Masih Cinta Part 26

1.2K 46 1
                                    

Semua anak-anak cheers maupun basket langsung menghampiri Ify yang sudah terbaring ditengah lapangan,darah masih mengalir dari hidung gadis itu.Rio dengan sigap mengangkat tubuh lemas Ify,perasaan khawatir dan panik telah menyelimuti dirinya.

"Bawa kemobil gue kak"Ujar Deva

Rio langsung membawa Ify menuju mobil swift putih milik Deva.Yang lainnya seperti menjadi penonton yang hanya menyaksikan itu tanpa berniat melakukan sesuatu.

"Nov lo handle latihan hari ini.Gue,Via sama Agni mau lihat Ify dulu"Ujar Shilla

Nova mengangguk.Tak berbeda jauh dengan tim basket,Alvin pun menyuruh Dayat itu menghandle anak-anak basket.Setelah itu mereka segera bergegas kemotor masing-masing dan mengikuti mobil Deva.

*Mobil*

"Cepet Dev"Ujar Rio

"Iya kak ini udah cepet.Kita kerumah gue aja,biar dokter pribadi keluaga gue yang nanganin"

"Terserah lo yang penting cepet,darahnya ngalir trus"Ujar lelaki manis itu seraya mencoba menghentikan darah yang trus mengalir dihidung Ify dengan tissu yang tersedia dimobil Deva.

Drrttttt Drrttttt

Ponsel yang Rio letakkan begitu saja disampingnya tiba-tiba bergetar,dengan kesal Rio melihat apa yang menyebabkan ponselnya itu bergetar

"Alvin calling"

"Langsung aja kerumah Ify,kita ketemu disana"Setelah mengucapkan itu,ia langsung mematikan sambungan teleponnya.Dan pandangannya kembali terfokus kepada sang kekasih yang masih belum sadarkan diri.

"Maafin gue"Bisik Rio lalu mengecup lembut kening Ify

Dari kaca Deva dapat melihat adegan itu,senyum tipis terukir dibibirnya,ia tau Rio tak akan pernah bisa jauh-jauh dari sang kakak apalagi mencoba untuk tidak peduli.

*****

Mobil Deva berhenti dihalaman rumahnya,Rio langsung keluar dan membawa Ify menuju kamar gadis itu diikuti Deva dibelakangnya yang sibuk berkutat dengan ponsel untuk menelpon dokter pribadi keluarga mereka.

*Kamar Ify*

"Gimana?Lo udah hubungan dokternya?"Tanya Rio setelah membaringkan Ify dikasur

"Udah"

Rio menghela nafas lega,darah dari hidung Ifypun sudah berhenti mengalir,ia duduk disamping gadis itu,mengelus lembut pipi Ify.

"Kakak lo sakit apa?dia sering mimisan"Tanya Rio

Deva bungkam,ia tak berhak memberitahu penyakit ini ke Rio,biarlah Rio tau dari mulut Ify sendiri

"Paling Cuma kecapekan"

"Ngapain lo biarin dia masuk sekolah,dia masih harus istirahat"

"Lo tau sendiri kak Ify gimana,keras kepala"

"Oh iya kak,gue mohon sama lo jangan jauhin Kak Ify,dia tersiksa lo diemin gitu,lo lihat kan mukanya pucat,gue yakin dia memikirkan pertengkaran kalian semalam"Ujar Deva

"Gue hanya ingin dia jadi dewasa,gak selamanya gue selalu ada disamping dia"

Pintu kamar tiba-tiba terbuka,seorang lelaki paruh baya masuk diikuti beberapa orang dibelakangnya.Mereka adalah dokter pribadi keluarga Ify serta SSA dan CAG.

"Saya periksa dulu"Rio minggir membiarkan dokter Hendri memeriksa sang kekasih

Ruangan itu seketika sunyi,mereka menatap dengan seksama dokter Hendri memeriksa Ify.

"Bagaimana dok?"Tanya Deva

"Dia hanya kelelahan,saran saya jangan biarkan dia melakukan hal-hal yang menguras tenaga"Ujar dokter Hendri

Masih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang