Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya Vino bisa mengistirahatkan tubuhnya di kasur miliknya.
Vino menatap langit kamarnya, sendiri di apartemen ini sungguh sangat membosankan. Ia harus mendapatkan teman di hari pertamanya bersekolah nanti.Keesokan paginya, Vino mengendarai motornya dengan kecepatan sedang menuju sekolah barunya.
Setiba di sekolah barunya, Vino memperhatikan sekitar. Sekolah yang cukup besar."Wuah, sekolah yang cukup besar untuk menampung sampah" Ucap Vino. Ia segera menuju ruang kepala sekolah untuk memberitahu kedatangannya.
Vino memperhatikan beberapa kelas yang ia lewati, tidak ada yang menarik perhatiannya.
"Vino, ini kelas kamu."
"Terimakasih Pak" Vino mengetuk pintu terlebih dulu.
"Nah, ini dia yang ibu bicarakan tadi. Ayo masuk" Vino memasuki kelas barunya dan memperhatikan satu per satu teman-teman sekelasnya.
"Ayo perkenalkan diri kamu" Vino mengalihkan pandangannya dari kursi kosong di sudut kelas itu.
"Ah, ya. Perkenalkan nama saya Raja Vino, panggil aja Vino. Sebelumnya saya sekolah di Korea, pindah kesini karena keluarga saya pindah kemari"
Banyak murid yang tertarik dengan Vino, terutama para siswi di kelas itu. Penampilan Vino sangat keren ditambah dengan wajah manisnya, membuat siapapun akan betah memandangi wajahnya.
"Baiklah, Vino silahkan duduk"
Baru saja Vino hendak melangkah, suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya.
"Maaf Bu, saya habis dari toilet." Ucap seorang murid laki-laki.
"Kenapa baju kamu basah?"
"Tadi saya jatuh Bu, dan minuman saya tumpah" Jawab murid itu lagi.
"Ya sudah, cepat duduk di tempat kamu"
Vino terus memperhatikan murid itu yang berjalan sambil menunduk. Apa mengangkat kepalanya sesusah itu?
"Vino, duduk di tempat kamu"
"Iya, Bu" Vino duduk tepat di samping murid laki-laki itu.
Selama pelajaran berlangsung, Vino tidak fokus. Pikirannya terus tertuju pada murid laki-laki di sebelahnya.
"Ya, cukup sampai disini anak-anak. Jangan lupa PR nya"
Tepat saat guru itu keluar dari kelas, murid laki-laki di sampingnya itu langsung keluar dari kelas.
"Dia emang gitu. Kayaknya dia juga gak punya temen. Setiap hari kerjaannya telat terus masuk kelas. Padahal tas nya sudah ada dari pagi di kelas."
"Berarti dia datang lebih awal dari yang lain, tapi kenapa setiap hari telat?"
Vino semakin yakin ada yang tidak beres.
Vino keluar dari kelas dan mencari teman sekelasnya itu.
Saat akan melewati gudang sekolah, Vino menghentikan langkahnya karena mendengar suara berisik dari balik gudang.
"Bohong lo cuma punya segini, gue tau lo anak orang kaya."
Vino melangkah mendekati gudang itu dan mengintip dari samping gudang. Ia bisa melihat tiga orang sedang mengerubungi murid laki-laki yang duduk di sampingnya itu.
"Lo mau cari mampus?!" Vino emosi ketika salah seorang dari tiga orang itu menampar kepala bagian belakang murid laki-laki yang terlihat sangat culun, bahkan kacamatanya sampai terjatuh.
Vino melihat sampah kaleng minuman di samping kakinya. Vino mengambilnya kemudian melemparnya dengan sekuat tenaga dan tepat mengenai kepala salah satu dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot
FanfictionKumpulan cerita yang tercipta karena kegabutan yang sudah diluar batas..