"Jangan biarkan Yang mulia Ratu membacanya"
"Sebagai seorang Ratu, beliau harus tau tentang ini, Northa."
"Tapi dengan keadaan seperti ini..." Northa adalah seorang Kesatria muda yang baru saja bergabung ke pasukan khusus Ratu.
"Aku setuju dengan Archie." Ucap Easton.
Easton adalah saudara kembar dari Northa, namun lebih dulu bergabung dengan pasukan khusus ini."Tapi..."
"Bagaimana semua keputusannya kita serahkan pada Navy? Sebagai seorang penasihat Ratu sekaligus komandan kita."
Archie, Easton dan Northa pun langsung menoleh pada Navy. Yang sedang terdiam. Sepertinya ia sedang berpikir untuk menentukan keputusan yang terbaik.
"Aku setuju dengan Archie. Lagipula siang ini Ratu akan ke alun kota untuk berbicara langsung pada rakyat."
"Tapi itu sangat berbahaya. Kita tidak tau bagaimana reaksi Rakyat nantinya." Northa kembali protes tapi keputusan sudah bulat dan tak bisa diubah.
Keadaannya pun terdesak dengan tuntutan dan agenda Ratu yang semakin menumpuk."Kita tidak bisa lari dari masalah. Satu-satunya jalan adalah menghadapinya. Aku dan Archie yang akan mendampingi Ratu di alun kota nanti."
Northa tertunduk, ia masih tidak setuju dengan keputusan ini. Baginya ini terlalu berat untuk Ratu menanggung ini sendirian. Apalagi di usianya yang belum matang, karena memang tahta langsung beralih ketika kedua orangtuanya gugur dalam peperangan.
Archie dan Navy keluar dari ruangan itu untuk bersiap mengawal Ratu ke Alun kota.
Saat akan melewati Northa, Navy berhenti."Jangan membuatku malu dengan terlihat lemah disaat seperti ini. Jika kepalamu terus kau tundukkan dan semangatmu redup. Apa lagi yang bisa kau berikan pada Ratu? Kuatkan kakimu anak muda. Ratu mu tidak selemah itu." Ucap Navy sambil menepuk pundak Northa. Ia sedikit memaklumi dengan sikap lembut Northa karena hanya satu-satunya Kesatria wanita di pasukan khusus ini.
Pintu tertutup, tersisa dua bersaudara itu di dalam ruangan.
"Aku mengerti perasaanmu yang sangat mengkhawatirkan Ratu. Tapi, benar kata Navy. Ratu kita adalah Ratu yang kuat. Kita hanya perlu memberikan semua kekuatan kita untuk mendukungnya." Easton pun pergi meninggalkan adiknya sendiri. Dengan maksud membiarkan dia berpikir dengan tenang.
Archie dan Navy berlutut dihadapan Ratu Yessica.
"Sudah waktunya, Ratu."
Ratu Yessica menarik nafas panjang dan menghembuskannya.
Archie dan Navy berdiri ketika Ratu Yessica beranjak dari tempatnya.Selama melewati jalan menuju alun kota. Archie, Navy dan enam orang prajurit lain mengawal Ratu dengan sangat waspada.
Setelah pidato panjang dari Ratu. Semua kembali ia pasrahkan pada rakyatnya. Bisa memaafkan kelalaiannya atau malah semakin membencinya.
Tak lama satu dua orang mulai melemparkannya dengan apel dan tomat. Bahkan ada juga yang menghujatnya dengan makian dan sumpah serapah.
Melihat itu dengan sigap Easton memakai helm nya dan menjadi tameng untuk sang Ratu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot
FanficKumpulan cerita yang tercipta karena kegabutan yang sudah diluar batas..