CHAPTER 29

659 90 5
                                    

Yoojung bisa merasakan tatapan horor Dongha meski kakaknya itu tersenyum ramah. Senyuman palsu yang ditujukan kepada Taehyung. Ia merasa khawatir ketika Dongha menahan Taehyung dengan alasan ingin mengobrol sebentar dan bahkan menyuruh Yoojung untuk masuk ke dalam kamar.

Ini gawat.

Bahkan jika saja Dongha mengancamnya akan membunuh Minjae jika ia berhubungan dengan lelaki itu, bagaimana dengan Taehyung yang bahkan sudah pernah memeluknya dan tidur semalaman di rumah mereka. Dongha mungkin baru pertama kali ini bertemu Taehyung. Entah kakaknya mengenal sosok terkenal yang sering muncul di Tv itu atau tidak, perasaan Yoojung semakin terusik.

"Kau kenal Yoojung?"

Taehyung mengangguk pelan sambil memegang cangkir kopi buatan pria bersurai hitam itu. Kakak Dongha terlihat sangat keren seperti yang dikatakan Minjae. Sangat rapi dengan aroma maskulin khas pengusaha-pengusaha sukses. Wibawanya terlihat menarik dan membuat Taehyung merasakan karisma yang berbeda antara pengusaha dan seorang idol sepertinya.

"Sejak kapan kau kenal?"

"Ah, aku sudah mengenalnya sejak SMA. Dia teman sekelasku selama 3 tahun." tutur Taehyung membuat Dongha mengangguk pelan. Ia teringat perkataan pemuda bernama Minjae yang mengaku sebagai teman SMA Yoojung. Sebenarnya ada berapa orang sih yang mengenal adiknya lagi sebagai teman SMA?

"Sepertinya kau dekat dengan adikku."

Taehyung menggeleng cepat. "Ah, tidak. kami tak mengenal dekat, hanya sebatas nama. Ah ya, apakah kau kakak Yoojung?"

Dongha mengangguk pelan sembari menyunggingkan senyum.

"Kakak kandung?" tanya Taehyung lagi memastikan.

Taehyung bisa merasakan getaran aneh dari sorot mata Dongha. Sejauh informasi yang di dapat dari Minjae, Dongha adalah kakak Yoojung dan belum pasti kandung atau bukan. Melihat anggukan meyakinkan Dongha, tampaknya memang Yoojung adalah adik kandungnya.

Meskipun Taehyung merasa sedikit ragu akan hubungan kakak-beradik ini, Taehyung merasa harus berpura-pura untuk tak mengenal dekat Yoojung.

"Jadi, mengapa kau kesini?" tanya Dongha lagi. Entah mengapa Taehyung merasa seperti berada di kantor polisi, merasa seorang detektif tengah menginterogasinya.

Taehyung membuka mulutnya kecil. Benar juga! Ia tak mungkin mengatakan bahwa ia datang karena ia merindukan Yoojung. Tak ada alasan lain untuk menemui Yoojung selain mencemaskan gadis itu.

"Begini, emh, aku menemukan dompetnya dan datang untuk mengembalikannya."

Dongha menipiskan bibirnya, mengerjap dua kali menimbang apakah jawaban itu dapat dipercaya atau tidak. Tak ingin berlama-lama duduk berdua dengan suasana tegang bersama kakak Yoojung, Taehyung segera menghabiskan kopi di cangkirnya dan meletakkannya di meja.

"Maaf, aku harus kembali."

"Ah, tentu saja. Silakan! Maaf menahanmu disini. Kau pasti sangat sibuk." Dongha berdiri diikuti Taehyung. Taehyung membungkukkan badan member salam sebelum menuju pintu. Baru beberapa langkah ia mendekati pintu keluar dan memakai sepatunya, Dongha memanggilnya kembali.

"Kau..." Dongha menunjuk Taehyung. Taehyung membalikkan badan dan menunggu dengan gugup. Kenapa?

"Apakah kau pemuda yang pernah menabrak Yoojung."

"Ya?"

"Malam itu, Yoojung menjatuhkan es krim mu."

Taehyung membuka mulutnya sambil mengangguk kecil. "Ya, benar. Ada apa?"

Dongha tersenyum. "Tidak apa-apa. Aku seperti pernah melihatmu di suatu tempat dan sepertinya saat malam itu."

***

Crystal Snow ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang