Dua tahun yang lalu, Januari 2015
Umur Yoojung akan memasuki 20 tahun 2 hari lagi. Umur dimana ia sudah bisa dianggap sebagai orang dewasa dan boleh melakukan banyak hal, seperti meminum alkohol misalnya. Tapi tidak, ia tak menyukai bau alkohol. Seperti tahun-tahun sebelumnya Dongha selalu menyiapkan kejutan untuk Yoojung.
Sebuah kejutan yang spesial, setidaknya begitu menurut Dongha.
Namun tidak bagi Yoojung. Bagi gadis itu, kakaknya akan kehilangan kewarasannya di hari ulang tahunnya. Hadiah yang diberikan kakaknya tidak bisa ia sebut sebagai hadiah. Tidak jika itu dengan melukai orang lain.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Dongha selalu telah mempersiapkan hadiah itu jauh-jauh hari. Dan itu akan membuat telinga Yoojung semakin panas. Mungkin memang pelan, namun suara itu terus mengganggunya. Suara yang berasal dari hadiah ulang tahun yang dipersiapkan Dongha. Hadiah yang telah disembunyikan di ruang bawah tanah rumah mereka.
Mendekati hari H ia akan melihat Dongha semakin bersemangat. Ia tak akan melihat sisi mengerikan Dongha, maksudnya wajah yang selalu menatapnya tajam dan marah. Yoojung tak akan menemukan Dongha bersikap kasar kepadanya atau mudah marah akan hal kecil. namun, bukankah itu lebih menakutkan? Melihat kakaknya selalu tersenyum setiap hari dengan suasana hati yang terlalu baik, itu bukanlah pertanda yang baik.
Namun tak ada yang dapat dilakukan oleh Yoojung. Gadis itu akan memilih diam dan memperhatikan kakaknya. Baginya, mencegah bukanlah ide yang baik, pun menelpon polisi. Tidak, ia bukan adik yang akan membiarkan kakaknya masuk penjara. Yoojung tak ingin. Seberapa besar dosa yang Dongha perbuat, Yoojung akan memilih untuk diam.
Bukan berarti diam ia akan menyimpan semuanya sendiri. Seorang kakak senior di kampus telah menjadi teman dekatnya. Dia adalah pria yang baik. Joohyuk Sunbae.
Yoojung telah dekat dengan Joohyuk semenjak ia masuk kuliah untuk pertama kalinya. Bahkan Joohyuk sendiri yang mendekatinya. Pria itu bilang, Yoojung selalu terlihat murung dan itu sangat mengganggu lelaki itu. Joohyuk sangatlah menyenangkan dan itu membuat Yoojung selalu tersenyum jika bersama lelaki itu.
Kedekatan mereka membuat Yoojung percaya akan pria tersebut. Ia menceritakan semua masalahnya selama ini. Tentang betapa mengerikannya kakaknya dan tingkah yang tak wajar yang dilakukan seorang kakak ke adiknya sendiri. Tentu Yoojung tak menceritakan jauh dari hal tersebut. Ia masih ingin melindungi Dongha.
Sayangnya, sehari sebelum perayaan ulang tahun Yoojung dilaksanakan, Dongha mengetahui hubungan Yoojung dan Joohyuk. Ia tak bisa menahan emosinya dan mempercepat hadiah ulang tahun untuk Yoojung.
Atau sebenarnya itu hadiah untuk Dongha sendiri?
Dongha terlampau cemburu. Baginya, Yoojung adalah miliknya seorang. Oleh karena itu, akhirnya ia memutuskan untuk benar-benar menjadikan Yoojung miliknya.
Gadis itu tahu ini akan terjadi dan ia pasrah ketika Dongha membawanya turun ke ruang bawah tanah untuk melihat 'hadiah'nya. Meski telah melihatnya beberapa kali setiap ulang tahunnya, Yoojung akan tetap berkerut takut. Tentu, siapa yang tidak takut jika ia dihadapi pilihan memilih salah satu pisau, tajam atau tumpul, untuk memotong-motong tubuh seorang wanita dihadapannya.
Tak ada orang yang waras yang berani berhadapan dengan hal tersebut. Bahkan Yoojung sekalipun meski telah melakukannya beberapa kali akan tetap merasa mual dan takut. Kakinya akan mulai melemas begitu telinganya mendengar suara jerit tertahan sosok yang terikat di kursi tersebut.
Di ruang bawah tanah, di sebuah ruangan dengan pintu kayu berukiran klasik, disanalah ruangan spesial bagi Dongha. Namun Yoojung menyebutnya sebagai ruang kematian, ruang eksekusi, atau ruang mengerikan lainnya. Disanalah Yoojung selalu menyambut 'hadiah' ulang tahunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Snow ✔
Fanfiction[Completed] Asrama Bangtan tiba-tiba kedatangan gadis tak diundang. Gadis itu rapuh dan penuh luka di sekujur tubuhnya. Ia memohon agar anggota BTS mengizinkannya untuk bersembunyi semalam di asrama mereka. Dan benar saja keesokan harinya mereka tak...