti ya." Celine mengangguk patuh.
"Aaa.. Buka mulutnya lagi."
"Ini udah berapa suap, Pa?"
"Baru juga tiga suap." bohong Vino. Padahal sejak tadi ia terus menyuapi Celine sambil mengajaknya bercerita. Bahkan makanan di piringnya saja sudah tinggal sedikit lagi.
"Perasaan udah banyak deh."
"Perasaan adek aja itu. Ayo, makan lagi. Kan baru tiga suap." ucap Vino. Mau tidak mau, Celine pun membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Papa nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot
FanfictionKumpulan cerita yang tercipta karena kegabutan yang sudah diluar batas..