Masih Cinta EPILOG

2.5K 79 14
                                    

Setahun telah lewat semenjak pembuatan film masih cinta dan hasilnya sempurna!para penonton sangat puas dengan film itu,sampai ada yang datang ke rumah Ify hanya untuk minta tanda tangan dan melihat foto sang kekasih,yang mana telah mengorbankan sumsum tulang belakangnya dan telah memberi hidup baru untuknya.

Disinilah sekarang dia berada,ruang kerjanya.Alyssa saufika umari,direktur perusahaan umari corp.Dulu jabatan ini ditolak mentah-mentah oleh Ify,mengingat cita-cita gadis itu adalah menjadi seorang pianis yang hebat dan bisa go internasional.Tapi semenjak kepergian Rio,ia mengubur dalam-dalam semua itu,tak ingin terus terbelenggu dalam bayang-bayang masa lalu.Bukannya ia ingin melupakan Rio,ia hanya ingin hidup seperti biasa,menjalani hari-hari biasa tanpa air mata,bukankah itu kemauan dari Rio sendiri?

Tangan mungilnya bergerak menuju laci,mengambil sebuah pigura kecil.Pigura itu berisi fotonya bersama Rio dulu saat masa putih abu-abu mereka.Air mata mengalir begitu saja tanpa diinginkan.Mario stevano aditya haling,laki-laki yang sampai saat ini masih menempati tempat paling spesial dihatinya,pengorbanan yang begitu besar serta cinta yang tulus dari Rio membuatnya tak bisa dikalahkan oleh laki-laki manapun.

"Lo pergi bersama semua angan kita kak"Gumam gadis berdagu tirus itu

*Flashbackon

Rio berjalan meninggalkan Ify yang masih bengong diatas cagivanya,menyadari Rio telah jalan dan semakin jauh darinya Ifypun turun dan mengejar Rio.Saat ini mereka berada disebuah padang rumput yang indah,dari sini mereka dapat melihat hiruk pikuk Jakarta serta keindahannya.

"Kaaakk ngapain sih kita kesini?"Ify menghempaskan tubuhnya disamping Rio,mengamati Rio yang membaringkan tubuhnya diatas rumput.

"Gue sangat berharap lo yang menjadi pendamping gue kelak,menjadi seseorang yang bisa menjaga gue dan menjaga cinta kita"Batin Ify

"Apaan lo lihat-lihat"Rio membuka matanya,melihat Ify menatapnya dengan lekat.Ia juga melihat gadis cantik itu gugup ketika tertangkap basah mengamati dirinya.

"Hah..a..apaansih lo"Gadis ini merengut kesal,memalingkan wajahnya dari wajah Rio.

Rio tersenyum kecil,senang menggoda Ify,apalagi melihat wajah gadis itu memerah.Kini giliran dirinya lah yang menatap setiap lekuk wajah Ify,tak menyangka hatinya telah jatuh ke pelukan gadis itu,gadis yang dulunya selalu membuat kesal.Tapi,akankah ia bisa memiliki Ify selamanya?

"Sini"Ify menoleh menatap Rio bingung,tak mengerti ucapan yang rio lontarkan

Rio melirik ke samping,mengisyaratkan pada gadis itu untuk baring disampingnya.Akhirnya gadis itu mengerti dan menuruti permintaan sang kekasih.Ia letakkan kepalanya di atas lengan Rio dan menikmati pemandangan sore ini.

"Lo cinta gak sama gue?"Tanya Rio

"Pertanyaan konyol"

"Jawab aja"

"Jika Tuhan memberi kesempatan gue untuk memilih siapa yang akan gue pilih untuk menjaga hati ini,gue tetap akan memilih lo,seganteng apapun cowok diluar sana,lo jauh lebih sempurna buat gue"

"Jika takdir kita tidak untuk bersama?"

"Kalau kita tidak ditakdirkan untuk bersama,jalanin aja,meskipun itu sakit tapi akhirnya pasti akan indah.Seperti pelangi yang menunjukkan gradasi warnanya setelah hujan"

Rio tersenyum,puas dengan rangkaian kalimat yang terangkai apik dari Ify.Dikecupnya rambut Ify dengan penuh kasih sayang,gadis ini adalah gadis kedua yang sangat dicintainya setelah sang mama,ia tak ingin menorehkan luka sedikitpun dihati Ify,sedikitpun!

"Apa impian terbesar lo?"Tanya Rio lagi

"Menjadi seorang pianis dan bisa go internasional,punya banyak fans dan menjadi idola yang baik buat mereka"Kali ini Ify menjawab dengan semangat,ia tak sabar menginjak bangku kuliah dan menekuni bidang musik.

Masih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang