Intermezo

750 151 154
                                    

Matahari mulai menyingsing di ufuk timur menandakan aktifitas para warga pemukiman padat penduduk itu akan dimulai kembali. Berbagai suara pasti akan menyambut setiap pejalan kaki yang melintasi jalan komplek RT 5.

"Hunny, bangun hunny. Minta uang belanja. Berasnya habis Hunny," itu suara Dek Gun yang merengek-rengek ke suaminya.

"Ambil uangnya di laci almari ya Hunny. Ambil 5ratus ribu ya Hunny. Jangan pulang lho kalo uangnya belum habis," jawab Dek Off.

Sombong sekali Dek Off itu; pikir orang yang lewat. (Itu saya yang lewat baru jalan-jalan pagi 😂😂)

"Apa-apaan!!! Uangnya aja cuma ada 10ribu Hunny!" Jerit Dek Gun tak terima.

-_________-

Lain dengan rumah di sebelahnya dek Off.

"Dek Toey, manis, cantik. Belanja sana dek ke warung Mas Lam," itu suara merayunya Dek Ohm. Manis sekali dek Ohm itu.

"Tar!" Itu suara bininya dek Ohm. Buset, galak sekali bininya.

Di seberang rumah dek Off ada rumah keluarga idaman yaitu rumah Dek Singto dan Dek Krist. Cuma lewat aja rasanya udah adem ayem.

"Mas Sing, kopinya di meja ya," itu suara Dek Krist yang lembut.

"Makasih ya sayangku,"

Uh manisnya, serasa pengen kasih Dek Krist kopi sianida biar Dek Singto jadi duda terus bisa sama saya. #plak

Dan suara yang berbeda juga akan menyambut Indra pendengaran saat melintas di depan rumah bertuliskan 'Salon Jeunk Cop' itu.

"Mas Kim!!! Cuti! Pokoknya Mas Kim cuti! Aku ini hamil tua mas Kim!!" Itu suara marah-marahnya dek Copter yang belakangan ini sensitif sekali karena hamil. Eh emang dek Copter sensian sih sejak orok.

"Iya dek. Iya. Mas Kim nggak jadi berangkat kerja. Uluhuluhuluh sayangnya Mas Kim..." Dan Mas Kim itu selalu menuruti titah mutlak dari Nyai Cop.

Bergeser ke rumah sebelah tepatnya di rumah dengan tiang berplakat bertuliskan Pak R'Tae 5 sebaiknya tutup telinga rapat-rapat. Suara-suara disana dikhawatirkan merusak gendang telinga pendengarnya.

"YAK AMPUN!!! SIBAS!!! UDAH MAMI BILANG JANGAN SUKA KANTONGIN MENDOAN!!! JADI ANAK PERAWAN KEMPROH BANGET TOH YA SIBAS!!!" Itu jeritan luar biasa dari dedengkotnya Uke RT 5.

"SIBAS, MAMI MU NGAMUK LHO SIBAS, PAPI NGGAK IKUT-IKUT! HAYO GIMANA INI URUSANNYA..."Jika kalian berfikir Pak RT akan meredam kemarahan istrinya dan membela Sibas maka hapuslah ekspetasi itu.

Oke jalan-jalan yang nggak penting pun berakhir.

Kembali ke laptop!

Setelah melalui masa bimbingan konseling oleh Madam akhirnya Sibas diperkenankan pergi main karena saat ini hari Minggu. SiBas menghentikan langkahnya saat melihat Bang Dewa sudah berdiri di depan rumah. Tangan kiri Mas Godt bertompang pada batang pohon rambutan dan tangan yang satunya menyisir rambut hitam miliknya seperti di iklan-iklan gel rambut. Bibir mas Godt menyeringai dan dia nampak menggigit setangkai bunga mawar merah. SiBas berfikir Mas Godt seperti pemain kuda lumping karena makan bunga. Tapi nggak masalah mas Godt tetep kelihatan ganteng dan tetep bikin sibas klepek-klepek.

"SiBas, main yuk..." ajak mas Godt dengan suara sensualnya.

Ajakan Mas Godt terdengar ambigu, tapi dari sekian ratus penjabaran arti main yang ada di otak Sibas saat ini adalah...

"Mau!!! Ayo mas ayo!" Ajak Sibas penuh suka cita.

Dan pada akhirnya Mas Godt dan Sibas main ayunan dan prosotan di TK. Oke ini bukan masalah buat mas Godt. Ini romantis kok! Nanti kalo Sibas lengah tinggal tubruk aja!

***

Gatau lagi dah saya nulis apa :")
Ini chp intermezo jdi maaf kalo garing kriyuk kriyuk kaya kerupuk 😌😌
Badeway setiap hari Rabu malam Pak RT meronda dan itu di up nanti malam ya warga
Anggota ngeronda nanti malam bertambah satu yaitu mas calon mantu
Terimakasih yg masih jadi penduduk RT 5 💞

RT 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang