5. Sahabat, Cinta?

57 5 0
                                    

Happy Reading❤

"Saya akan ke sana sebentar lagi."

Alfi memutuskan sambungan telponnya. Ia tersenyum melihat homescreen yang baru saja digantinya.

Cowok itu memakai jeans hitam dan kemeja hitam. Ia terlihat manis memakainya ditambah dengan rambut yang ia sisir rapi ke sebelah kanan.

Ia mengancing lengan kemejanya dan berjalan menuju mobil sedan hitam baru punyanya. Baru seminggu ia dibelikan ayahnya.

Ayahnya seorang pengacara terkenal di Indonesia, sedangkan ibunya adalah seorang wanita karir sebagai direktur di beberapa perusahan yang ia punya. Hidupnya cukup berada.

Alfi hidup ditengah popularitas yang membuatnya risih dan lebih memilih pindah kota yang jauh dari ibu dan ayahnya untuk menghindari kerumunan orang yang hanya sekedar kepo dengan kehidupannya.

Alfi sebagai putra tunggal dari Ferdi dan Nida itu terkenal dengan sikapnya yang dingin dan wajahnya yang tampan, kalo orang bilang sih mirip Zayn Malik. Ibunya seorang mualaf, banyak hal yang baru ia pelajari di Indonesia.

Alfi menuruni mobilnya dan memasuki sebuah restoran yang cukup terkenal di kotanya. Cowok itu menaiki beberapa anak tangga yang membawanya ke sebuah balkon restoran itu.

Dihiasi dengan sedikit lampu dan masih banyak yang lainnya. Tepat di ujung balkon wanita dengan dress pink itu melambaikan tangan. Memberi isyarat bahwa ia memanggil Alfi untuk ke sana.

Alfi menghampirinya. Gadis itu memperhatikan wajah manis cowok itu. Alfi duduk di depannya yang sengaja dia pilih hanya untuk berdua, dengan cahaya langit dan iringan angin menyentuh pori-pori kulit mereka.

"Sudah lama?"

"Tidak, kau mau pesan apa?"

"Apa kau lupa kesukaanku?" Alfi menatapnya lembut.

"Baiklah, aku menyerah."

Alfi mencubit pipinya pelan "Hahaha, dasar."

Tak lamapun layar ponsel Alfi menyala yang menandakan sebuah pesan masuk. Ia menatap ponselnya ada notif dari kotak masuk diinstagramnya.

Belum sempat Alfi membalasnya Tasya mencegahnya dengan memegang tangan Alfi, dengan wajah manjanya ia menggeleng.

"Siapa yang berani menganggu malam kita?"

"Tidak ada." Alfi membalasnya dengan senyuman.

Siapa lagi yang sering menganggu malamnya kalau bukan notif dari Adis. Bahkan setelah beberapa pekan lalu ralat, beberapa hari yang lalu Alfi sengaha memblok Line Adis. Rasanya terlalu jahat tapi biarlah.

***

Hari ini adalah hari ke 4 dimana Adis duduk di balkon rumahnya untuk sekedar minum coklat panas buatan ibunya sambil menunggu notif Instagram dari Alfi.

Ditemani sebuah lagu romantis dari Ed sheeran. Gadis itu menatap langit-langit rumahnya, tidak ada yang membuatnya risih selain screenshoot chat ketika Alfi ngeblok lineNya yang ia jadikan sebagai homescreen di ponselnya.

Tentang RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang