Ify tak menatap kedua orang yang baru masuk itu,kedua orang itu sama-sama membuatnya sakit dan entah pengobatan apa yang mampu mengobati sakit dihatinya.Semua kenangannya bersama rio seakan musnah dan hancur akibat dua orang itu.Meskipun ia tau perasaan Ray itu tidak salah,tapi seandainya lelaki itu tak mendekatinya dan mengungkapkan perasaannya,kondisi tidak akan menjadi serumit ini.Riopun tak akan terus-terus memojokkannya dan Ray.
"Fy"gadis cantik yang masuk bersama Ray mulai membuka suara,ia berjalan mendekati Ify
"Gue tau lo benci sama gue.Gue kesini hanya ingin menjelaskan semuanya"Ujar Iley
Ify menatap Iley dengan tatapan sinis,selama beberapa detik dua gadis cantik itu saling tatap
"Semua udah cukup jelas,inikan misi lo sejak dulu.Berkenalan dengan kak Rio dan menjadikannya KEKASIH"Ujar Ify tajam dan penuh penekanan dikata terakhirnya.
"Oke gue ngaku,gue emang suka sama kak Rio,gue emang berniat ngerebut dia dari lo.Tapi tadi gue sadar,cinta gue gak setulus lo.Cinta kalian terlalu kuat dan besar untuk dipisahkan"
"Ciih!lo mau jadi pahlawan dimata kak Rio dengan pura-pura baik dan menjatuhkan gue secara perlahan.Cara lo kampungan"
"Kak!Kak Iley tulus minta maaf sama lo"Ujar Ray sedikit menyentak
"Gak usah ikut campur dalam masalah ini,lo udah gak ada urusannya lagi"
"Gue masih terlibat dalam masalah ini kak,hubungan lo dan kak Rio kayak gini juga gara-gara gue"
"Hubungan gue dan dia udah selesai,masalah ini juga udah selesai.Jadi gue minta lo berdua keluar"
"Enggak kak,dengerin penjelasan kak Iley dulu"Ujar Ray
Deva hanya mampu membungkamkan mulut,ia tak mau ikut campur.Ia juga tak tau siapa yang benar dan siapa yang salah.Dan dilubuk hatinya ia sangat mengharapkan hubungan Rio dan Ify dapat kembali seperti dulu,karena hanya Rio yang mampu membuat sang kakak tenang disaat seperti ini,disaat Ify harus melawan penyakit yang dideritanya.
"Gue minta lo berdua pergi sekarang.Apa yang mau lo perbuat lagi,kak Rio udah lo dapatkan,sekarang lo mau apa lagi hah?mau ambil nyawa gue?dengan senang hati kalau lo mau mengambilnya sekarang"
Iley terdiam,menatap Ify dengan lirih.Ia mengerti apa yang dirasakan Ify,bagaimanapun ia juga wanita,sama seperti Ify.Jika ia berada diposisi Ify mungkin ia sama seperti gadis itu bahkan mampu berbuat nekat.Kini ia sadar cinta tak dapat dipaksakan,ia telah membuat dua orang yang saling mencintai terpisah,ia juga telah membuat dua orang itu tersiksa akan hati mereka masing-masing.
"maaf"Lirih Iley
Sepatah kata itu keluar tulus dari hatinya,ia benar-benar merasa bersalah
"Lo gak salah,gue dan kak Rio dulu pernah bilang kalau suatu saat masalah besar menimpa hubungan kita bahkan kata 'putus'sampai terucap,kita rela karena kita tau,cinta sejati pasti akan kembali pada pemiliknya"Ujar Ify
Meskipun ucapan dimulutnya berbanding terbalik dengan hatinya,namun ia yakin jika ia dan Rio memanglah jodoh,pasti mereka akan kembali.
Setetes air mata mengalir dari pelupuk mata Iley,ucapan Ify begitu menusuk hatinya,ia semakin merasa bersalah pada gadis itu.
"Fy,gue dan kak Rio sama sekali gak ngelakuin apa-apa.Kak Rio pun gak menyentuh gue sedikitpun.Waktu itu gue yang nelfon lo,gue yang jebak kalian berdua karena gue emang bener-bener cinta sama kak Rio.Tapi sekarang gue tau kalau gue Cuma kagum sama dia"
Ify membuang mukanya,ia masih belum percaya pada ucapan gadis itu.Baru tadi siang gadis itu berkata yang berbanding terbalik pada perkataannya barusan.
"Fy,lo boleh marah sama gue,lo boleh caci maki gue,tapi gue mohon maafin kak Rio.Dia sama sekali gak salah,dia setia sama lo,dia sayang sama lo"Iley memegang tangan ify,menautkan jari-jarinya ke celah jari-jari ify.
"Apa yang harus gue lakuin supaya lo maafin kak Rio?dia gak salah,lo gak pantes ngejauhin dia gitu,dia tersiksa lo putusin"
"Dia yang putusin gue"sentak Ify
"Kak Rio waktu itu emosi,tadi siang dia udah minta maafkan sama lo,plis kak maafin kak Rio.Gue juga akan buang perasaan gue jauh-jauh,gue janji gue gak akan deketin lo lagi"Ujar Ray
"Fy gue minta maaf,lo gak mau maafin gue gak apa-apa kok, asal lo maafin Rio,lo balikan sama dia"Iley menggenggam tangan Ify dengan kuat,air matanya sudah membasahi pipinya sejak tadi.
Kini tak dapat dipungkiri Ify kasihan menatap Iley,ia pun sudah percaya kalau Rio dan Iley tak melakukan apa-apa.
"Gue maafin lo kok"Ujar Ify,air matanya hampir menetes namun sekuat tenaga ia tahan.Sudah cukup selama beberapa hari ini ia menangis.
"Gue gak perlu maaf lo fy,gue Cuma mau lo maafin Rio"
"Gue udah maafin lo dan kak Rio"Ujar Ify
"beneran?"tanya Iley meyakinkan
Ify mengangguk seraya mengukir tipis senyum dibibirnya.Iley langsung memeluk Ify,ia salah menilai Ify selama ini,Ify gadis yang baik dan Ify sangat cocok menjadi kekasih Rio.
"makasih fy,makasih banget.Gue janji gue gak bakalan deketin Rio lagi,gue gak bakal ganggu hubungan kalian lagi"Ujar Iley
"Lo gak perlu merasa bersalah,ini semua juga bukan sepenuhnya salah lo kok.Gue dan Ray hampir ngelakuin kesalahan besar,dan itu juga faktor hubungan gue dan kak Rio putus"
Iley melepaskan pelukannya
"Gue yakin Rio udah ngelupain masalah itu kok,sekarang gue telfon dia dan gue minta dia datang kesini"Iley merogoh tasnya,ia mengeluarkan Iphone dan memencet beberapa digit nomor
Ify menatap Iley seraya menggeleng kepalanya pelan,berharap Iley langsung mematikan sambungan telfonnya.Iley meletakkan telunjuknya dibibir,menyuruh gadis mungil ini untuk diam.
Selama beberapa detik sambungan telfon Iley belum diangkat juga oleh siempunya nomor.
"Hallo"sebuah suara lembut menggantikan suara 'Tuut Tuuutt" yang terus terdengar.Senyum Iley merekah,ia mengira Rio benci terhadapnya dan tidak akan mengangkat telfonnya.
"Yo lo sekarang ke rumah sakit"
"...."
"Ini penting yo,pliis lo sekarang kesini yaa"
"...."
"Yo ini bener-bener penting.Setelah lo ke rumah sakit gue janji gak ganggu lo lagi.Lo kesini yaa pliis"
"...."
"Oke gue tunggu,lo langsung masuk ke kamar rawat Ify"
"...."
"Thanks yo"
Click!
Sambungan telfon dimatikan,Ia tersenyum lega
"Lo ngapain telfon kak Rio sih,udah malem gini"Ujar Ify
"Gue gak mau tidur dihantui dengan rasa bersalah,gue mau lo dan Rio balikan"Ujar Iley
*Kamar Rio*
Rio tengah duduk termenung dibalkon,menatap langit yang dipenuhi ribuan bintang yang dengan indahnya menampakkan sinarnya.Rio tersadar ketika handphone disaku celananya bergetar,ia mendengus kesal.
"siapa sih malam-malam gini nelfon"batin Rio
Ia terdiam ketika melihat layar handphonenya 'Iley calling'.Selama beberapa detik ia diam,memikirkan untuk mengangkat telfonnya atau tidak.Ia pun mengangkat telfonnya,jika tidak ia tau gadis itu akan terus menelfonnya
"Hallo"
"...."
"Hah?"Rio kaget ketika Iley menyuruhnya ke rumah sakit
"...."
"ngapain?gue kan udah bilang,gue gak mau ketemu lo sebelum lo jelasin yang sebenarnya ke Ify.Mau apalagi sih lo"
"...."
Rio yang penasaran dengan Iley yang tiba-tiba menyuruhnya ke rumah sakit,akhirnya menyetujui perintah Iley.
"Iya gue kesana sekarang,tapi Cuma bentar"
"...."
Click!
Setelah sambungan telfon dimatikan,Rio langsung menyambar jaket dan kunci mobilnya.
*Back to rumah sakit
"Em..Kak lo masih marah sama gue?"Tanya Ray
Ify menoleh ke arah Ray
"Enggak"
"Trus kenapa lo minta gue jauhin lo?"
"Gue udah jelasin semuanya kan Ray,ini demi kebaikan kita.Gue gak mau hanya salah satu dari kita yang merasakan sakit,gue mau kita sama-sama menanggung resiko ini"Ujar Ify
"Tapi bukannya 1 lebih baik dibandingkan 3"Ujar Iley yang ikut nimbrung dalam percakapan ini
"Maksud lo?"Tanya Ify tak mengerti,begitu juga Ray
"1 orang yang tersakiti lebih baikkan dibanding 3 orang,jadi kenapa kalian nyakitin hati masing-masing.Jika salah satu udah berkorban,kenapa gak dimanfaatkan untuk membuat sebuah kebahagiaan"
"Itu sama aja kita egois,bahagia diatas penderitaan orang.Gue udah menganggap Ray seperti adik gue sendiri,gak lebih.Gue sayang sama dia seperti gue sayang sama Deva"
Setelah berakirnya ucapan ify,pintu rawat tiba-tiba dibuka oleh seseorang.Semua mata langsung mengarah ke pintu.
Seorang cowok dengan memakai kaos biasa dan dibalut dengan jaket baseball berjalan memasuki kamar rawat.
"Kayaknya kita harus keluar nih"Ujar Iley
Deva dan Ray pun mengerti.Mereka bertiga mulai meninggalkan ruangan itu dan meninggalkan mantan kekasih itu terperangkap berdua diruangan ini.
Selama beberapa menit ruangan itu sunyi,yang terdengar hanya suara jangkrik karena hari pun sudah larut malam.
"Fy"Rio mulai memecahkan kesunyian
Ify hanya diam,ia sudah tak marah lagi pada lelaki didepannya ini,tapi ia tak tau harus berkata apa.Mulutnya seakan terkunci.
"Lo benci sama gue?"Ify menggeleng
"Apa yang perlu gue buktiin?gue gak nyentuh Iley sedikitpun,gue gak ngelakuin apa-apa dikamar waktu itu"
"Gue tau"Ujar Ify
"Iley udah jelasin yang sebenarnya"Lanjut gadis itu
"Trus lo masih marah sama gue?lo udah gak mau hubungan kita berlanjut?"
"seharusnya gue yang nanya itu"Ujar Ify
Rio mengkerutkan kening"maksud lo?"
"Apa lo masih mau sama gue?gue yang kekanak-kanakkan,gue yang manja,egois dan gak pernah bisa ngertiin lo"
Rio mendekati gadis itu,memeluknya dengan erat,menumpahkan rasa rindu yang ia pendam selama beberapa hari.Begitu juga dengan Ify,ia membiarkan Rio memeluknya
"Gue gak pernah bosen sama lo,gue juga suka sikap manja lo,gue minta maaf kalau gue gak pernah perhatian sama lo,gue selalu sibuk sama urusan gue sendiri"Ujar Rio
Ia melepaskan pelukannya,mendekatkan wajahnya dengan wajah Ify,hanya berjarak 10 cm.
"Gue yang egois kak,lo gak salah,perhatian lo udah lebih dari cukup buat gue.Gue gak pernah ngasih kepercayaan ke elo,gue yang selalu cemburu dan terlalu over protectiv,gue yang...
Belum selesai Ify melanjutkan kalimatnya,bibirnya telah ditutup dengan jari telunjuk Rio.
"Lo gak pernah salah,gue suka sikap lo.Stop untuk nyalahin diri lo,gue sayang sama lo apa adanya,gue siap nerima apapun sikap jelek lo"
Tak terasa air mata Ify mengalir,ia merasa beruntung pernah menjadi kekasih lelaki dihadapannya kini.Sosok lelaki yang begitu sempurna,meskipun pada dasarnya manusia tak ada yang sempurna namun menurut Ify,Rio begitu sempurna.Cara Rio mencintainya itulah yang membuat Ify menganggap lelaki didepannya ini SEMPURNA.
"Hey kok nangis"Tangan lembut Rio perlahan menyeka air mata Ify
"Gue beruntung jatuh cinta sama lo"
Rio mengecup lembut kening Ify
"Love you"bisik Rio
"Jadi kita balikan?"tanya Ify dengan tampang polosnya
Rio berdiri seperti semula
"Siapa bilang,gue masih sakit hati sama lo dan Ray"Ujar Rio
"Ja..jadi ki.kita ga..k balikan?"
Rio menggeleng"Gue pulang dulu"
Rio berjalan keluar dari kamar rawat Ify,senyum mengembang dibibir lelaki itu.
"Lo beliin bunga mawar didepan"Ujar Rio,memberikan uang 100 ribu ke Ray
"Untuk apa?"tanya Ray bingung
"Udah beli aja sana,cepetan"Ujar Rio
Ray mengangguk dan langsung berlari menuju penjual bunga yang ada diseberang rumah sakit
"Gimana kak?kalian udah baikan?"Tanya Deva
Rio mengangguk,ia membisikkan sesuatu ke Deva dan Iley
"Hhaha so sweet banget sih lo yo,gak salah gue suka sama lo"Ujar Iley
"Gak usah buat perang dunia ke-3 deh"Ujar Rio
"Hehehe canda yo,yaudah gue masuk dulu ya"Iley memasuki kamar rawat Ify
Dapat dilihat air mata mengalir dipipi gadis itu
"Lo kenapa fy?"
Ify menggeleng
"Gak usah bohong,cerita dong sama gue,lo kenapa?Rio ngapain lo?"Tanya Iley
"Kak Rio masih marah sama gue ley"
"Yang sabar ya,Rio pasti maafin lo kok"
Ify mengangguk pelan,meskipun ia tak yakin kalau Rio akan memaafkannya.
"Lo cinta banget ya fy sama Rio?"
"Iyalah,dia cinta pertama gue.Dia itu udah kayak separuh hidup gue"
"Sok dramatis lo"Ujar Iley seraya menoyor kepala Ify
"Sialan lo,gue serius nih"Sewot Ify
"Hhehe peace fy"
Tak beberapa lama Rio masuk lagi,diikuti Ray dan Deva
"Ngapain lo kesini lagi?"Tanya Ify sinis
"Gue mau ngajak Iley pulang kok"Jawab Rio
Ify melotot
"Yaudah sana cepet pulang lo,empet gue lihat muka lo"Ujar Ify lalu membuang muka
Rio mendekati Ify,menggenggam tangan lembut sang mantan kekasih.
"Apaansih pegang-pegang"Tepis Ify
Rio menyodorkan mawar merah ke Ify
"Mau gak jadi pemiliki hati gue lagi"Ujar Rio
Ify menatap Rio tak percaya
"Kak...
"Gue hitung sampai 5 detik kalau lo gak jawab,gue kasih Iley nih bunganya"
"Eh iya gue mau"Ify dengan cepat menjawab dan mengambil bunga dari tangan Rio
Iley,Ray,Deva tertawa geli melihat kelakuan gadis mungil itu
"Cinta banget ya lo sama gue"Ujar Rio
"Kayak lo gak aja"Cibir Ify
"Sebenarnya sih gue mau nembak Iley,sayang disia-sia'in gitu aja"Ujar Rio seraya merangkul Iley yang berada disampingnya.
Ify melotot "Ray lo belum hilangin perasaan lo kan,gue butuh cari cowok nih"
"Belum kak belum,gue masih setia kok sama lo"Ujar Ray
Pletaak
"Lo mau gue pecat jadi adek"
Ray nyengir
"Peace kak peace"
"Beberapa hari gak ketemu,lo kok makin cakep ya Ray"Ujar Ify
"ekhem...Pengen perang lagi nih"Sindir Rio
"Gue pulang ah,dari pada ntar gak selamat"Ujar Ray
"Lo anter Iley sekalian deh"
"Gak usah deh"Tolak Iley
"Udah malem nih,lo bareng Ray aja"Ujar Ify,menyetujui ucapan sang kekasih
"Yuk kak gue anter"
Iley mengangguk,mereka berdua pamit lalu berjalan keluar
"Lo gak pulang kak?"Tanya Deva
Rio menggeleng "Lo kalo mau pulang,pulang aja.Malem ini biar gue yang jaga Ify"
"Lo pulang aja,besokkan lo sekolah"Ujar Ify
Rio menggeleng "Gue masih kangen sama lo"
"Jadi obat nyamuk nih"Gumam Deva
Jam rumah sakit telah menunjukkan pukul 00.00 WIB.Namun dua sijoli yang baru beberapa jam lalu menyambung ikatan percintaan mereka masih saja saling melepas rindu,bukan dengan cara berpelukan ataupun bergombal ria seperti pasangan-pasangan yang lain tapi dengan cara mereka sendiri.
"Kak lo gak ngasih oleh-oleh"
"Oleh-oleh?"Tanya Rio bingung
"Oleh-oleh dari Bandung,trus juga kita gak jadi ke puncak"
"Kalo lo gak ngomel-ngomel waktu di cafe mungkin kita udah ke puncak"
"Siapa coba yang gak marah,denger suara cewek lain lagi berdua sama pacarnya,dikamar lagi"Ujar Ify
"Lo mau tau gak gue ngapain aja dikamar sama Iley"
"Emangnya kalian ngapain?"Tanya Ify penasaran
"Mau tau aja atau mau tau banget"
"aiissh alay lo"
"Mau tau gak?"
"GAK"
"Kan waktu itu gue nyelamatin dia yang hampir ketabrak,trus dia bawa gue kekamar,trus dia ngobatin gue,trus gue megang tangan dia,tangannya mulus gilaak"
"KAK RIIOOO GUE GAK MAU TAU"
"Ify gila lo,udah malem nih.Gak usah teriak-teriak"
"Lo ngeselin sih,trus aja tuh muji-muji Iley"
"Tapi Iley emang cantikkan"
"Tauk"
"coba gue belum punya pacar,udah gue gebet tuh"Ujar Rio
Ify langsung melempar Rio dengan bantal yang tadinya ia gunakan untuk bersandar
"RESEEE"
"Duh sayang cemburu yah,sini sini peluuk"
"Kak sumpah pengen muntah gue"Ujar Ify
"Hahaha mending gue peluk Iley"
"Kaakk Riiioo"Ify memukul-mukul Rio yang sedari tadi selalu saja membawa-bawa nama Iley
"Ampun fy ampuun"
Ify menghentikan aksi memukulnya,ia memegang kepalanya yang terasa sangat nyeri
"Fy lo kenapa?"Tanya Rio panik
"Kepala gue sakit kak"Jawab Ify pelan
"Pliis jangan kambuh"Batin Ify
"Lo tidur gih"Ujar Rio seraya membantu Ify tidur
Cup
Sebuah kecupan ia layangkan ke kening sang kekasih
"night mrs.Mario"
"night too mr.Mario"
KAMU SEDANG MEMBACA
Masih Cinta
RomanceMasih Cinta [Sekuel Indah Cintaku] Karya : Aprilia Tri Utami NOTE : Tulisan ini murni milik Aprilia Tri Utami. Tidak ada penambahan, perubahan atau pengurangan huruf sama sekali. Jika ada kesalahan dalam penulisan dan sebagainya maka itu murni dari...