Sohyun tak mengerti akan Yoojung hari ini. Ia memang terbiasa melihat gadis itu selalu murung atau memasang wajah tanpa ekspresi. Namun ia tak pernah mendapati Yoojung hilang fokus saat kuliah berlangsung. Bahkan saat professor memanggilnya, gadis itu tenggelam akan lamunannya meski telah dipanggil lebih dari tiga kali.Saat berjalan menuju kantin pun Yoojung masih tenggelam dalam pikirannya. Hal ini membuat Sohyun makin penasaran. Ia telah bertanya berkali-kali namun Yoojung bahkan tak berubah dengan ekspresi anehnya. Temannya itu seperti memikirkan banyak hal. Bahkan Yoojung hampir menabrak beberapa mahasiswa lain jika saja Sohyun tak mengekori Yoojung. Beberapa kali bahkan ia harus menarik Yoojung agar tak menabrak tembok atau pagar dan lainnya.
"Yoojung-a, ceritakan padaku. Kau ada masalah?" tanya Sohyun ketika mereka berjalan di lorong kampus. Sebentar lagi mereka ujian, sehingga sebelum mereka kembali pulang, Sohyun dan Yoojung memutuskan untuk belajar sebentar di perpustakaan.
Sebenarnya jika saja ia bukan tipe gadis yang terlampau mudah penasaran, ia mungkin memilih untuk segera pulang mengingat bahwa ini adalah bulan Januari dimana musim dingin semakin terasa mencekam.
"Kau..." Yoojung terdiam sebentar.
"Iya, kenapa?"
"Ingat Joohyuk sunbae?"
Minjae hendak masuk ke dalam bis ketika sebuah mobil berhenti dan kaca di turunkan menampakkan sosok pria yang ia tahu sebagai kakak Yoojung, Kim Dongha. Dongha melambai padanya dengan senyuman hangat. Pria itu menawarinya tumpangan untuk kembali pulang karena telah membuat Minjae kehilangan bisnya. Dengan senang hati Minjae menerima tawaran tersebut.
Suasana di dalam mobil terasa amat sangat kaku. Beruntung Dongha menyetel musik dan memulai pembicaraan tak lama setelah mobil melaju.
"Kau dekat dengan Yoojung?"
"Tidak terlalu. Kami baru saling kenal minggu lalu."
Dongha menatap lurus ke depan dan mengangguk pelan. "Bagaimana kalian saling mengenal?"
Minjae mengumpat dalam hati. Ia merasa sedang diinterogasi saat ini. Rasanya sangat menyebalkan bagaikan ia tengah berhadapan dengan sosok laki-laki yang akan jadi ayah mertuanya karena telah melamar anaknya. Itu sangat aneh.
"Kau juga memberikan hadiah untuk Yoojung. Apakah kau amat menyukainya?"
Minjae sedikit terkejut. Oh astaga! Bukankah itu masalah lama? Mengapa pria itu mengungkitnya lagi? Jika saja ia tak memiliki hati untuk Taehyung mungkin ia sudah menyebutkan nama pria itu dari tadi. Namun ia memutuskan bungkam. Taehyung terlalu sibuk dan mendapat banyak kesulitan akan pekerjaannya. Ia tak mau membuat kawan brengseknya itu berurusan dengan kakak Yoojung.
"Yaah, dia gadis menarik. Aku hanya sekedar memberinya hadiah. Tak lebih."
"Menarik? Berarti kau menyukainya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Snow ✔
Fiksi Penggemar[Completed] Asrama Bangtan tiba-tiba kedatangan gadis tak diundang. Gadis itu rapuh dan penuh luka di sekujur tubuhnya. Ia memohon agar anggota BTS mengizinkannya untuk bersembunyi semalam di asrama mereka. Dan benar saja keesokan harinya mereka tak...