Dek Copter lahiran

728 153 179
                                    

Sejak malam pesta rakyat beberapa waktu lalu Dek Copter dikabarkan langsung mengalami kontraksi sesaat setelah turun dari panggung. Dek Copter kini ditegur habis-habisan oleh bidan puskesmas karena kelakuannya yang berbahaya.

Dok Copter harus bedrest, tak boleh lagi keluar rumah takutnya petakilan naik ke atas panggung lagi waktu lihat panggung di depan pos ronda belum dirobohkan.

Para warga sekitar datang silih berganti ke rumah Mas Kimmon untuk menjenguk istri tercintanya dan hal tersebut tentu membuat Mas Kimmon kewalahan bolak balik dapur membuatkan teh para warga yang membesuk.

Beruntung bala bantuan datang, siapa lagi kalau bukan genknya Madam Tee. Meskipun Mas Kimmon kerap kesal karena Madam membuat Dek Copter sering lupa waktu saat belanja dan doyan nonton infotainment tapi bagaimanapun Madam dan genknya itu yang paling setia membantu Dek Copter.

Setiap malam juga para seme idaman ngeronda meskipun bukan jadwalnya mereka meronda. Ha tersebut dilakukan demi jaga-jaga kalau dek Copter tahu-tahu pengen lahiran tengah malam.

Dan benar saja malam itu setelah 4hari para seme melakukan rutinitas jaga malam akhirnya Dek Copter mengalami kontraksi lagi dan segera diboyong ke klinik bersalin terdekat dengan mobil tadi online Pak R'Tae, tentunya tidak cuma-cuma, tadi Mas Kim harus direpotkan membuat order dulu kemudian baru Pak R'Tae mengantarkan dek Cop ke klinik. Untung dedek bayinya masih sabar nungguin bapaknya order taxi online tadi.

Tiba di klinik Mas Kimmon gelisah bukan main. Sek Cop bersalin dengan proses Caesar jadi Mas Kimmon tak bisa mendampinginya dan hanya bisa harap-harap cemas di ruang tunggu. Mas Kimmon terus mondar mandir seperti setrikaan saking gelisahnya, kasihan.

"Mas, duduklah. Nanti kamu capek lho," ujar Dek Singto sambil memboyong Mas Kimmon untuk duduk.

"Duh aku gugup Mas," gumam Mas Kimmon resah.

Baru saja Mas Kimmon berniat mendudukkan dirinya pada kursi di dekat Pak RT tiba-tiba suara dari dalam ruang operasi menginterupsi. Suara tangisan bayi yang begitu merdu di pendengaran Mas Kimmon. Mas Kimmon beranjak berdiri tak sabar menunggu Dokter menyuruhnya masuk.

Pintu ruang bersalin terbuka dan Bu bidan yang kemarin mengomel pada Dek Cop menunjukkan dirinya.

"Anaknya lahir dengan sehat dan selamat, Pak. Selamat Dek Cop melahirkan anak perempuan," ujar Bu Bidan dengan senyumannya.

"Nah cocok. SiBas ada temennya main masak-masakan," gumam Dek Off pada Pak R'Tae.

"Sembarangan!" Protes pak R'Tae tak terima.

.

.

Bagaikan acara hajatan pagi itu rumah Dek Copter ramai oleh para uke yang sibuk membuat hidangan untuk para tamu yang datang membesuk putri cantik Dek Cop. Ngomong-ngomong suami istri itu bahkan belum menemukan nama yang tepat untuk putri cantik mereka. Jadilah siang itu Mas Kimmon dan Dek Copter mengadakan rapat tertutup mengenai nama anak mereka.

"Jadi namanya siapa dek?" Tanya Mas Kimmon.

"Yang bagus mas, nama kan juga doa," jawab Dek Cop sambil menimang bayinya yang tidur lelap.

"Halah. Kita namain bagus-bagus kalo namanya udah diucapin sama Pak R'Tae pasti jadinya wagu," keluh Mas Kimmon. "Madam udah bagus bagus namanya Tee dipanggilnya sama Pak RT siTee, Bas Uda Bagus dipanggilnya Sibas. Kalo anak kita namanya Aliya nanti dipanggilnya Si Al."

Dek Cop menggerakkan bola matanya mencoba mencerna keluh kesah suaminya yang sangat teruji kebenarannya.

"Giamana kalo namanya Thiang Kuen Varadom. Kita bisa panggil dek Queen. Giamana dek?"

"Artinya apa mas?"

"Artinya Tiara. Biar dia kemerlap kata mutiara."

"Bagus sih mas. Semoga pak R'Tae gak panggil Queen pake sebutan sikun," gumam Dek Cop kesal sendiri setiap teringat aksen pak R'Tae yang seenak udel menyebut nama orang lain.

"Iya dek. Semoga ya..."

***

SiBas berdiri bosan di depan rumahnya menunggu Pak Rtae yang tak kunjung siap mengantarnya pergi ke sekolah. Bibir Sibas mengerucut karena Pak R'Tae tak kunjung  muncul dan juga karena sereal bintang buatan pak R'Tae tak seenak  buatan Madam. Apa boleh buat, sejak pagi buta Madam sudah dirumah om Kimmon untuk bantu-bantu uke lainnya memasak untuk hidangan para tamu yang membesuk Tante Cop. Memang prahara hubungan Mas Godt dan Sibas berdampak pada mobilitas Pak R'Tae juga. Pak R'Tae jadi harus mengantar Sibas ke sekolah karena Sibas masih marah dengan Mas Godt nya.

Tapi bukan mas Godt namanya jika dia menyerah atas marahnya sang uke idaman. Meskipun selalu ditolak tawarannya tapi Mas Godt selalu datang ke rumah sibas setiap pagi untuk menawarkan mengantar ke sekolah.

Pagi itu Mas Godt kembali datang e rumah, seperti hari biasanya Mas Godt memasang wajah memelas dan tersakiti. Mas Godt turun dari motornya dan menghampiri Sibas yang langsung memalingkan wajah tak mau melihat pada kekasih tampannya.

"SiBas mas anterin ya," ajak Mas Godt lembut.

"Nggak usah!" Ketus Sibas.

"Hmff. SiBas, mas kan udah bilang kalo Sibas itu salah paham. Waktu itu Tutik disuruh Mami beli jahe di toko Deket sekolah sibas jadi Mami minta Tutik bonceng Mas Godt," jelas Mas Godt lembut. "SiBas cemburu ya?"

"Nggak!"

"Ya udah kalo gitu ayo mas anterin," desak Mas Godt.

"Anterin aja Tutik!"

"Lah? Kok Tutik? SiBas, ayo udah marahnya. SiBas pengen jajan apa?"

"Udah cukup ya mas Godt cukup. Asal mas Godt tahu ya sibas udah ikut acara katakan putus!"

"Huh?? Giamana?" Mas Godt cengo.

"Mas Godt nggak tahu kan, bisa aja sekarang kita baru diawasin kamera pengintai."

*Krik krik*

Mas Godt semakin tak mengerti.


***

Selamat dek Cop yg sudah lahiran
Semoga dek SiKun #plak# #disleding Mas Kimmon# semoga dek Queen jangan ikut jadi drama Queen macam Sibas yah 😂
Terimakasih yg masih mampir di RT 5 ❤❤

Salam Author2MoonsSquad

tatrityo Berinisial just_regine99 taitokek giantzo officialatim6 irahayu_olvhkg NenengJebreed

RT 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang